42 - LUKA YANG SERUPA

22.2K 2.5K 372
                                    

Aaa pen nangis!!!

Bisa-bisanya tadi ke update sendiri huaaa!!😭😭😭

Astagfirullah serasa pengen tenggelem aja lah aku malam ini, maluuuu!!!

Buat yang udah baca plis maaf banget yaaa🥺

Oke sekarang beneran update kok!!

Ready to new chapter??

Let's gooo!!

Happy reading!!

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN SETIAP PARAGRAF YAAAA!!!

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN SETIAP PARAGRAF YAAAA!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti.

🍀🍀🍀

Arsenio duduk di kursi kerjanya dengan Axel yang sekarang duduk dihadapannya. Kedua laki-laki itu hanya terdiam dengan pikirannya masing-masing.

Persekian detik keduanya hanya ditemani keheningan ruangan, hanya terdengar suara air dari dalam aquarium yang berada di sebelah barat di dalam ruangan kerja Arsenio ini.

"Dari mana?" Akhirnya Arsenio mengalah, ia tahu bahwa jika sudah berlomba untuk saling lama-lama diam, Axel lah yang akan menjadi juaranya. Maka dari itu Arsenio memecah keheningan yang terjadi.

"Taman," jawab Axel tak berani menatap Arsenio.

"Kalau bicara sama orang itu lihat orang yang sedang berbicaranya," ujar Arsenio.

"Muka papa serem kalo lagi marah." Axel menyahut kembali.

Arsenio mati-matian menahan diri untuk tidak tertawa. Axel tetaplah Axel, bocah polos yang selalu menjawab dengan jujur jika sudah didepan sang papa.

"Papa gak marah. Papa gak pernah bisa marah sama kamu, Ael."

Axel seketika mendongak dan memandang tak suka pada Arsenio.

"Jangan pernah panggil Axel dengan panggilan itu lagi, Pa!" sarkas Axel.

"Ael," panggil Arsenio kembali.

"Pa, Axel mohon," pinta Axel, "Jangan panggil itu."

"Ael."

"PAPA!" Axel membentak Arsenio.

Axel tak bisa jika sudah dipanggil Ael oleh sang papa. Panggilan yang dibuat oleh sang nenek saat dirinya masih kecil. Dan semua orang terdekatnya selalu memanggil Ael.

Dulu Axel sangat senang jika sudah dipanggil Ael oleh siapapun yang menyapanya. Apalagi jika sang mama yang memanggil demikian.

Tapi semenjak Axel membenci Diandra, Axel jadi tidak ingin dipanggil Ael lagi oleh siapapun. Kecuali oleh Arga dan Reygan. Itupun jika mereka sedang berkumpul bertiga. 

AXELINO [ END ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang