Us? [Zayn Malik]

Why?

Kenni P.O.V
"Ken."
Nataline?! Shit! Ngapain dia?

"Aku pernah bilang bahwa aku menginginkan pacarmu bukan?" Kata Nataline sinis

Aku hanya diam.

"Aku serius akan hal itu, jauhi Zayn, atau kau akan menderita!"

"Hoi! Kau! Apa apaan?"
Thanks God! Zayn datang, ia tampak, cemas, oke. Itu berlebihan.

"Ken, you alright?"

Aku mengangguk pelan.
Zayn mengenggam tanganku erat, membawaku pergi. Aku hanya menunduk, pikiranku disibukkan dengan ancaman Nataline.

"Tadi Nataline bilang apa?" Kata Zayn sambil merangkulku saat kami sampai dimobil.

Zayn P.O.V
"Tadi Nataline bilang apa?" Kataku sambil merangkulnya saat kami sampai dimobil.

Aku melihat perubahan ekspresi diwajahnya. Ia menegang.

"Bukan apa apa." Jawabnya.

Aku tahu jelas Nataline bilang sesuatu sama Kenni. Tapi dia bilang apa? Sial! Nataline sialan!

"Kamu boleh cerita kok kalau kamu mau. Tapi, aku tak akan memaksa." Gumamku pelan.

"Kita pulang aja yah Zayn. Aku pengen tidur."

"Okay."

*****

Zayn P.O.V

Kenni tertidur dimobil. Sepertinya ia memang sangat lelah. Well, aku merasa sedikit bersalah. Entah kenapa..

Aku menggendongnya kedalam rumah, menyelimutinya, dan menatapnya dalam.

Apa yang tadi Nataline bilang?

Tiba tiba aku resah sendiri. Aku langsung menjauhkan diriku dari Kenni. Aku tak ingin macam macam dengannya. Maksudnya, aku menyayanginya. Aku tak akan berbuat sembarangan atau seperti mengambil keuntungan untukku sendiri, Deffo no.

Aku menatapnya lagi. Sial! Kenapa ia bisa secantik itu? Dalam posisi tidurpun ia tetap terlihat cantik.

Damn.

Aku takut aku akan sembarangan jika aku berada di kamar itu terus. Otakku bekerja cukup lancar hari ini, jadi aku keluar dari kamar Kenni.

*****

06.30 a.m

"Ken?"

"Ya?" Jawab Kenni yang lagi buat sarapan.

"Menurutmu, apakah aku harus mencari kerja? Maksudku semacam pekerjaan."

"Kenapa tiba tiba tanya itu?"

"Mm.. tak apa. Menurutku kita sedikit kekurangan-"

"Maaf." Jawab Kenni dengan ekspresi yang datar

"Maaf, aku merepotkan." Tambahnya lagi.

"Eh? Bukan itu maksud ak-"

"Nih. sarapan kamu,"

"Ken.." panggilku

Tapi ia pergi menuju ke toilet tanpa menoleh sedikitpun

Bodoh!! Seharusnya aku tak menanyakan itu. Bodoh! Bego! Tolol!!

Kenni P.O.V
Apakah aku benar benar merepotkan bagi Zayn?

Aku.. Aku tak ingin jauh darinya.. tapi aku.. merepotkannya. Ia serba kecukupan tanpa aku dulu, dan sekarang? Huft. Apa yang harus ku lakukan?

Tiba tiba aku teringat perusahaan orang tuaku. Astaga! Bagaimana keadaan perusahaan itu selama ini?

Tok tok tok