25. Kecurigaan

275 19 0
                                    

Plakk

"LO APAIN SAHABAT GUE!"

"Eta, kamu tenang dulu" cegah Pak Rafi

"Tenang gimana pak? Sahabat saya masuk rumah sakit pasti gara-gara dia"

"Ta, jangan gitu dong sama Ayres" saut Eric

"Gimana? Kamu belain dia?"

"Ngga-- aku

"Tadi waktu istirahat kan lo Res yang ajak dia ke atap sekolah. Terus--

"Eta! Jangan buat keributan, ini rumah sakit, hargai pasien lainnya. Kamu juga jangan nuduh Ayres yang ngga-ngga"

Eta berdecak kesal dan memilih untuk duduk di kursi tunggu. Sedangkan Ayres mencoba menahan emosi nya terhadap Eta.

Ia tau dirinya salah meninggalkan (Namakamu) seorang diri. Dan ia tau jika Eta sedang mengkhawatirkan sahabatnya ini.

"Kalian disini dulu, bapak mau hubungin keluarganya (Namakamu) dulu"

Pak Rafi menjauhi ketiga muridnya dan menghubungi ibu dari (Namakamu).

"Res, gimana (Namakamu)?" tanya Edric

"Kata dokter, (Namakamu) gapapa"

"Syukurlah"

Ayres melirik Eta yang masih duduk sembari memejamkan mata. Sepertinya ia sedang meredakan emosinya.

"Ayres"

Yang dipanggil pun menoleh kepada gurunya itu.

"Bapak sudah hubungi ibunya, dan katanya sebentar lagi akan kesini. Terus untuk biaya bapak sudah urus dan sekarang (Namakamu) sudah dipindahkan ke kamar Bougenvile 6. Kalian kesana aja ya, bapak mau ada rapat"

"Iya pak"

"Hati-hati dijalan pak"

Setelah Pak Rafi pergi, Ayres segera berlari menuju kamar yang dimaksud. Sesampainya disana, ia segera masuk dan melihat (Namakamu) yang sudah duduk di atas brankar sembari menatap jendela.

 Sesampainya disana, ia segera masuk dan melihat (Namakamu) yang sudah duduk di atas brankar sembari menatap jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum sempat dirinya masuk, Eta sudah terlebih dahulu menyerobot.

"(NAMAKAMU)!"

(Namakamu) yang mendengar teriakan Eta pun berbalik dan tersenyum. Eta pun sontak memeluk (Namakamu).

"(Nam), lo diapain sih sampe masuk rumah sakit"

(Namakamu) melepaskan pelukan dari Eta dan menatapnya sembari tersenyum.

"Gue gapapa"

"Siapa yang bikin lo kayak gini? Bilang sama gue biar gue hajar orangnya"

(Namakamu) hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Eta.

"Lo tau ngga (Nam), tuh sahabat lo main bolos aja waktu pelajaran" saut Edric

"Ish, ya bodoamat lah, aku kan khawatir sama (Namakamu)"

BATAS WAKTU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang