BATAS WAKTU [END]

EPILOG

Waktu silih berganti. Tahun berganti tahun, bulan berganti bulan, hari berganti hari, menit berganti jam.

7 tahun berlalu.
Ayya dan Rendra kini sudah memiliki 2 anak, yaitu Pradipta dan Arabella. Keduanya sangat menuruni ketampanan dan kecantikan dari orang tuanya. Pradipta saat ini tengah duduk di bangku 5 sd dan Arabella masih berumur 3 bulan.

Eta sukses menjadi lulusan terbaik dari jurusan design. Kini Eta dan Edric sama-sama membangun sebuah tempat makan. Namun, tempat itu dikelola oleh Eta, sedangkan Edric tetap meneruskan perusahaan dari sang ayah dan menjadi lulusan terbaik dari jurusan bisnis. Kabarnya, kedua insan ini akan segera menikah beberapa bulan lagi.

Ayres?
Ayres masih berada di Amerika. 4 tahun menempuh pendidikan, ia sama sekali belum pulang ke kampung halaman. Ia memilih menetap di Amerika untuk menghilangkan perasaan nya dari gadis pujaannya dahulu.

Lalu bagaimana dengan Iqbaal?
Ia kini menjadi seorang komandan kepolisian seperti Jeffery, ayah dari (Namakamu) dan Ayya.

•••

"Ayah ayo main tembak-tembakan" seru anak berusia 3 tahun itu yang bernama Noah

"Buna ayo main masak-masak" saut anak gadis bernama Amora

Keduanya terlahir kembar tak seiras.

"Noah sama Amora mending bantu Ayah cuci mobil. Oke"

"Gamau" jawab mereka berdua

"Hei gaboleh gitu, kalian juga bisa main air kan?"

Kedua anak itu saling bertatapan lalu tersenyum. Noah langsung menyalakan keran air dan mengarahkannya kepada orang tuanya.

"MAIN AIR YEAYY"

"YEAYY"

"Noah, Amora" geram kedua orang tua nya

Keluarga mereka kini sangat harmonis. Kebahagiaan bertambah ketika sang istri melahirkan anak kembar tepat setelah suaminya merayakan ulang tahun.

Mereka adalah--

Iqbaal dan (Namakamu).

(Namakamu) berhasil sembuh dari sakit yang dideritanya. Malam itu, kedua orang tuanya segera merujuk (Namakamu) ke Singapura untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.

Dan (Namakamu) berhasil untuk sembuh meski harus melalui beberapa tahap. Iqbaal senantiasa memberikan semangat dan dukungan nya. Setelah sembuh, Iqbaal mengajak (Namakamu) untuk menikah. Namun, (Namakamu) juga melanjutkan kuliahnya di bidang Informasi.

Setelah lulus, ia tidak bekerja karena kehamilannya. Iqbaal sangat protective kepada istri nya itu. Terlebih saat mengetahui bahwa anak yang dikandungnya kembar.

Dibawah guyuran air yang dimainkan anak-anaknya, Iqbaal merangkul pinggang istri tercintanya itu.

'Mungkin kamu tidak seberuntung orang lain, tapi orang lain belum tentu sekuat kamu'

'Aku percaya suatu saat akan ada kehidupan yang lebih indah dari sebelumnya. Hanya dengan mengikuti alurnya, nikmati prosesnya, Tuhan tau kapan kita harus bahagia'

•••

TAMAT.