Tidak akan memikirkan!
Tapi ini sudah seminggu sejak malam itu dan Bima malah kepikiran terus menerus maksud perkataan Qia. Memangnya ia punya salah apa? Kalaupun ada memangnya kenapa? Atau kesalahan jenis apa yang dibuatnya? Hah! Bima berusaha untuk tidak ambil pusing, tapi malah karena ini, segala tugas nya di kantor terbengkalai.
Ia malah sering uring-uringan di meja kerja sambil mengingat kesalahannya dimana. Meresahkan sekali bukan?
"Gue pastikan elo bakalan gila kalau terus-terusan berprilaku abnormal seperti itu!" Ansal masuk dan menatap tampang horor Bima yang fokus melihat dinding-dinding ruangan, tatapannya gak sepenuhnya kosong, tapi sering ngedumel diam-diam.
Dua hari yang lalu Ansal mencari informasi terkait skizofrenia di internet, dan semua mengarah pada kelakuan Bima. Ansal gak siap kalau sahabat sekaligus bos nya itu gila sebelum melepas masa dudanya. Yang benar saja!
Bima melotot saat Ansal masuk dan duduk di kursi tak jauh dari sana, belum tahu aja dia kalau ini semua karena ulah adiknya yang urakan itu.
"Biasakan masuk ruangan aku tuh ketuk pintu"
Astaganaga. Ansal beneran yakin kalau Bima nyaris gila, "besok-besok gue bakalan lempar batu biar Lo denger kalau gue mau masuk!" Kata Ansal pada akhirnya, Bima malah melotot lagi. Galak banget sih.
"Kalau ada masalah tuh cerita, di pendam sendiri ntar jadi gila"
"An, tanya sama adek Lo aku ada salah apa sama dia, ya?"
Ha?? Jadi kegilaan dan uring-uringan lelaki di depannya itu karena adeknya? Gak salah denger kan?
Ansal sampai terpelongo. Andai Qia tahu kelakuannya udah buat Bima gak ngerjain banyak tugas, membatalkan tiga meeting dengan klien penting, gak makan dengan benar, gak ngopi seperti biasa kalau di kantor. Wahhhh!!!! Sebuah Kejutan!
"Jadi semua karena adek gue?" Ansal terbahak-bahak sampai suaranya menggema di ruangan. Bima menatap Ansal jengkel.
Gak Abang, gak adek sama aja kelakuannya!
"Jangan kepedean. Kelakuan aku seminggu ini bukan karena adek kamu!""Kalau iya juga gak masalah" kata Ansal lagi, ia tahu betul gengsi Bima di atas segala-galanya.
Bima menatap jengkel ke arah Ansal. Menyesal telah memilih Ansal menjadi sahabatnya, pasalnya sekarang Ansal sudah cengengesan sambil mengerlingkan matanya. Menyebalkan!
°°°
Langkat, 30 Januari 2022.
#Maaf lama update ya Bestie 🙏 lagi banyak bgt revisi skripsi 😌😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiable (End)
RomanceAghni Alfarizqia tidak pernah punya mimpi harus jatuh cinta pada lelaki yang sudah pernah menikah. Tetapi saat pertama kali bertemu Bima, di suatu sore dengan segala sikap jutek dan dinginnya, Qia malah setengah mati memuja. Lalu mampukah Qia-peremp...