Kenni P.O.V
"Would you be my girlfriend? Again?"
Kata Zayn lembut sambil menatapku mantap. Aku hanya memandangi kedua mata coklatnya yang memabukkan itu, alih alih menjawab.. tapi Zayn langsung berdiri dikursi taman yang kami duduki berteriak kuat. Sangat kuat.
"Kenni Nataline White. I'm sorry for what I did a year ago, and I LOVE YOU!"
"Zayn! Turun dari sana! Kau sangat mema-" kataku sambil merona
"Would you be my girlfriend? Again? I love you. Really. I can't live without you." Cegat Zayn.
Aku hanya terdiam. Aku tak tahu. Hatiku mengatakan 'Yes. I would'
Tapi.. entahlah. It just don't feel right.
"Ken.. I.. I love you." Tambah Zayn lagi dengan suara yang pelan dan menunduk. Suaranya terdengar sedikit serak. Mungkin Ia akan menangis. Oh no!
"Still you. Trust me." Tambah Zayn lagi. Sekarang aku dapat melihat matanya yang mulai berkaca kaca.
"Oh no Malik! Don't! Just.. don't cry in front of me. I.. I can't see you cry."
"I don't cry, maybe."
"Hey. I would." Kataku langsung.
"What?"
"Hello my boyfriend.. it's.. err.. nice to meet you!" Jawabku dengan senyum tercerahku -yang mungkin terlihat seperti idiot-
"Eh? Kau.. kau terima?" Tanya Zayn hati hati.
"Tidak kok."
"Eh? Loh? Apa yang-"
"Tidak menolak maksudku" Sela ku cepat. Zayn terlihat bingung sebentar. Tapi, beselang beberapa detik, ia langsung terburu buru turun dan memelukku. Erat sekali.
"Za-Zayn. Kau.. kau mem-buatku se-sesak na-pas!"
"Uh? Sorry sorry. Aku.. aku over excited. Sorry ken. Sorry. Serius. Aku.. aku.."
"Diam lah Zayn. Aku tak keberatan kok kalau kau mau memelukku sampai aku benar benar kehabisan napas." Godaku ke Zayn. Tentu aku bercanda.
"Serius?" Tanyanya dengan tatapan -seriously?-
"Mm-hmm." Jawabku sambil mengangguk, berdiri dan tersenyum geli.
Zayn langsung berdiri dan memelukku lagi. Kali ini lebih erat lagi. Aku benar benar sesak napas sekarang.
"Za-yn! A-aku be-nar benar ke-kehabisan na-pas." Kataku sambil menepuk nepuk kuat punggungnya. Kakiku bergerak ke arah manapun untuk meronta lepas. Tampaknya... useless. Aku tak berkutik. Zayn terlalu kekar untuk menahanku. Dan sekarang aku benar benar kehabisan napas.Tiba tiba, Zayn melepas pelukannya. Belum sempat aku bernapas, Zayn langsung menciumku, tepat di bibir. Membuatku makin kehabisan napas.
Aku mendorong tubuhnya agar Ia menjauh. Alhasil, aku dapat membuat dia menyingkir. Dan aku langsung terjatuh saat Ia melepas pelukannya. Aku melihat sedikit tetes air dimataku. Tak kusadari, aku menangis dan ia baru saja hampir membunuhku.Zayn P.O.V
Astaga! Apa yang sudah ku lakukan? Aku hampir membunuh Kenni. Melihat dia terjatuh membuatku merasa perih dan sangat bersalah. Membuatku merasa bahwa aku sangat brengsek.
Aku langsung merangkulkan tanganku di punggungnya. Mencoba menenangkannya.
"I'm sorry ken. I... i don't know-"
"Don't do that again Malik." Jawabnya lemas sambil tertunduk menatap tanah.
Aku menyentuh pipinya, mengangkat pipi itu mengarah kepadaku.
"I'm so sorry ken." Kataku kepadanya dengan nada menyesal saat mata kami bertemu. Ia hanya mengangguk pelan. Lalu bersingut dekat denganku. Aku memeluknya lagi, tapi tidak seerat tadi. Kurasa aku akan trauma karena pelukan erat tadi. Sial! Seharusnya aku tidak memeluknya seerat itu tadi!"Really really sorry ken. Kau.. kau tak marah kan?" Tanyaku hati hati kepada Kenni.
"Ya Malik. Aku masih sangat marah. Jadi peluklah aku lebih lama lagi." Jawab Kenni dengan nada sarkastik.
Aku hanya tertawa geli mendengar jawabannya. Well. Ia bahkan tak marah padaku. Kurasa, ia hanya bercanda.
"I love you Malik."
"I love you more White."
Aku dapat merasakan senyumannya Kenni mengembang dalam pelukanku. Aku menahan godaan keras untuk mencium bibirnya sekarang. Entahlah, aku.. aku hanya ingin memenuhi permintaannya.Kenni P.O.V
Kring kring
"Sial! Siapa sih yang menelpon disaat seperti ini?" Oceh Zayn saat mendengar suara dering handphonenya.
Aku hanya tertawa pelan melihat tingkahnya. Kami memang sedang berpelukan tadi, dan telpon itu memang mengganggu kami."Halo?" Kata Zayn saat mengangkat telponnya
"........"
"What?!"
".........."
"Kenapa bisa seperti itu?"
"..........."
"Aarrggh! Yasudah! Besok aku kembali!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Us? [Zayn Malik]
Fanfiction"Zayn Malik!" "Ya. Kenni Malik?" Kenni Nataline White. Gadis pendiam yang awalnya membenci namanya sendiri. Kecelakaan berturut-turut menimpa kehidupannya. Tetapi, gadis ini tetap kuat. Ditambah lagi dengan munculnya seseorang yang baru dalam kehid...