42

8.2K 468 2
                                    

"Cieeeee yang bakalan jadi istri" Merra menjitak gemes dahi Qia membuat perempuan itu cemberut.

"Tega banget kalian yaa, gue sakit malah kabur ke Jakarta"

"Lahhh, itu kan atas perintah Mas duda tampan" cicit Ditta heboh. Qia melotot galak.

"Tapi makasih loh yaa, gue berasa mimpi. Coba deh seseorang tabok gue. Barangkali ini mimpi"

Plak!! Serra yang muncul sambil menggendong Lula segera menabok pipi Qia.

"Sakit nyett!"

"Heheh. Sorry, kan Lo yang minta"

"Tante gaboleh pukul Mami ya!"

"Aduhhh. Ampun deh, anak dan emak sama aja nih galak banget" Serra menggaruk kepalanya pusing.

"Btw, traktir gue sebulan yaaa Bestie. Gue menang taruhan" Merra tersenyum kemenangan. Menatap ketiga sahabatnya bergantian.

"Taruhan apaaan?? Gue aja kagak tahu, Ra, siniin anak gue. Ntar kena eror nya elo" Qia mengambil alih Lula, membuat bocah kecil itu terkikik.

"Tuh Hadi kayaknya lagi PDKT an sama Risa!" Seru Ditta.

"Ha? Serius? Kapan?"

"Belum tentu menang loh ya, PDKT kan belum tentu nikah nyet" sambung Serra sambil mencubit lengan Merra. Membuat perempuan itu meringis.

                                ***

Hari kedua resmi menjadi tunangan seorang Bima Alvarendra, Qia sudah mendapatkan telepon heboh dari tunangannya yang galak itu, mana masih pagi juga.

"Kamu belum bangun lagi Aghni Alfarizqia?" Teriaknya lagi dari balik telepon, membuat Qia menjauhkan benda pipih itu dari telinganya.

"Aku masih ngantuk Mas. Ini juga masih pagi!" Katanya membalas sambil masih memejamkan mata.

Siapa suruh membawa ia berkeliling Jakarta semalam setelah acara? Jadi ngantuk kan!

"Lihat jam, udah jam 12 siang!"

Ha? Qia membuka matanya dan melihat ke arah jam dinding. Tepat! Ia kesiangan untuk mengawali pagi.

"Sekarang kamu bangun, mandi, terus pergi ke alamat Yang Mas kirim ya, jangan lupa bawa baju renang, oke?"

"Ha? Kemana? Untuk apa?"

"Udah jangan membantah dong sayang. Oke? I love you" sambungan di putus.

Qia melirik hp nya. Ada masalah apa sih tuh Om Om? Nyuruh-nyuruh, ngatur lagi, siapa sih diaaa?? Qia mendengus sebal sambil berjalan ke kamar mandi. Perintah di hari kedua menjadi tunangan seorang lelaki galak, sebuah resiko kayaknya! Haha

***

Qia yang kebetulan membawa Merra hari ini bergidik ngeri melihat kelakuan Bima.

Keduanya sedang berdiri dan Qia terpaksa menggunakan baju renangnya, membuat Merra tersenyum kuda melihat kelakuan keduanya.

"Bisa berhenti nyengir gak? Kalau gak aku ceburin kamu ya!" Ancam Qia pada Merra lagi.

"Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin kamu mengajari Lula berenang. Karena, Lula yang minta!" Wkwk, ada ada aja deh emang. Kelakuan bapak dana anak ini makin gesrek kayaknya.

"Ya terus kenapa pake acara berdiri gini sih Mas? Udah kayak ospek aja!"

"Ya itu namanya pemanasan cinta, biar sesuai standar renang MBG"

"Apaantuh?" Celetuk Merra

"Mas Bima Ganteng!" Wkwkw, tawa Merra dan Qia pecah.

"Diam kamu! Nanti saya ceburin." Dih, gak bini gak laki emang psikopat. Merra bergidik horor.

"Aku duduk aja deh. Seram juga dekat kalian" kata Merra sambil ngeloyor pergi, membuat Qia melotot.

Sialan! Malah duduk dekat kursi santai sambil menikmati jus lagi.

"Let's go, kita pemanasan. Lula ikutin gerakan Papi ya"

Lula dan Qia saling pandang, terpaksa mengikuti gerakan Bima yang konyol.
Setelah sepuluh menit pemanasan, Qia dan Lula kompak turun ke dalam kolam, Lula yang bersemangat dan Qia yang juga antusias.

Jadilah mereka berdua paket komplit yang di pandangi Bima dari jarak dekat.

***

"Mas, kamu kok gak pernah cerita kalau punya rumah sendiri" kata Qia saat mereka sudah selesai berenang, duduk dekat kursi santai sambil menikmati jus. Sementara Merra sudah memilih pulang lebih dulu karena sudah bosan katanya. Dasar!

"Kamu dulu nyebelin"

"Lah?? Padahal kamu yang nyebelin loh, apaansih" Qia cemberut, melirik ke arah Lula yang masih asyik berendam dalam kolam dengan pelampungnya.

"Sorry. Sekarang kan udah enggak"

"Apaan. Sekarang malah makin ngeselin!"

"Tapi ngangenin kan?"

Qia melirik Bima yang narsis abis.
"Kepedean"

"Duh udah dong sayang, males deh kalau kamu cemberut gini. Mending setelah ini ikut aku yuk"

"Kemana?"

"Ya nyiapin pernikahan kita dong. Cari WO, gaun, cincin pernikahan"

"Ntar deh"

Bima bangkit dari duduknya, "Mas ganti baju dulu ya, pokoknya setelah Mas balik kamu dan Lula udah siap siap ya!"

Kannnn! Baru juga di bilang ngeselin, sekarang malah nunjukin. Dasar pemaksa kamu Mah! Cicit Qia sewot.

***

Langkat, 24 September 2022

Suamiable (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang