"Kebetulan pada ngumpul. Nih Qia bawain opor ayam dari mertua, buat Mami Nia calon besan" ucap Qia sambil menarik kursi dan duduk, meletakkan satu rantang di atas meja makan.
Baik Ansal, Aufa dan orangtuanya terlonjak kaget.
"Kok bengong? Serius aku tuh"
"Gausah mengarang bebas deh. Kita lagi gak belajar bahasa Indonesia di sini" celetuk Aufa.
"Di buka makanya" Qia membuka isi rantang yang ia bawa tadi, isinya opor ayam, udang goreng dan sayur nangka.
"Nih kalau gak percaya. Tadi aku masak di rumah Lula"
"HAH??" Serentak teriakan keluarganya membahana. Qia senyum kemenangan.
"Kalau gapercaya telepon aja Mas Bima"
"Dih najis" celetuk Ansal, tapi dia menyudahi makannya dan ngeloyor pergi. Oke. Ia memang harus minta penjelasan dengan Bima Alvarendra.
"For your information, tadi Mas Bima Yang antar Qia pulang" celetuk Qia sebelum pergi. Baik Mami, Papi dan Aufa masih syok dengan rentetan informasi tersebut.
°°°
"Gimana?" Suara Mami Nia menyambar lebih dulu saat Ansal baru membuka pintu kamarnya.
"Beneran. Tadi Qia ke rumah tante Karin Mi"
"Ya ampun. Gak sabar punya mantu ganteng"
"Dih, kepedean. Memangnya Bima mau punya istri kayak Qia begitu? Kelakuan kayak bocah"
"Huh! Kamu tuh ya" Nia mencubit perut Ansal dengan gemas sebelum ngeloyor pergi.
Malam itu, berita rantang opor ayam dari calon besan pun menggemparkan seisi rumah.
°°°
Pagi-pagi sekali Hadi sudah duduk rapi di meja makan keluarga Qia. Dengan bermodalkan kue putu kesukaan Fariz, Papi Qia, ia sudah ikut menyeruput teh buatan Mami kali ini.
Qia yang kali ini memakai kaos oblong dengan celana jeans-nya, turut kaget.
"Loh Mas kok di sini?" Namanya juga Qia, emang gak bisa nanyanya selow. Pasti dengan tepukan yang membuat Hadi terlonjak kaget.
"Mas kan udah bilang tadi malam. Memangnya gak baca pesan Mas?"
Dih. Kesannya jadi sok akrab kan! Aufa malah menatap Qia jengah. Tolong perhatian. Hadi bukan siapa-siapa gue!
"Ya mana Qia tahu, hp nya di charger" Qia duduk di sebelah Hadi, mencomot roti tawar selai coklat.
"Tapi hari ini Hadi niat jemput kamu. Lagian mobil kamu kan di cafe" sahut Mami pada akhirnya.
"Ntar ngerepotin"
"Gak kok! Aku senang malah"
Dasar Hadi! Giliran gak minat lo malah keganjenan. Qia nyengir kuda sambil menggigit roti selainya.°°°
Langkat, 7 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiable (End)
RomanceAghni Alfarizqia tidak pernah punya mimpi harus jatuh cinta pada lelaki yang sudah pernah menikah. Tetapi saat pertama kali bertemu Bima, di suatu sore dengan segala sikap jutek dan dinginnya, Qia malah setengah mati memuja. Lalu mampukah Qia-peremp...