"Apakah aksi heroik seorang Qia sudah mengubah pandangan Bima Alvarendra?" Rendra menyesap kopinya lagi di atas bar pantry dapur.
"Papi! Apa-apaansih?" Bima menatap ke arah sang Papi, bukannya diam, Rendra malah berceloteh lagi.
"Mi ayo kita program bayi lagi. Sepertinya bayi besarmu ini bakalan ada yang merawatnya"
"Itu sih keinginan Papi. Tapi ya, Mami memang setuju kalau Qia itu jadi istri kamu. Udah cantik, jago masak, jago renang lagi. Mami yakin, balapan renang sama kamu mah, kamu kalah!"
Bima melirik Maminya malas, Siapa juga yang mau balapan renang dengan Qia! Yang benar saja.
Belum sempat angkat suara, Qia sudah muncul dengan Alula."Tante, Om" sapa Qia lagi. Ini pertama kalinya ia bertemu Papi Bima, Alvarendra.
"Wah, lengket banget kamu ya sama Maminya. Sini duduk Qia, jangan sungkan" Rendra menarik satu kursi untuk Qia.
Sikap ramah dan sebutan 'Mami' tadi berhasil membuat Qia lemah seketika. Ia melirik Bima sekilas, menggeleng pelan pertanda bahwa bukan dia yang memaksa sebutan itu.
"Untung ada kamu ya Qi. Kamu lihat sendiri kan aksi Bima tadi? Lemah sekali" Rendra berceloteh lagi sambil menyesap kopinya.
"Bisa dong kapan-kapan Lula belajar renang sama kamu Qi" lagi! Sang Mami berceloteh. Seolah bersekongkol dalam hal ini.
"Mami, Lula gak mau makan sayul" putus Lula saat ia melirik Oma nya yang menyodorkan nasi lengkap dengan sayuran di atasnya.
"Loh kok begitu? Enak tahu La"
"Pait Mi" entah berapa kali telinga Qia harus menangkap sebutan itu lagi, ia yakin pasti wajahnya sudah merah padam menahan diri untuk tidak spechles.
"Coba kasih tahu Mi, apa aja manfaat sayur"
Hah! Dari semua orang yang menyebut 'mami' cuma penyebutan Bima yang membuat Qia mati kutu.
Seseorang! Tolong selamatkan Qia dari keluarga ini!°°°
"Jadi, kenapa keluarga yang lain belum datang Mi?" Rendra yang sejak tadi sudah menghilang bersama Bima, muncul lagi di dapur.
Membuat Qia menarik nafas selagi menormalkan jantung nya. Pasalnya sekarang, Bima sudah tampil ganteng banget dengan kaos oblong putih lengkap dengan celana selutut nya. Sangat amat mempesona.
Memangnya siapa yang tidak tergoda?
"Kayak gak tahu anakmu aja Pi. Udah di cancel dong"
Loh, Qia yang berusaha gak nimbrung sambil mengaduk kuah opor ayam di dalam panci spontan menoleh,
"Biasalah. Karena kejadian Alula tadi" sambung Mami Karin."Okelah. Kalau begitu kita makan malam keluarga saja. Kebetulan ada Qia" Rendra mengambil langkah besar dan duduk di bar sthool.
"Kamu bisa masak?" Suara Bima yang tepat di belakang Qia membuat nya bergidik ngeri. Sangkin kagetnya, spatula berhasil mendarat di kepala lelaki yang mengejutkan nya itu.
O.O. maafin aku calon suami! Qia berseru dalam hati.
°°°
Langkat, 18 Oktober 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiable (End)
RomanceAghni Alfarizqia tidak pernah punya mimpi harus jatuh cinta pada lelaki yang sudah pernah menikah. Tetapi saat pertama kali bertemu Bima, di suatu sore dengan segala sikap jutek dan dinginnya, Qia malah setengah mati memuja. Lalu mampukah Qia-peremp...