PAYYY IS BACK!!
DON'T FORGET TO VOTE & KOMEN!!
Btw, thanks for 10k readers & 1k vote!!! 🤍🤍
Huhuu terharu banget! Makasih banyak buat kalian yang selalu support Payy sampai saat ini🥺🤍🤍
Makasih juga yang udah selalu komen "next!" 🤍🤍
Pokoknya makasih banyak yang sebesar-besarnya!!
HAPPY READING !! 🤍🤍
Perlakuannya yang tidak biasa sudah menunjukkan bahwa ia tengah mencoba keluar dari zona nyamannya.
🍀🍀🍀
Suasana kantin yang tadinya ramai seketika menjadi hening, ketika sepasang Adam dan Hawa baru saja menginjakan kakinya di area kantin. Semua siswa/i yang berada disana kini saling bisik-bisik tetangga dan memandang iri pada seorang gadis yang berjalan di samping anak semata wayang dari keluarga Megantara.
Siapa lagi jika bukan Zia dan Axel. Setelah perbincangan singkat keduanya di rooftop tadi, Zia langsung mengajak Axel ke kantin kala terdengar suara bel tanda istirahat berbunyi.
"Kenapa pada ngeliatin kita?" tanya Axel merasa aneh.
Zia menaikan kedua bahunya. "Aneh kali gara-gara lo jalan sama gue."
"Masa sih? Padahal gue udah sering jalan di samping Flora," jawab Axel tak acuh.
"Beda konsep kalo itu bapak!" bisik Zia di telinga Axel sembari sedikit berjinjit.
"Sama aja," sahut Axel. Tatapannya masih lurus ke depan.
"Beda, Axel. Kalo Flora itu udah jadi Tuan Putri bagi kalian."
"Sama aja sih bagi gue. Lo sama Flora sama-sama cewek juga kan?" Axel menyugingkan senyum tipis, lalu ia memperdulikannya lagi. Matanya bergerak mencari beberapa mahluk astral yang biasanya sudah duduk ganteng dipojokan kantin.
Sebuah lambaian tangan dari Morgan membuat Axel refleks menarik tangan Zia, gadis itu tersentak kaget. Suasana kantin menjadi kembali ramai melihat perlakuan Axel yang begitu terang-terangan.
Mereka hafal sekali sikap Axel seperti apa. Mahluk tampan satu itu paling tidak suka disentuh, bahkan Flora saja sering terkena tepisan tangan dari Axel.
"Jangan tarik-tarik juga, Axel!" Zia berontak. Mencoba untuk melepaskan cekalan tangan Axel pada pergelangan tangannya. Namun kekuatan Zia tidak ada apa-apanya dibanding Axel.
"Jalan lo lama, kayak putri solo," cibir Axel, membuat Zia mendengus sebal.
Axel membawa Zia menuju meja pojok yang kini sudah dihuni oleh ketiga kampret jantan dan satu kampret betina. Mereka memandang Axel tanpa kedip selama keduanya terus berjalan menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELINO [ END ✓ ]
Ficção Adolescente#MEGANTARASERIES 1 👑 Jika semua laki-laki mengatakan bahwa seorang ibu adalah cinta pertamanya, maka hal itu tidak berlaku bagi seorang Axelino Dylan Megantara. Karena jika ditanya hal apa yang paling Axel benci, ia akan menjawab tanpa ragu bahwa i...