Kenni P.O.V
Malam ini, malam ini juga. Aku dan Kate akan berangkat ke London. Aku tak peduli lagi. Kejadian tadi siang benar benar membuatku kacau, hasil designku hancur terus menerus. Dari tadi siang aku belum menyelesaikan bahkan satu design pun. Aku tak makan, tak minum, bahkan percaya atau tidak, aku bisa dibilang tidak mandi. I don't care.Zayn terus menelponku. Entah sudah ratusan atau ribuan kali handphone ku berbunyi. Akhirnya aku melihat handphoneku.
59 missed call from 'Zaynie'
27 missed call from 'Nataline'
12 missed call from 'Stanny'Damn it. Ternyata bukan cuma Zayn. Tapi.. Ngapain Stanny telpon aku? Uh. Bukankah mereka -Zayn dan Stanny- seharusnya senang kalau aku pergi?! Shit.
Aku swipe gadget ku untuk men-unlocknya. Lalu text Nataline.
To : Nataline
I bet you already know what happened. But don't worry sist. I'm fine.
I'm sorry. I haven't tell you something.
I'll go out from here. Tonight. I'm sorry I can't tell you where. Because I need a time on my own. Thanks for all. See you soon.
Love you.Setelah memastikan pesanku sudah terkirim, aku langsung mematikan handphoneku dan melemparnya ke tas.
Yep. Aku packing sekarang. Otakku berkata bahwa pilihanku benar. Tapi hatiku sendiri bertolak belakang. Otakku berpikir rasional, cause he is the one who can't keep his promises! Our promises! And I hate it. Wait.
Promise. Tiba tiba aku teringat tentang janjiku ke Safaa."...kalau misalnya tahun depan Zayn pulang ke Bradford, lalu nanti dia bawa Kenni, berarti mereka masih pacaran, lalu kalau Zayn gak bawa Kenni, berarti Kenni sama Zayn gak tepat janji."
Sial! Aku tak suka orang yang tidak tepat janji. Tapi, sekarang? Aku sendiri juga tak tepat janji. Huft. I'm sorry Safaa.
Ya ampun. Rasanya berat sekali. Berat sekali putus dengan Zayn. Meskipun cowo itu tidak bilang dia setuju, but. He has no choice.
*****
'Welcome to London. Have a great stay here.'
Kata pramugari berparas cantik itu saat kami sampai di London.
"Huh. Melelahkan sekali! Sekarang sudah pagi ya?" Tanya Kate kepada ku.
"Mungkin." Jawabku.
"Baiklah, ayo kita ke rumah baru."
"Yeah." Jawabku agak malas. Aku tak suka suasana baru, sebenarnya. Tapi aku tahu, aku butuh suasana baru.*****
"Apa kau lapar?" Tanya Kate.
"Mm-hmm" jawabku santai sambil membaringkan diri dikasurku bersize King Bed. Wow. Mungkin lebih mirip XL King bagiku. Mengingat tubuhku mungil. Yahh. Begitulah.
"Makan yuk."
"Males ah. Delivery aja."
"Iya juga sihh. Yaudah. Kamu mau makan apa?"
"Terserah."
"Tak pernah disajikan menu 'terserah' nona." Kata Kate sambil memberi penekanan dikata 'terserah'
"Baiklah.. hmm... ayam goreng?"
"Okay."*****
Kate kembali sambil membawa makanan yang sepertinya cukup untuk membuat pesta kebun.
"Apa kau gila?"
"Tidak. Hei. Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Kate. Kita hanya berdua."
"Biarkan saja. Aku lapar."
Aku tertawa geli mendengar kata kata Kate. Lalu kami pun makan dengan lahap. Aku baru ingat, aku belum makan seharian.*****
Zayn P.O.V
"Zayn.."
"Apa?"
"Maafkan aku."
Aku hanya diam. Lalu pergi meninggalkan cewe yang kemarin aku cium dikelas. Ya. Stanny.
Dia juga hanya diam. Sungguh. Aku tak dapat banyak berpikir sekarang. Karena otakku akan meledak sebentar lagi. Kenni tak mengangkat telponku dari kemarin. Dia tak ada dirumah, dan lebih parahnya lagi, Kenni bilang ke Nataline bahwa dia akan pergi. Dia tak memberitahu dia akan kemana. Damn! Damn! Kemana aku harus mencarimu ken? Where do your broken hearts go? Now I figured out, how to fix up a heart that I let down. And you always make me crazy ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us? [Zayn Malik]
Fanfiction"Zayn Malik!" "Ya. Kenni Malik?" Kenni Nataline White. Gadis pendiam yang awalnya membenci namanya sendiri. Kecelakaan berturut-turut menimpa kehidupannya. Tetapi, gadis ini tetap kuat. Ditambah lagi dengan munculnya seseorang yang baru dalam kehid...