37. Kedatangan Ayres

270 21 2
                                    

02/05/2022

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H

Minal aidzin wal faidzin.
Mohon maaf lahir dan batin 🙏🏻

•••

Keesokan harinya, Iqbaal meminta Jeffery dan Tania untuk meluangkan waktunya. Semalam Iqbaal terpaksa tidur di rumah (Namakamu) karena perempuan itu beberapa kali terbangun dan memberontak.

Kini Iqbaal sudah berhadapan dengan kedua orang tua (Namakamu). Ia masih berpikir harus memulainya dari mana.

"Ada apa Baal? Kenapa kamu minta kita kesini?" tanya Jeffery

"Iya nak, ada apa? Tante ngga tenang nih ninggalin Ayya sendiri"

Iqbaal menghela nafas dan menatap pasti kepada orang tua (Namakamu).

"Saya--

Tokk

Tokk

Tokk

"Biar saya yang bukakan om, tante"

Iqbaal berdiri dan segera membukakan pintu. Terlihat Novi disana dengan wajah gugupnya. Iqbaal mengajaknya masuk dan duduk berdampingan dengannya.

"Loh Novi kenapa disini?" tanya Tania

"Tante, om, sebelumnya maaf udah ganggu waktu kalian. Disini Iqbaal sama Novi mau bicarain soal (Namakamu)"

Tania dan Jeffery menatap bingung kepada Novi dan Iqbaal yang terlihat gugup. Iqbaal melirik Novi dan memberi kode untuknya segera menjelaskan. Novi mengeluarkan buku bimbel (Namakamu) dan ponsel miliknya.

"Loh, ini kan buku bimbel (Namakamu) dari tutor dia. Kenapa ada sama kamu?" ketus Tania

"Maaf tante kalau saya lancang"

Novi menjelaskan semua tanpa ada yang kurang maupun lebih.

"Dan ini beberapa bukti yang sudah saya kumpulkan bersama teman saya. Terbukti kalau semua soal yang ada di buku ini adalah soal bocoran untuk ujian bulan depan. Ini ngga bener tante, ini--

Tania berdiri dan mendekat kepada Novi dengan tatapan tajamnya.

"Apa maksud kamu hah? APA MAKSUD KAMU KALAU ITU SOAL BOCORAN? SAYA BAYAR MAHAL UNTUK ITU. GAMUNGKIN MEREKA MAIN-MAIN"

Jeffery segera menarik bahu Tania untuk menjauh dari Novi. Iqbaal juga berusaha memasang badan untuk menghalangi Tania bertatapan dengan Novi.

"Tante, saya serius. Saya ngga bohong"

"Kamu iri kan? KAMU IRI KAN KARNA BAYARAN KAMU NGGA SEBERAPA SAMA DIA HAH"

"Tania!!"

"Kenapa mas hah? Bener kan omongan aku kalau--

"AAAAAA NGGA, NGGAAAA"

Mereka terkejut mendengar teriakan dari kamar (Namakamu). Iqbaal yang menyadari itu segera berlari menghampiri (Namakamu). Kamarnya sengaja dibuka agar (Namakamu) tidak melakukan hal yang tidak-tidak.

Sesampainya di kamar, Iqbaal mendapati (Namakamu) yang meringkuk di atas tempat tidur sembari menutup tubuhnya dengan selimut.

"NGGA, NGGA GUE NGGA CURANG, NGGAA"

"(Namakamu)"

Iqbaal membuka selimut itu perlahan. (Namakamu) terkesiap melihat perlakuan Iqbaal itu. Iqbaal terkejut melihat kondisi (Namakamu). Begitupun kedua orang tuanya.

BATAS WAKTU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang