4. Self Healing

599 29 0
                                        

Plakk

Sang bunda melempar majalah ke atas meja yang menimbulkan suara itu.

"Dari mana kamu?"

"Habis kumpul sama temen bunda"

"Enak ya, mentang-mentang ada ayah sama kakak kamu, kamu jadi santai gini"

"Maaf bunda"

"Bunda capek ngurus kamu kalau kayak gini terus"

(Namakamu) menatap sang bunda dengan menahan air mata yang sudah terkumpul di pelupuk mata.

"Maaf bunda"

"Masuk kamar sana"

(Namakamu) hanya menurut dengan ucapan bunda sebelum lebih marah lagi. Ia menutup pintu kamar lalu menghela nafas pelan. (Namakamu) pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hanya butuh waktu 10 menit untuk (Namakamu) membersihkan diri, lalu ia bergegas menuju meja belajar miliknya dan membuka beberapa buku yang harus kembali ia pelajari.

Hari ini adalah malam minggu, tapi bagi (Namakamu), malam minggu tidak akan ada artinya karna ia harus belajar dan belajar. Bosan? Tentu. Bagaimana tidak bosan jika setiap harinya harus belajar.

Tokk

Tokk

Tokk

"Masuk"

Ceklek

(Namakamu) menoleh dan mendapati sang kakak yang masuk ke dalam kamarnya.

"Kamu belajar lagi?"

"Iya kak"

Ayya menutup buku milik sang adik.

"Kok ditutup kak?"

"Kamu siap-siap sana, ayah ngajak makan malam di luar hari ini"

"Beneran kak?"

"Iya. Sana ganti baju dulu"

(Namakamu) tersenyum gembira lalu berlari untuk mengganti pakaiannya. Setelah siap ia segera turun dan menemui keluarganya yang sudah berada di ruang tamu.

"Berangkat sekarang yuk sebelum tambah malem" ajak bunda

(Namakamu) sedikit bingung kenapa sang bunda seperti sedang dalam mode baik, padahal tadi sore bunda nya marah akibat sikap (Namakamu). Akhirnya keluarga itu berangkat menggunakan mobil milik sang ayah menuju restoran yang sudah dipesan tadi. Sesampainya di restoran itu, mereka segera memesan makanan.

"Wahh udah lama banget ya kita ngga makan malam di luar kayak gini" ucap Ayya

"Iya, kakak bener. Kangen banget bisa kayak gini lagi. Oiya, foto dulu yuk, moment yang jarang banget kayak gini harus diabadikan"

(Namakamu) langsung mengeluarkan ponsel miliknya dan mengajak keluarganya untuk berfoto. Malam ini akan menjadi malam yang bersejarah bagi (Namakamu) maupun Ayya. Karna memang semenjak sang ayah sibuk menjadi rektor, Ayya melanjutkan pendidikan polisinya, mereka sudah jarang menikmati makan malam di luar bersama. Setelah merasa puas mengisi galeri baru, mereka pun segera menyantap makanan yang baru saja datang.

"Maaf ya, gara-gara sibuk, ayah jadi jarang banget punya waktu buat kalian. Terutama bunda sama (Namakamu)"

"Gapapa lah mas. Lagian kan itu tugas kamu, impian yang kamu cita-citain dari masa muda" balas bunda

"Makasih, bunda udah pengertian sama ayah"

Setelah itu ayah mengecup kening sang istri tercinta.

"Soswett" saut Ayya dan (Namakamu)

BATAS WAKTU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang