The First Time We Meet

13.3K 396 5
                                    

Seperti hari - hari biasa, perempuan itu mengikat dasinya dengan rapi dan berangkat ke sekolahnya. Perempuan ini baru beberapa hari merasakan bangku SMK di Kartini International Vocational School. Ia berharap akan mendapat teman yang baik seperti pada masa SMP, tetapi sayangnya fakta terbalik.

"Huft, hari keempat di sekolah baru, suasana baru, dan semua baru kecuali teman. Lebih tepatnya tidak ada teman. Yeah, that's great ken!!" Resah Kenni didalam hatinya, yap. Namanya Kenni. Tidak ada yang tahu nama kepanjangannya. Sudah empat hari dia disekolah baru, tapi dia tak dapat menemukan seorangpun untuk menjadi temannya. Yeah, dia introvert. Tepat pada saat itu juga tiba - tiba, ada seseorang yang membuat Ia tersadar dari resahan dan lamunannya, seorang lelaki yang belum pernah Ia lihat semenjak empat hari yang lalu, lelaki yang tak pernah Ia lihat semenjak MOS kemarin.

*****

Pikiran tentang siapa lelaki tersebut terus mengusik Kenni bahkan sesampainya Ia dikelas, pikiran tersebut terus mengoceh di otaknya

"Kenapa aku jadi mikirin cowo ga jelas itu mulu?" gumamnya dalam hati.
"Ah, dasar Kenni dungu!"

"Kok cewe itu natap aku sampai segitunya ya? Aku tau kali aku gak ikut MOS, so what? gumam Zayn dalam hati. Lelaki yang tadi Kenni lihat memang adalah Zayn.
"Meskipun mukanya lumayan, tapi kan aku risih dipelototi kayak gitu." Pikir Zayn lagi.

Pikiran yang di otak lelaki baru tersebut ternyata juga tak kalah dari Kenni. Lelaki yang bernama Zayn itu pindahan dari Bradford, England. Ia terkenal dengan kenakalan yang katanya tak karuan dan masalahnya adalah dia pintar, bukan pintar berbohong atau cabut, pintar yang benar - benar pintar. Juara umum pertama dimantan sekolahnya, tetapi karena kenakalannya Ia dipindahkan ke Kartini.

*****

Bel berbunyi menandakan kelas akan dimulai. Pelajaran pertama hari itu adalah Seni Budaya, salah satu pelajaran yang Kenni sukai, karena menurutnya waktu pelajaran ini lah yang paling bebas mengeluarkan ide.

Tiba - tiba, wali kelas mereka datang dan membawa seorang lelaki yang tadi pagi Kenni jumpa. Kenni yang awalnya tidak peduli mendadak kaget saat Zayn -lelaki itu- diperintahkan untuk duduk disebelah Kenni. Just like what I said before that Kenni is introvert, so bangku sebelahnya tentu kosong, lebih kebetulannya lagi seluruh kelas tidak punya tempat kosong untuk murid se-tampan Zayn.

"Mampus aku, harus interaksi sama cowo ini, mukanya serem lagi tuh. Arghh! Stress!" Pikir Kenni

"Stress apaan?" sambar Zayn yang layaknya membaca pikiran Kenni

"Loh? Kok kamu bisa tau aku lagi mikir apa?"kata Kenni

Zayn tersenyum dan berniat mengerjai Kenni sambil menjawab "Cuma kamu loh yang tau kalau aku bisa baca pikiran"

"Oh ya? Benarkah? Jadi tebakan ku benar dong? Serius nih? Tapi masa sih?" sambar Kenni

Zayn langsung tertawa terbahak - bahak. Kenni berani sumpah Ia berhenti bernapas saat Zayn tersenyum, apalagi ketawa terbahak - bahak

Tak mau lama - lama berhenti napas, Kenni langsung angkat bicara, "Serius, dong." Zayn berkata, "Ya nggak mungkin lah dungu." Kenni berkata dengan mulut yang manyun, "Jadi darimana kamu tau aku mikir apa?" Zayn menyambar "Emangnya kamu mikir apa sih?" Kenni menjawab "Loh? Yang stress itu laa." Zayn bingung sejenak, kemudian Ia tertawa lagi. "Dasar, Kenni dungu. Tadi kan kamu ngomong stress, jangan - jangan itu yang kamu pikirin ya dari tadi?" Pipi Kenni langsung memerah tak menentu, dan menjawab "Emangnya tadi aku ngomong keluar kata stress itu ya?" Zayn menjawab sambil menahan tertawa "Iya, Kenni" Kenni langsung bingung dan menjawab "Wait wait.. Kok kamu tau nama aku?" Zayn berkata "Kamu tuh beneran dungu atau pura - pura dungu nih?" Kenni yang tak mengerti apa yang pria itu ucapkan segera berkata "Apaan sih? Kan wajar dong aku nanya kamu, soalnya kan kita belum kenalan dan aku aja gak tau nama kamu, kok kamu bisa tau nama aku?" Zayn langsung berkata, "Astaga, aku kan bisa lihat namamu di buku ini" Kenni segera tersadar bahwa Ia meletakkan bukunya di meja Zayn. "Eh.. Sorry sorry." Zayn pun tertawa terbahak - bahak karena dari tadi Ia menahan ketawanya, Kenni pun ikut tertawa juga.

Us? [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang