57. Berkumpul kembali

595 11 0
                                    

Jangan lupa VOTE DAN KOMEN!
Maaf typo bertebaran.

Selamat membaca!!










Sore hari yang sangat indah seperti namaku wkwk. Matahari mulai menenggelamkan cahayanya dilangit yang mulai menggelap, terlihat seorang pria sedang termenung dilantai atas rumahnya sembari melihat sunset. Pria tersebut adalah Ilalang, ntah sedang apa yang dia pikirkan saat ini, terlihat kecemasan terpancar dari wajah tampannya. Hingga seseorang membuyarkan lamunan Ilalang.

"Lagi ngapain hm?" Tanya seseorang yang tak lain adalah Erika, Erika memegang pundak Ilalang.

Ilalang terlonjak kaget saat sesuatu mengenai pundaknya.

"Em-lagi mikirin nama buat anak kita" jawab Ilalang menggapai tangan Erika yang sedari tadi memegang pundaknya.

Erika menautkan kedua alisnya manatap curiga sang suami. "Masa sih? Tapi kok kayak kelihatan khawatir gitu?" Tanya Erika laagi tidak puas dengan jawaban dari Ilalang.

"Beneran sayang, kamu mau ngasih anak kita apa?"

Erika mengerucutkan bibirnya kebawah, masalahnya Erika sedang bertanya kepada Ilalang tetapi Ilalang malah balik bertanya kepadanya.

"Kamu gak lagi bohong kan kak?"

Ilalang menggelengkan kepalanya, terdengar suara hembusan nafas lembut yang berasal dari hidung Erika.

'Aku yakin kamu lagi nyembunyiin sesuatu dari aku kak, oke aku akan tunggu sampai kamu mau ngasih tau aku' batin Erika

"Aku tanya kok gak dijawab?"

Raut wajah Erika berubah yang tadinya datar menjadi tersenyum. "Kalau aku sih gimana kamu aja" sahut Erika

"Gimana kalau namanya kita ambil dari Inisial nama kita ra?"

Ucapan Ilalang membuat Erika mengerutkan keningnya bingung, seakan paham apa yang dipikirkan sang istri, Ilalang langsung memberitahukan arti dari ucapannya.

"Maksud aku gini, kita ambil nama anak kita dari huruf inisial nama kita. Inisial kamu kan E terus inisial nama aku I jadi kita gabungin gitu"

Menganggukan kepalanya paham atas penuturan sang suami, Erika sempat berpikir sejenak.

"Ei, masa sih nama anak kita ei?"

"Ya gak gitu juga konsepnya sayaaaang!" Ujar Ilalang mencubit pipi gembul Erika.

"Terus?"

Ilalang nampak berpikir. "Nahhh"

"Apa?" Belum juga Ilalang melanjutkan perkataannya, terlebih dahulu Erika sudah bertanya penasaran.

Mata Ilalang menatap dalam mata milik Erika, semakin dekat dan jarak di antara keduanya hanya 2cm, terlihat Erika mulai menutup matanya perlahan.

"Rahasia"

Kata yang mampu membuat Erika murka.

Plak

"Awshh" ringis Ilalang mengusap-usap keningnya yang ditampar Erika. "Durhaka banget jadi istri" lanjut Ilalang

Membulatkan matanya sempurna Erika langsung mencubit perut Ilalang. "Mulutnya kok jahat!"

"Aduh aduh ra! Kok malah pindah ke perut sih. Aku laporin kamu KDRT tau rasa!" dumel Ilalang merasa perih dibagian perutnya, jika saja bukan istrinya sudah pasti Ilalang akan membuat orang tersebut menderita tiada ampun.

Suara mesin mobil menghentikan Ilalang dan Erika berdebat diatas lantai rumahnya, Mereka berdua melihat kebawah memastikan siapa yang datang ke rumahnya.

ILALANG (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang