Happy reading 🤍
Tidak ada manusia yang hidup di dunia tanpa mempunyai sebuah masalah. Jika diibaratkan dalam sebuah masakan, masalah di hidup manusia itu adalah bumbu kehidupan.
🍀🍀🍀
Axel turun dari motor dengan raut wajah yang lebih datar dari biasanya. Sungguh awal hari yang sangat membagongkan bagi Axel. Moodnya sudah jelek semenjak kejadian tadi di ruang makan.
Axel mendesis kesal, kala mengingat betapa menggelikannya Diandra saat mengecup pipi Axel tanpa rasa berdosa. Jika saja tidak ada Damar, Axel sudah menendang wanita gila itu ke dasar lautan saat ini juga.
Anak durhaka memang!
Kaki jenjangnya melangkah memasuki kelas yang sudah sangat ramai. Belum lagi kebisingan yang ditimbulkan oleh perdebatan antara Morgan dan Keano yang tidak pernah masuk akal.
Bagaimana tidak di katakan masuk akal, jika keduanya saat ini malah membahas pertumbuhan Upin Ipin dan kawan-kawan yang tak kunjung naik kelas dan kak Ros yang tak kunjung menikah.
"Gue shipper Mei-mei Mail!" pekik Morgan ngaco.
"Gue Kak Ros dan Bang Badrul!" jawab Keano menanggapi.
"Eh, betewe, kan kak Ros udah tua ye kan, doi gak kepikiran buat nikah gitu, Yan?" tanya Morgan dengan kerutan didahinya.
"Dia nunggu Bang Badrul lulus kuliah dulu bego," sahut Keano.
"Lah emang Bang Badrul kuliah?" Morgan mengingat-ngingat
"Kuliah, doi kan ngambil S2."
Morgan menganggukkan kepalanya. "Padahal dari pada nungguin Bang Badrul, mending sama Bang Shaleh aja gak sih?"
"Jangan!" cegah Keano.
"Lah, ngapa?"
"Nanti penghulunya bingung, siapa yang mau ijab qobul?" tanya Keano dengan tampang tak berdosanya.
"Bangsaaaatt!" pekik Dikara yang ternyata sedari tadi mendengarkan obrolan absurt keduanya. "Dasar titisan Fir'aun lo berdua!"
Axel merotasikan bola mata malas. Tangannya yang bebas refleks menjitak kepala Morgan dan Keano.
"Bodoh," umpatnya.
"Sakit goblog!" pekik Morgan mengusap-usap kepalanya yang terasa nyut-nyutan akibat ulah si bayi besar.
Sedangkan Keano hanya bisa mengumpat dalam hati.
"Arga kemana? Tumben belum datang," tanya Axel kala melihat bangku disampingnya tak berpenghuni.
"Bolos," sahut Dikara.
"Arga bolos? Gak mungkin," sangkal Axel.
"Lo gak liat grup kita berlima emang?" tanya Morgan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELINO [ END ✓ ]
Fiksi Remaja#MEGANTARASERIES 1 👑 Jika semua laki-laki mengatakan bahwa seorang ibu adalah cinta pertamanya, maka hal itu tidak berlaku bagi seorang Axelino Dylan Megantara. Karena jika ditanya hal apa yang paling Axel benci, ia akan menjawab tanpa ragu bahwa i...