Aku kembali uhuyyyy!!!
Maaf bikin kalian nunggu lama.
Dua hari kemarin ada hal penting yang harus aku selesaikan terlebih dahulu.
Ini aja aku curi-curi waktu biar bisa ngetik.
Maaf kalo ada typo bertebaran, belum sempet revisi ulang.
Dan kalo ada typo koreksi aja yaa!
Happy reading!!
Vote dulu sebelum baca!!
Jangan lupa spam komen jugaa!!
Siapkan, hati, jantung, dan paru-paru yang sehat!!
Semenjak kamu hadir, semuanya terasa berbeda. Jelas aku merasakan perubahan yang ada. Bahkan, aku merasa bahwa aku seperti mempunyai kepribadian ganda.
🍀🍀🍀
Malam ini Axel terbangun tepat tengah malam. Tenggorokannya terasa kering, terpaksa Axel bangkit dan berjalan menuju lantai dasar untuk mengambil susu kotak di lemari es.
Diluar sedang hujan deras dan Axel sedikit meringis kala mendengar gemuruh petir yang sesekali mengejutkannya.
Untungnya semua lampu menyala, jadi Axel tidak harus ketakutan untuk melanjutkan langkahnya menuju dapur.
Dibukanya pintu lemari es itu, Axel langsung mengambil empat kotak susu coklatnya. Baru saja ia akan menutup kembali pintu lemari es itu, tiba-tiba Axel dibuat terperanjat ketika mendengar suara petir. Alhasil semua susu yang ada di tangannya refleks Axel buang ke sembarang arah.
Sial, Axel membenci situasi seperti ini!
JEDEEER!!
"MAMA!! PAPA!!"
Axel spontan berteriak memanggil mama dan papanya ketika terdengar suara petir kembali sekaligus dengan semua lampu ruangan mati tiba-tiba.
Axel terduduk di depan lemari es sembari menutup mata menggunakan satu tangan, dan satu tangannya lagi memeluk lutut yang terasa lemas. Axel sangat takut dengan suara petir.
Tak lama terdengar suara pintu terbuka. Diandra dan Arsenio datang dengan membawa senter, menghampiri Axel yang ada di dapur.
"Axel!" seru Diandra yang langsung tertunduk, untuk melihat keadaan Axel yang tengah meringkuk di bawah.
"Ma." Suara Axel bergetar hebat, cowok itu langsung memeluk Diandra dan menenggelamkan wajahnya di perut sang mama. Hangat dan wangi. Axel suka!
"Mama di sini sayang." Diandra mencoba menenangkan Axel.
"Takut, Ma." Axel semakin mengeratkan pelukannya.
"Ada mama sayang, mama di sini, jangan takut, ya."
Axel mengangguk dalam pelukan Diandra. Arsenio yang melihat dengan bantuan lampu senter itu tanpa sadar mengembangkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELINO [ END ✓ ]
Teen Fiction#MEGANTARASERIES 1 👑 Jika semua laki-laki mengatakan bahwa seorang ibu adalah cinta pertamanya, maka hal itu tidak berlaku bagi seorang Axelino Dylan Megantara. Karena jika ditanya hal apa yang paling Axel benci, ia akan menjawab tanpa ragu bahwa i...