Kenni masih dirumah sakit malam itu. Zayn tak akan pernah melangkahkan kakinya keluar dari kamar Kenni jika tak ada suster didalam sana dan meskipun ada suster disana, ia pun tak pernah keluar lebih dari 2 menit.
"Zayn, apakah mom akan datang?"
"Iyaa, sebentar lagi ya sweetie."
Kenni tersenyum.Kenni P.O.V
10 menit, 20 menit, 30 menit. Okay, ini terlalu lama.
"Zayn, apa mom akan baik baik saja?"
"Tentu sayang, kenapa kamu tanya itu?" Tanya Zayn dengan muka khawatir sambil.. menyembunyikan sesuatu.. mungkin..
"Gapapa, hanyaa khawat- Mom! Akhirnya mom datang juga!"
"Iyaa.. Kamu kenapa ken?"
"Aunt, gimana kalau kita bicara diluar?"
"Eh? Iya.. iyaa."
Aku membiarkan mereka keluar untuk berbicara, sepertinya mereka berbicara didepan pintu kamarku, karena aku dapat sedikit mendengar percakapan mereka. Tapi, aku lebih memilih untuk tidur.*****
"Iya dok, jadi kapan ya Kenni bisa pulang rumah?"
Aku mendengar suara Zayn samar samar, karena aku masih setengah bangun.
"Nanti siang dia sudah bisa pulang."
"Terima kasih dok."
"Eh? Aku besok sudah bisa pulang nih?" Tanyaku yang langsung bangun.
"Loh? Kok kamu udah bangun?"
"Hahaha, jadi aku udah bisa pulang nanti?"
"Iyaa. Kamu senang?"
"Senang lahhh!!!! Hehehe."
"Tapi, nanti jangan minta jalan ya!" Perintah Zayn tegas.
"Kenapa?" Mukaku menunjukkan kekecewaan.
"Pokoknya gak boleh, kamu baru sembuh."
"Yasudah lah."
Zayn mengecup keningku singkat.*****
"Home sweet home!" Teriakku saat sampai dirumah. Hanya Zayn yang mengantar aku kerumah, mom? Lagi lagi sibuk.
"Kamu masih harus istirahat lagi, hun."
Kata Zayn berbisik ditelingaku.
"Iya sayang, kamu cerewet banget."
"Kan karena kamu." Kata Zayn setengah berteriak karena sekarang dia lagi menaruh barang barang ku dikamar, sedangkan aku di lagi di ruang tamu.
"I love you!" Teriak Zayn kencang kencang.
"Zayn! Bisa bisa orang luar menganggap kita gila!"
"Hahaha." Tertawa Zayn pecah memenuhi rumah. Aku pun hanya bisa ikut tertawa.*****
"Mom, tidak bisakah mom pulang sebentar?" Tanyaku di telpon
"Iyaa, mom lagi dijalan."
"Okay, hati hati mom."*****
"Ken? Mom's home."
"Mom!!"
"Hari ini mom nginap dirumah."
"Nginap? Mom, ini rumah mom, apakah ada orang yang menginap dirumahnya sendiri?" Kataku lalu tertawa
"Eh? Iya juga ya. Hahahaha"*****
"Ken, pulang sekolah nanti, kita shopping yaa?" Tanya mom padaku pagi pagi.
"Iya mom. Aku berangkat dulu ya mom, Zayn udah nunggu didepan."
"Eh? Ada Zayn yah?"
"Iya mom."
Mom langsung melangkah keluar dan bicara sama Zayn.
Karena penasaran apa yang mereka bicarakan, aku medekat.
"Jaga Kenni baik baik ya Zayn, aunt berharap banyak sama kamu."
"Iya aunt.""Ya ampun mom, aku hanya kesekolah mom." Cegatku
"Ken, ingat kenapa kamu masuk rumah sakit?" Kata mom
"Hmm, tapi.. tapi itu kan-"
"Kalau ada sekali pasti ada dua kali, ken." Sambar mom lagi.
"Yaudah aunt, tenang, saya janji kok bakal disamping Kenni terus."
"Thanks Zayn." Kata Mom
"Then, bye mom. I love you."*****
"Ken, kamu mau jalan?"
"Iyaa, tapi sama mom."
"Oke, jadi aku langsung antar kamu pulang?"
"Iyaaa."
"Nanti aku ikut kalian ya. Anggap aja aku bodyguard."
"Heh, mana ada bodyguard se-"
"Seganteng aku?" Kata Zayn dengan nada menggoda.
"Hahaha. Dasar pede."
"Tapi memang kan??"
"Iya iya.."*****
"Mom, ayolah kita pulang,kita udah shopping kira kira 4 jam mom, kasihan Zayn dari tadi hanya ngikutin kita." kataku. Zayn kelihatannya ingin protes atas perkataanku, tapi aku menyuruhnya diam.
"Yaudah lah, ayok."Tiba - tiba, saat kami berjalan menuju mobil, diparkiran. Ada yang menelponku, jadi aku mengangkatnya. Tanpa ku sadari, mom mendorongku, dan.. dia.. dia tertabrak. Kejadiannya persia seperti kejadian 3 tahun yang lalu, bedanya kali ini mom yang tertabrak, dan bedanya lagi, kali ini ada Zayn disampingku, Ia juga tampak tercengang, tak percaya, tapi dia langsung menggendong mom ke mobil, tanpa berbicara apapun, menancap gas ke rumah sakit. Mungkin, kalau tak ada Zayn, aku tak akan bisa menyelamatkan mom, dan aku juga akan kehilangan orang yang ku sayangi, lagi.
*****
Zayn mendekapku erat setelah tepat beberapa suster mendorong kasurnya ke UGD. Tiba tiba mataku memanas, aku menangis, sedari tadi aku memang tidak menangis, lebih tepatnya aku menahan tangisanku, aku shock, aku takut, aku gemetaran, that all just happened to sudden. Otakku belum bisa mencerna semua itu. Aku benar benar takut, sangat takut.
Tiba tiba, takut itu semua hilang, lari pergi seperti sedang dikejar medusa, karena Zayn mengecup pelan bibirku, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan, jadi aku tidak membalas ciuman itu, tapi aku membiarkan dia memperdalamnya.
Gimana gimana? Aneh? Seru? Excited? Leave your vomment!
Dan, author akan mulai promote lagi.. Biasalah, teman yakan?? ;) follow and read soon!
velissia_ng
IskaAmei
Author baru tuhh!! (Ciee)-are-you-kidding-me-. Haha, bye
Ty! Ily!
-Author-
KAMU SEDANG MEMBACA
Us? [Zayn Malik]
Fanfiction"Zayn Malik!" "Ya. Kenni Malik?" Kenni Nataline White. Gadis pendiam yang awalnya membenci namanya sendiri. Kecelakaan berturut-turut menimpa kehidupannya. Tetapi, gadis ini tetap kuat. Ditambah lagi dengan munculnya seseorang yang baru dalam kehid...