8.Pertemuan

603 22 0
                                    

🍂

'Apa yang kita pikirkan kadang kala tak pernah sejalan dengan yang namanya takdir'
-Erika Chandrarini Mackenzie✨

Erika POV

Mau tak mau gue harus mau, dan siap tak siap gue harus siap)

Begitu lah sorak sorai yang terdapat dalam pikiran gue, kadang sulit menerima takdir sendiri yang menurut gue gak adil. Tapi gue bisa apa? Dunia ini milik tuhan, gue milik tuhan dan hak tuhan yang ngatur skenario kehidupan gue, tidak ada manusia yang bisa Melawan takdir sekaligus mengubah takdir! Mungkin inilah takdir gue yang harus nikah diusia muda cuman gara gara demi bisnis kedua orang tua gue.

"Rileks sayang, bunda sama ayah ngelakuin ini juga demi kebaikan kamu. Maafin bunda ya sayang" Ucap bunda menarik gue keperluannya

"Gakpapa Bun, mungkin Chandra harus nikah diusia muda. Gak ada yang tahu skenario tuhan Bun" ucap gue yang membalas pelukan bunda

"Yaudah kamu tidur ya, sekarang udah malem juga. Besok kan mau pertemuan sama pihak keluarga calon suami kamu sayang" titah bunda menggandeng gue dan mengantarkan ke kamar

Gue mengangguk lalu masuk kedalam kamar. Satu hal yang mengganggu pikiran gue, siapa laki laki yang mau dijodohin sama gue?

Takutnya sih laki-laki nya norak, serem, katro, ataupun banci huwaaa njir pikiran gue terus tertuju pada pertanyaan itu!

Gue bersiap untuk tidur, 'semangat ya hati, mudah mudahan cowoknya idaman gue wkwk' batin gue sebelum gue menutup rapat rapat mata gue.

Erika end POV

***


Author POV

Pagi telah tiba, diruangan rumah keluarga Mackenzie sudah terdapat Fero dan Wike yang sedang duduk dikursi ruangan keluarga.

Mereka berdua sedang menunggu anak semata wayangnya yang sedari tadi sedang bersiap siap. Karena sekarang jadwal pertemuan perjodohan yang sudah mereka janjikan.

Beberapa jam mereka menunggu namun Erika tak kunjung keluar kamar, Wike berniat menyusul putrinya. Sedang apakah Erika di kamar sana? Bersiap siap tidak harus membutuhkan waktu Berjam jam lamanya.

"Sayang? Kamu udah siap kok lama ya" Ucap Wike mengetuk ngetuk pintu kamar Erika

Tidak ada jawaban didalam kamar sana, Wike mulai cemas apakah terjadi sesuatu kepada putrinya? Wike takut Erika melakukan hal hal diluar nalarnya, bisa saja Erika melakukan hal apapun karena kekeh tidak ingin dijodohkan

"Sayang buka pintunya" Wike mengetuk pintu Erika kini dengan sangat kencang

Tetap tidak ada balasan dari Erika

Wike buru buru menyusul sang suami "Yah, Erika gak nyangut nyangut. Padahal bunda udah ngetuk pintu dan berteriak berkali kali tetap saja Erika tidak keluar keluar yah" ucapnya panik menggit bibir bawahnya

"Tenang Bun, ayok kita cek mungkin dia lagi dikamar mandi kali Bun. Gerogi mau ketemu sama calon suami" balas Fero menenangkan Wike

ILALANG (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang