26. Nginep di rumah Mamah

558 16 0
                                    

Selamat membaca!!








Pagi ini tidak seperti biasanya, pagi ini matahari sangat enggan memunculkan sinarnya. Langit yang mendung, angin yang terasa dingin menusuk ke tulang, sepertinya tidak lama lagi hujan akan turun.

Sedangkan seorang pria tengah sibuk mengurus istrinya yang akan berangkat ke sekolah, ia menyiapkan 2 buah roti selai kacang kedalam misting untuk istirahat.

"Chandra?" Panggil seorang pria, siapa lagi kalau bukan Ilalang

"Iya kak?" Sahut Erika dengan cepat

Ilalang berjalan mendekati Erika yang sedang duduk manis di meja makan, bibir Ilalang tersenyum lebar ketika menatap wajah sang istri yang begitu damai, Ilalang beruntung karena telah dipersatukan dengan Erika. Awalnya Ilalang menolak dijodohkan dengan Erika, tapi ia merasa sangat yakin kalau Erika lah yang terbaik untuknya, dan perlahan ia pun bisa menerima Erika walaupun keadaan gadis itu tidak sempurna untuk saat ini.

"Mau sarapan dulu atau langsung berangkat?" Tanya Ilalang

"Berangkat aja kak" balas Erika tersenyum, matanya menatap kedepan Erika merasa jika Ilalang sedang ada dihadapannya saat ini, tapi kenyataannya Ilalang sedang berada disamping Erika. Perlahan mata Ilalang mengeluarkan setetes air mata, namun ia langsung menyeka air matanya agar tidak keluar.

"Ayok?"

Ilalang menuntun Erika kedalam mobil, mereka lebih sering menaiki mobil saat ini, melihat keadaan Erika yang tidak bisa melihat berbahaya jika harus menaiki motor, lebih aman menaiki mobil saja.

Mobil Ilalang melaju dengan kecepatan sedang, Ilalang melihat awan cukup sangat menyeramkan karena warnanya yang gelap dan banyak kilat petir yang menyambar membuat ia pun langsung bergidik ngeri..

*****

"Istirahat jangan kemana-mana ya? Tunggu aku oke!"

Erika hanya mengangguk membalas perkataan Ilalang, sekarang Erika sedang berada di kelasnya dengan kedua sahabatnya yang selalu mendampingi Erika.

"Andrea gue nitip Erika. Jagain dia!" Perintah Ilalang, Andrea mengangguk antusias

Ilalang berjalan meninggalkan kelas Erika dan beralih berjalan menuju kelasnya.

"Lang?" Panggil ketika sahabatnya

Sedangkan Ilalang tidak menjawab panggilan dari ketiga sahabatnya, ia malah langsung duduk disebelah Fahri dengan muka yang menatap datar para sahabatnya.

"Napa Lo?" Bentak Kiki, karena risih ditatap oleh Ilalang dengan tatapan yang datar

"Dih? Lo yang Napa?" Fahri menoyor wajah Kiki dengan keras

"Gue nanya sama Ilalang bazeng! Bukan sama lo!"

Sedangkan Filio menatap jengah para sahabatnya. Ingin sekali Filio merasakan ketenangan bila berkumpul dengan kawannya, tapi ini? Belum juga apa-apa udah pada ngebacot sana-sini

"Gimana keadaan Erika?" Tanya Filio

Sekarang yang lebih dewasa diantara mereka adalah Filio, yang tadinya Fahri kini digantikan dengan Filio. Filio orang yang tidak bisa diajak bercanda, Fahri juga sebenarnya dewasa, namun beda dengan Filio yang tidak selalu bercanda dalam menyelesaikan masalah apapun.

"Dia baik" sahut Ilalang

"Bokap Lo udah dapet pendonornya?" Giliran Fahri yang bertanya

ILALANG (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang