38. Pembuktian Ayres

275 15 1
                                    

"Kenapa lo disini?" tanya Ayres yang mendekat kepada (Namakamu)

"Kita bicara di luar, biar Ara istirahat dulu"

Iqbaal membawa Ayres menuju taman belakang. Iqbaal menjelaskan semuanya tanpa ada yang kurang atau lebih.

"Jadi--

"Ya, dari kemarin (Namakamu) nyakitin dirinya. Dia pukul kepalanya sendiri, dia teriak teriak, dia mecahin barang-barang di kamarnya. Dia ngerada bersalah karna soal yang dia pelajari selama ini adalah soal bocoran"

Ayres berdecak kesal mengetahui hal yang sangat keji itu dialami oleh sang kekasih.

"Terus, Om Jef sama Tante Tania mana?"

"Mereka lagi ke tempat bimbel. Lo jaga (Namakamu) ya, gue harus jaga Ayya"

Ayres menganggukkan kepala. Iqbaal segera meninggalkan rumah (Namakamu). Ia takut jika Ayya terbangun dan tak ada seorang pun disana.

•••

Pyarr

"KURANG AJAR. KENAPA ANDA BISA BERBUAT HAL SEPERTI ITU HAH? ANDA MENGATAKAN JIKA 99% MURID YANG ANDA BAWA AKAN LULUS MASUK KEDOKTERAN, TAPI APA? ANDA BERMAIN CURANG"

Tania berteriak di hadapan Vera, orang yang bertanggung jawab di tempat ini. Tania sebenarnya ingin menghajar nya, namun kedua tangannya ditahan oleh kedua bodyguard Vera.

"Saya melakukan hal itu demi kebaikan anak anda bukan? Dengan itu dipastikan anak anda bisa masuk kedokteran. Bukankah itu keinginan anda?"

"BUKAN DENGAN CARA INI"

"Bukankah di awal juga meminta saya untuk melakukan apa pun?"

Tania menatap tajam kepada wanita di hadapannya ini. Ia sangat ingin membunuhnya untuk saat ini.

"BAJINGAN, ANDA--

Brakk

Mereka melihat segerombolan orang yang tak lain adalah dari beberapa detektif dan polisi. Jangan lupakan Jeffery yang juga berdiri paling depan.

"Tangkap dia dengan dugaan kasus penipuan, pembocoran soal ujian secara ilegal, dia juga seorang buronan kasus suap tahun 2018. Bawa juga anak buahnya dan interogasi semua guru yang ada disini. Ambil semua barang bukti di kantor ini untuk penyelidikan" ucap Jeffery

"Siap pak"

Polisi itu segera memborgol tangan Vera dan menariknya keluar. Begitupun dengan bodyguard nya.

"LEPASKAN SAYA!! SAYA TIDAK BERSALAH! LEPASKAN"

Tania menatap sendu kepada Jeffery.

"Mas"

Jeffery segera memeluk istrinya itu.

"Hikss,, mas, aku gagal jadi ibu buat (Namakamu) hiks, aku hancurin masa depan dia. Aku--

"Ngga. Kamu ngga gagal jadi seorang ibu. Aku tau kamu mau yang terbaik buat anak kamu, cuma cara kamu yang salah. Udah, jangan menyalahkan diri sendiri, sekarang kita fokus buat kesembuhan (Namakamu) maupun Ayya"

•••

Iqbaal kini berada di samping Ayya. Ia melihat perempuan itu masih setia menutup matanya.

 Ia melihat perempuan itu masih setia menutup matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BATAS WAKTU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang