Just stop asking me. Please

2.4K 202 2
                                    

Kenni P.O.V
"Ken, I'm sorry for what I did to you yesterday, I know I'm a jerk, I know I deserve it, but please forgive me." katanya padaku saat aku baru menginjakkan kakiku didepan pintu kelas.
"Ken, please"
"I don't know." Jawabku singkat
"Ken, please forgive me."
Aku hanya diam dan berjalan melewatinya ke tempat dudukku. Aku menepis tangannya yang memegang bahuku sedari tadi, aku melewatinya begitu saja. Wow, tega sekali aku.
Hari ini Zayn tidak masuk lagi, aku tidak se-badmood biasanya karena aku tak dapat lupa percakapan kami yang sampai jam 10 malam itu. Andai saja, andai sajaa dia.. pacarku.
Astaga, apa yang ku pikirkan?? Kenni dungu!!

*****

Bel istirahat berbunyi, pelajaran hari ini mengingatkan ku kepada Zayn, karena hari ini ada Seni Budaya, salah satu pelajaran kesukaan kami berdua, bangkunya yang biasa berisi Liam hari ini kosong karena aku lagi marah sama Liam karena kejadian kemarin.
"Ken?"
"Apa?" Jawabku ketus.
"Akhirnya kau jawab."
Aku diam.
"Mau makan apa?" Tanyanya dengan nada sedikit kesal.
"Aku gak mau makan."
"Yaudah de." Ia pun pergi meninggalkanku di kelas.
Beda jauh dengan Zayn, Liam sama sekali tak pandai membujuk cewe. I hate it..

*****

Liam tidak mengantarku pulang hari ini, karena aku langsung meninggalkannya dikoridor kelas tadi siang, entah setan apa yang masuk kedalam tubuhku sampai - sampai aku tidak ingin melihat Liam, dan dia juga tidak berusaha untuk mendapatkan maaf dariku, jadi wajar kan kalau aku diamin aja?

Zayn menelponku sesaat setelah aku tiba dirumah. Dengan excited aku mengangkat telpon itu.
"Haii, how are you?"
"Nothing special today Zayn."
"Why? What happen?"
Sepertinya Zayn khawatir, wait apa yang terjadi? Kenapa dia harus khawatir?
"I'm fight with Liam,"
"What happen with you two?"
"I don't know, kemarin dia mau mencium bibir ku, tapi aku menolaknya."
"Then?" Tanya Zayn dengan nada yang semakin khawatir dan sedikit marah. mungkin.
"Dia seperti memaksaku untuk menciumnya."
"Hah? Jadi kalian.."
"Heh! Aku langsun lari keluar dari rumah nya kemarin."
"Jadi kemarin kamu ada di rumahnya?"
"I.. iyaa"
Zayn hanya diam.
"Anw, kenapa kamu gak masuk ke sekolah?"
"Bentar ya ken."
Zayn langsung mematikan telponnya,
Damn you Zayn!

*****

Keesokan harinya, Kenni sampai disekolah dengan muka datar, tak ada ekspresi apapun. Dia sakit. Ya, demam.
"Ken. Apa kamu baik - baik saja?"
"Ya." jawab Kenni acuh tak acuh.
"Sampai kapan kamu mau marah terus?" tanya Liam membuat beku perempuan yang ada didepannya.
"Apa kamu memang gak suka sama aku?" Tambahnya lagi.
"Ken, jawab aku!" Sekarang ia sedikit membentak
Liam terus bertanya, hingga istirahat..
"Just stop asking me. Please. I don't know." jawab Kenni.
"What you mean don't know?"
"I just.. don't know what happen to me, I just don't know what my feeling toward you, do you understand?"
Liam hanya terdiam.

*****

Hari ini kejadiannya sama persis dengan kemarin, Kenni pulang sendiri dengan kondisinya yang sedikit lebih parah dari tadi pagi, karena Ia tidak makan, dan tidak ingin makan. Liam tidak menanyakan apapun kepada Kenni tentang kondisinya padahal Liam tau jelas bahwa Kenni sakit.
"Pacar semacam apa kau?!" Pikir Kenni dalam hati. Ia benar - benar menyesal telah menjadi pacar Liam,
"Oh how I wish I could go back to that time, so we don't need to be together." gumam Kenni. Ia pun tidak mengerti apa yang Ia sukai dari Liam pada waktu itu, padahal baru 3 hari mereka pacaran, tapi Kenni benar - benar tidak merasa bahwa Liam serius dengannya.
"Sudah malam ternyata, lebih baik aku telpon Zayn." Pikir Kenni
Sebelum Kenni menekan tombol call, tiba - tiba terdengar suara ketukan pintu, jadi Ia membuka pintu tersebut dan ternyata orang itu adalah Liam. Melihat tatapan mata Liam yang -tak-dapat-dibaca- Kenni langsung merasa takut dan ingin menutup pintu, tapi Liam menahan pintu tersebut dan mendorong Kenni masuk serta memasukkan dirinya sendiri kerumah Kenni. Ia mendorong Kenni ke dinding untuk menciumnya, tetapi Kenni selalu mengelak, Kenni berlari secepat yang Ia bisa. Ternyata Liam dapat menangkapnya dengan mudah dan langsung menciumnya dengan kasar, menarik baju Kenni dengan maksud melepaskannya,
"Liam! Stop it!" Kenni merengek dan berteriak minta lepas dan menangis, tetapi Liam menghiraukannya, Liam seperti dirasuki setan, dia benar - benar sangat menyeramkan.
"Brengsek!" gumam Zayn mendengar tangisan dan teriakan Kenni. Ternyata dari tadi Kenni udah tekan tombol call saat Ia membuka pintu.
Tanpa berpikir panjang, Zayn langsung pergi ke rumah Kenni malam itu.

Yup, bagaimana? Next part? Silahkan.
-Author-

Us? [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang