Pagi ini, seluruh siswi dan siswa sudah berdandan untuk hari istimewa mereka semua. Acara perpisahan akan berlangsung pukul 9 pagi. Ayres dan (Namakamu) kini berada di ruang musik ditemani Eta dan Edric.
"Deg-degan kan kalian?" tanya Eta
"Gue takut salah" gumam (Namakamu)
Ayres menggenggam tangan (Namakamu) yang saling menggenggam.
"Kita bisa"
(Namakamu) menoleh dan menatap Ayres yang tersenyum padanya.
"Ngga kerasa ya kita udah lepas masa SMA" keluh Edric
"Ya, bener banget. Perasaan baru kemarin kita jadi osis. Tiba-tiba udah lulus" saut Ayres
"Gabisa liat adek umush lagi" tambah Eta
"Sayang" rengek Edric
"Dari sini gue sadar, dewasa itu ngga enak. Banyak banget tantangannya" tambah (Namakamu)
"Bener. Dulu waktu kecil pengen cepet dewasa buat cari uang. Sekarang, kita pengen kembali ke masa kecil buat bahagia" celetuk Eta
"Kita bisa kan sahabatan sampai nanti kita berkeluarga?" tanya Edric
"Harus bisa dong"
"Bisa. Gue yakin"Hanya (Namakamu) yang memilih tak menjawab. Bahkan ia tidak tau esok masih hidup atau tidak.
"(Nam), kok lo ngga jawab sih?"
"Hah? Gue gabisa janji" lirihnya
"Kenapa?"
"Gaada yang tau takdir kita kan?"
Jawaban (Namakamu) mampu membungkam ketiga temannya ini. Tak lama mereka dipanggil untuk persiapan perpisahan.
Acara berlangsung hampir 3 jam. Banyak runtutan acara yang dilaksanakan perpisahan ini. Dan tibalah di penghujung acara, dimana (Namakamu) dan Ayres akan unjuk bakat. Keduanya berjalan menuju panggung.
Di depan sana terlihat puluhan teman bersama keluarganya. (Namakamu) juga melihat keluarganya, Iqbaal, dan Rendra. Ia tersenyum kepada mereka yang hadir. Sedangkan Ayres sudah duduk dihadapan piano.
'Kalau ini memang penampilan terakhir ku, semoga aku bisa memberikan yang terbaik'
Denting piano mulai dimainkan oleh Ayres.
Hingga Tua Bersama-Ayres ft (Namakamu)
Tiap bait lagu disampaikan oleh (Namakamu) dengan baik. Penampilan penutup yang sangat luar biasa dari (Namakamu) dan Ayres. Bahkan beberapa temannya juga meneteskan air mata mendengar suara merdu dari gadis cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS WAKTU [END]
Novela Juvenil"Bunda cuma ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri" "Kamu bilang apa? Bunda ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri? Apa bunda seperti itu di hati kamu?" "Mungkin" "BUNDA NGELAKUIN INI DEMI KAMU!! DEMI MASA DEPAN KAMU! BUNDA GAMAU ANAK...