Zayn P.O.V
"Holly shit! Kau ngapain Nat? Sialan!"
"Heh! Seharusnya aku yang nanya kamu ngapain! Kan hari ini kamu sama aku!" Jawab Nataline
"Sialan! Gak! Aku gak mau lagi! Sekarang kau pergi!"
Aku langsung menggendong Kenni ke mobil, aku panik, ditambah cairan merah yang keluar membasahi tanganku yang memegang kepalanya. Nataline sialan! Gak bakal gua maafin lu!*****
Kenni P.O.V
"Zayn." Aku membangunkan Zayn yang tertidur disampingku.
"Eh?"
"Sekarang jam berapa?"
"Mungkin jam 1 pagi. Kenapa? Kamu haus? Atau mau-"
"Mau kamu pulang ke rumah, istirahat."
"No way. Tinggalin kamu sendiri? Emangnya kamu berani sendirian? Gelap lohh.." Zayn membujukku dengan ekspresi terburuk yang pernah kulihat. Aku tertawa geli melihat ekspresinya.
"Gak Zayn. Aku gak takut. Sekarang kamu pulang yahh?"
"Engga ken, please."
"No Zayn, besok kita sekolah."
"Engga. Aku stay. Udah, kamu tidur gih. I love you." Zayn membelai rambutku, aku hanya bisa diam karena dia keras kepala. Tanpa ku sadari, sedari tadi, muka Zayn sedikit pucat, dan dari tadi dia memegang tanganku.
"Zayn,"
"Hmm?"
"Kamu gimana istirahat?"
"Diamlah ken, kamu tidur aja."
Aku diam saja karena aku juga lelah, sekali. Tak lama kemudian, aku tertidur.*****
"Ken, waktunya untuk sarapan."
"Iyaa." Aku baru bangun pagi itu, jam 8. Yap, kami bolos -lagi-
"Hei, kita gak bolos, kamu sakit."
"Hei, kamu baca pikiran ya?"
"Hahaha, semuanya kelihatan di muka kamu."
"Eh?"
"Sudah, makan yuk."
"Iyaa,"
"Aku suapin ya?"
"Ha?" Saat mulutku menganga, Zayn langsung menyuapkan aku sesendok sup, mau tak mau aku harus menelannya,
"Nah gitu dong." kata Zayn dengan semangat. Aku hanya tertawa. Kami menghabiskan pagi dan siang bersama.*****
"Zayn, you sure you don't want to go home?"
"No."
"Okay, sekarang kamu yang dengar aku, dari tadi kamu belum mandi loh, dasar bau!" Kataku yang mulai kesal.
"Gak mau ken." Jawab Zayn
"Gak! Kamu harus pulang!" Bentakku lebih kuat.
"Gak mau ya gak mau!" Bentak Zayn tak lalah kuat juga.
"Kamu tuh kenapa sih?! Maksa banget!" Jawabku yang mulai marah.
"Kamu juga maksa lah!"
"Arrgh! Terserah kamu lah!" Kataku sambil menarik selimut, membelakangi dia, mencoba untuk tidur.
"Ken, I know I need to go home, but do you know what I think? But.. Tonight I need to hold you so close."
"Kamu tahu gak aku takut Nataline datang? Kamu tau gak aku takut kehilangan kamu?" Kata Zayn dengan suara serak.
Aku tak dapat berkata apapun, aku menutup mulutku dengan tanganku dan dia memelukku dari belakang.
"I'm.. I'm sorry Zayn."
Aku dapat merasakan senyum Zayn mengembang.
"I love you ken." Ia mengecup pelan kepalaku dari belakang.
"I love you too Zayn."
"Why you love me? I mean, you're just too perfect, Zayn." ucapku tiba tiba.
"Hei, love never need a reason right? And I'm would never be perfect without you, sweetie."
Aku tersenyum, aku senang sekali, entah kenapa.
"Ken, kamu tega banget yaa."
"Ha? Apaan?"
"Masa aku meluk kamu sambil nungging gini?"
"Astaga Zayn. Hahahaha, yaudah sini." Aku bergeser, memberikan Zayn tempat.
"Eh? Boleh nih?"
"Dari pada kamu nungging. Hahaha." kataku sambil tersenyum geli.
"Heh, dasar dungu."
"Ihh, bego!"
Lalu kami berdua tertawa."Sialan! Kenapa Zayn gak pergi pergi?!" Gumam Nataline dalam hati.
"Lihat saja nanti! Aku akan membuat kau menderita!"
Tapi Nataline tak sadar, hal itu hanya akan membuat Zayn semakin melindungi dan menyayangi Kenni, sementara Nataline hanya bisa memendam dalam dalam rasa sukanya kepada Zayn.Lalala, wait for next chappie!! Ily!
-Author-

KAMU SEDANG MEMBACA
Us? [Zayn Malik]
Fanfiction"Zayn Malik!" "Ya. Kenni Malik?" Kenni Nataline White. Gadis pendiam yang awalnya membenci namanya sendiri. Kecelakaan berturut-turut menimpa kehidupannya. Tetapi, gadis ini tetap kuat. Ditambah lagi dengan munculnya seseorang yang baru dalam kehid...