47 - CEWEK GUE!!

23.5K 2.5K 338
                                    

Q : kalian lebih suka cerita sad ending / happy ending?

Me : happy ending. Soalnya gak ada orang yang pengen cerita hidupnya berakhir menyedihkan. Kita akan mendapatkan kebahagiaan jika waktunya sudah tepat.

Happy reading!!

Jangan lupa vote sama komen yaaa!!!

Menjadi tinggi lah tanpa merendahkan orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi tinggi lah tanpa merendahkan orang lain.

🍀🍀🍀

Axel menghembuskan nafasnya kasar, baru saja berjalan memasuki kelas, ia sudah mendapatkan tatapan bengis dari Morgan. Berbeda dengan Arga, dan Keano yang acuh tak acuh dengan kedatangan Axel.

Tidak ada Dikara, karena cowok itu masih setia di kelas Flora. Tadi Axel melihatnya saat mengantar Zia sampai depan kelas.

"Lo kemarin kemana?" tanya Morgan ketus.

"Main," jawab Axel seadanya. Mata sipitnya berotasi malas sembari mendudukkan bokongnya di kursi.

"Main kemana?"

Axel memandang kesal ke arah Morgan. Sepertinya cowok ini tengah memancing emosinya.

"Penting buat lo?" tanya Axel dingin.

"Aturan orang nanya itu jawab, bukan nanya balik," cibir Morgan.

"Pertanyaan lo gak berbobot, jadi buat apa gue jawab? Buang-buang waktu." Axel mencetus kesal.

Moodnya pagi ini sedang jelek. Entah kenapa saat menjemput Zia tadi pagi sampai Axel mengantarkan gadis itu ke depan kelas Zia terus mendiamkannya.

Axel merasa ada yang aneh dengan gadis itu. Apa Axel ada melakukan kesalahan? Sampai-sampai Zia mendiamkannya sedari tadi.

Perasaan kemarin baik-baik aja. Axel membatin heran.

"Lo lupa sama dare yang gue kasih ya, Xel?" todong Morgan.

Lagi-lagi Axel menghela nafas panjang. Sebenarnya ia malas untuk menjawab pertanyaan dari Morgan, tapi jika Axel tak memperdulikan Morgan pasti cowok dengan rahang tegas itu akan terus menyerangnya dengan berbagai macam pertanyaan.

"Nggak."

"Nggak apaan?"

"Gak lupa."

"Terus kenapa gak ada dokumentasi? Kan gue udah bilang dokumentasiin." Morgan mengomel.

Arga dan Keano hanya bisa terdiam melihat Axel yang tengah menahan kesal pada satu sahabatnya itu.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Morgan, Axel malah mengeluarkan ponselnya lalu menelpon seseorang yang sedari tadi terus hinggap di otaknya.

AXELINO [ END ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang