Keesokan harinya, sekolah dibuat heboh karna tim sidak kedisiplinan dari yayasan datang ke sekolah.
Akibat ulahnya beberapa hari yang lalu, kini Hanji harus menerima hukumannya. Ia sudah berada di aula sekolah dengan beberapa tim disiplin dari yayasan.
(Namakamu) yang mendengar itu cukup terkejut. Darimana gurunya itu tau jika Hanji penyebabnya. Kini (Namakamu), Eta, Edric, dan Ayres berada di depan aula karna (Namakamu) akan dimintai kesaksiannya.
"Udah gue duga kalau itu Hanji" gumam Eta
"Res, kamu yang laporin?" tanya (Namakamu) pada Ayres
Ayres hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kenapa? Kan udah--
"(Nam), dia harus dapet hukumannya. Kalau kamu cuma diem, dia akan terus berulah"
"Bener apa yang dibilang Ayres, lo ngga seharusnya tutup mulut (Nam)" saut Edric
"Udah, lo masuk sana" ucap Eta
(Namakamu) menatap Eta sendu dan dibalas senyuman semangat dari Eta. (Namakamu) pun menatap Edric yang juga memberikan semangat. Dan saat menatap Ayres, ia melihat tatapan tulus darinya.
'Kenapa tatapan lo tulus banget Res. Gue jadi ngerasa bersalah udah pilih lo'
(Namakamu) menghela nafas dan segera membuka pintu aula. Dia duduk bersampingan dengan Hanji yang kini hanya mampu menunduk.
"Bisa kita mulai?" tanya ketua yayasan itu
"Bisa"
Semua pun mulai mempersiapkan beberapa pertanyaan kepada Hanji. Sedangkan Hanji maupun (Namakamu) hanya bisa menunduk dihadapan ketua yayasan.
"(Namakamu), apa benar 2 hari yang lalu kamu harus dibawa ke rumah sakit karena kepala kamu bocor?"
(Namakamu) menghela nafas dan menatap ketua sidak disiplin yang bertanya.
"Ya. Benar"
Ketua itu pun menatap Pak Rafi yang juga ada disana.
"Ya. Benar, waktu itu saya yang mengantarnya ke rumah sakit bersama Ayres"
"Lalu, bisa kamu ceritakan kejadiannya?"
(Namakamu) menunduk dan memainkan jemari tangannya.
"Kamu gaperlu takut nak, ceritakan saja semuanya"
"Saya--
"Saya yang dorong dia sampai pot itu jatuh ke atas kepalanya"
(Namakamu) menatap Hanji sedikit tak percaya. Kenapa dia dengan mudahnya menjawab pertanyaan itu yang bisa membuatnya dihukum?
"Kenapa kamu lakukan itu?"
"Karna-- karna saya membencinya"
"Apa hal yang membuat kamu membenci temanmu?"
"Teman? haha"
Semua yang ada di aula sedikit terkejut mendengar Hanji yang kini tertawa.
"Kita udah ngga berteman lagi, 3 tahun yang lalu" desis Hanji yang masih bisa terdengar oleh (Namakamu).
"Hanji, tolong jawab dengan benar!"
"Ya. Saya membencinya karna dia, sauda--
Ucapan Eta terhenti saat ia mengingat perkataan dari Ayres kemarin.
'Lo konyol banget sih, nyalahin orang yang jelas ngga bersalah'
'Ji, setiap orang punya pilihannya sendiri. Terutama perasaan. Lo mungkin merasa kalau kematian saudara lo karna (Namakamu). Tapi lo ngga tau cerita sebenarnya kan?'
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS WAKTU [END]
Teen Fiction"Bunda cuma ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri" "Kamu bilang apa? Bunda ngelakuin ini demi kebahagiaan bunda sendiri? Apa bunda seperti itu di hati kamu?" "Mungkin" "BUNDA NGELAKUIN INI DEMI KAMU!! DEMI MASA DEPAN KAMU! BUNDA GAMAU ANAK...