Di kediaman milik (Namakamu), kini dirinya tengah duduk di ruang tamu. Tentunya tak sendiri, di depannya sudah ada sang ibu yang siap memberikan omelan untuk dirinya.
"Kamu ceritain apa yang terjadi sampai kamu harus ke rumah sakit"
(Namakamuk menunduk dan memainkan jemari nya. Ia bingung, apakah harus dirinya mengatakan yang sebenarnya terjadi, atau harus menutupinya.
"Kenapa diem?"
"Sebenernya--
(Namakamu) menghela nafas nya kemudian mulai menceritakan semuanya kepada bunda nya ini.
"Hanji? Teman kamu SMP itu?"
"Iya"
"Mau apalagi sih dia. Bukannya semua masalah udah selesai? Kenapa dia tiba-tiba muncul dan nyerang kamu kayak gini"
"Aku gatau bun"
"Kamu gausah pikirin masalah Hanji, sekarang kamu siap-siap. Pak Han bakal jemput kamu"
(Namakamu) hanya diam tanpa mau membalasnya. Ia berdiri dan pergi menuju kamarnya. Sungguh, ia tak mengerti jalan pemikiran sang ibu.
Dia terluka pun sang ibu tak peduli dan tetap meminta anaknya untuk belajar, belajar, dan belajar. Lalu bagaimana jika anaknya sakit parah bahkan sekarat? Apakah tetap akan disuruh untuk belajar?
Ia segera mengganti seragam dengan pakaian biasa. Ia juga memasukkan beberapa buku ke dalam tas. Tak lama bunda nya masuk ke dalam kamar dan memberi tahu jika Pak Han sudah ada di depan rumahnya.
(Namakamu) segera keluar kamar dan menuruni anak tangga. Ia melihat sang ibu yang keluar dari arah dapur membawa sebotol minuman.
"Ini, kamu bawa ya"
"Ini apa?"
"Air lemon hangat. Biar bisa fokus belajar"
"Makasih bunda"
(Namakamu) segera keluar dan melihat Pak Han yang berdiri di samping mobil. Saat (Namakamu) mendekat, Pak Han bahkan membukakan pintu mobil untuknya.
"Pak Han, aku bisa membukanya sendiri"
"Sudah tugas saya"
(Namakamu) tersenyum kecil lalu segera masuk ke dalam mobil. Ia akan memulai hidup yang lebih kejam mulai saat ini. (Namakamu) membuka ponselnya dan mendapati pesan dari sang kakak.
Kak Ayya🦁
Dek
Ayres tadi ngabarin kakak kalau kamu masuk rumah sakit
Dan dia bilang kalau kepala kamu bocor
Bener dek?
Siapa yang ngelakuin itu?
Dek
Jangan buat kakak khawatir dong :(Aku gapapa
Kakak gausah khawatir gitu
Tadi kepleset di kamar mandi
Tapi kata dokter ngga ada yang perlu di khawatirinBeneran?
Ngga boong kan?Iya kak, beneran
Yaudah, lain kali hati-hati
Istirahat sana, kakak mau makanOke kak
Dalam hati, (Namakamu) merapalkan kata maaf karna telah berbohong kepada kakaknya ini. Ia tak ingin menambah masalah lain lagi.
•••
Ayya, Iqbaal, dan Rendra kini berada di kantin kampus sembari menyantap beberapa camilan yang mereka beli tadi.
Ayya menghela nafas dan melempar asal ponsel nya ke atas meja. Hal itu tak luput dari pandangan kedua sahabatnya itu.
"Buset, orang kaya bebas" celetuk Rendra

KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS WAKTU [END]
Teen Fiction"Bunda cuma ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri" "Kamu bilang apa? Bunda ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri? Apa bunda seperti itu di hati kamu?" "Mungkin" "BUNDA NGELAKUIN INI DEMI KAMU!! DEMI MASA DEPAN KAMU! BUNDA GAMAU ANAK...