49. Pulang

394 16 0
                                    

Jangan lupa VOTE DAN KOMEN!
Maaf typo bertebaran dimana-mana.

Selamat membaca!!






Hari ini tepat pukul 07:20 Erika sudah diperbolehkan pulang. Walau keadaan masih setengah drop, tetapi Erika sendiri yang memaksa bahwa dirinya ingin beristirahat di rumah saja. Tidak ada yang bisa membantahnya lagi terkecuali Ilalang, ia sudah merasa sangat cape menegur istrinya yang sangat keras kepala.

"Dirumah harus banyak istirahat! Gak boleh macem-macem, inget!"

Erika hanya mengangguk mendengar ocehan dari Ilalang. Hari ini Ilalang sangat cerewet seperti emak-emak kampung yang sedang beradu bacot dengan tetangga.

"Gak boleh telat minum obat! Harus inget sendiri, jangan nunggu disuruh sama aku." Ucap Ilalang memasukan barang-barang kedalam koper

"Mulai hari ini aku bakal panggil pembantu mamah, aku gak mau kamu ngerjain pekerjaan rumah tanpa bantuan asisten rumah tangga." Ujar Ilalang

"Gak usah ngeyel kalau dibilangin!" Dumelnya

Lah? Siapa yang ngeyel, dari tadi Erika hanya mengangguk-ngangguk tanda paham.

"Siapa yang ngeyel kak?!" Tanya Erika kesal

"Biasanya kamu kalau dibilangin suka ngeyel."

"Mana ada? Dari tadi aku diem kok ngedengerin ocehan kakak" sahut Erika mengerucutkan bibirnya kebawah

"Bagus kalau ngedengerin. Yuk kita pulang" ajak Ilalang menyodorkan tangannya supaya Erika tidak terjatuh disaat berjalan.

"Sekarang kak?" Tanya Erika kikuk menatap Ilalang dengan tatapan polos.

"Tahun depan!"

"Lah? Emang kamu mau aku dirawat nyampe tahun depan?" Tanya Erika

Ilalang memutar bola matanya malas, Erika yang memaksa pulang giliran mau diajak pulang pake nanya dulu.

"Lihat dong aku udah beresin semua barang-barang kamu, itu tandanya aku mau ngajak kamu pulang sekarang" kata Ilalang menahan kekesalannya dengan cara tersenyum paksa.

"Yaudah kalau kakak maksa, aku pulang aja"

Loh? Siapa yang maksa coba?

"Dih? Kamu yang maksa pengin pulang bukan aku ya!"

"Iya iya, yuk pulang gak usah bacot mulu pusing dengernya."

Mereka pun berjalan keluar ruangan rumah sakit, dan beralih menuju mobil milik Ilalang. Ilalang membukakan pintu mobil untuk istrinya, setelah itu ia pun menyusul Erika memasuki mobilnya.

"Ra?" Panggil Ilalang setelah mobil mereka melaju

"Hm?"

"Sebenarnya aku gak suka kalau kita pake mobil." Jelas Ilalang masih fokus memandang jalanan yang cukup ramai.

Kening Erika berkerut. "Loh emang kenapa?" Tanya Erika kepo

"Aku imam Ra! Seharusnya imam itu didepan bukan disamping. Cita-cita aku pengin jadi imam yang terbaik buat istriku kelak"

Acieeee, hati Erika berbunga mendengar penuturan dari sang suami. Wajahnya mulai merah merona akibat menahan malu.

"Kamu gombal?" Tanya Erika memukul lengan Ilalang pelan

"Gak gombal, cuman modus dikit" sahut Ilalang menunjukan giginya yang putih rapih.

"Mau jadi imam yang baik? Yaudah, buktiin. Aku sebagai wanita butuh pembuktian bukan sekedar ucapan" celetuk Erika

ILALANG (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang