Propose.

1.6K 146 7
                                    

Zayn P.O.V
Balutan pakaian yang ku belikan untuknya terlihat sangat menawan ditubuh mungilnya.
Dress itu memberikan kesan sweet vintage, mengekspos seluruh lengan Kenni. Sekarang dia tertidur dimobil. Untung saja dia tertidur. Aku mengikat pelan sebuah kain hitam menutupi matanya. Ia masih tertidur. Aku mencoba untuk membangunkannya. Agar ia tak tahu dimana kami sekarang.
"Ken. Kita sudah sampai."
"Zayn. Kau dimana?"
"Aku disini." Jawabku sambil memegang tangannya.
"Kenapa aku tidak bisa melihat? Apa apaan ini Zayn? Aku sudah membuka mataku, kenapa gelap semua? Zayn! Ada apa dengan mataku?!" Tanya Kenni panjang lebar sambil panik.
"Dungu! Aku mengikat kain dikepalamu bodoh!"
"Hah? Kau ngapain Zay-"
Aku melekatkan bibirku singkat ke bibir Kenni. Salah dia. Rules are always rules.
"Kau mencuri kesempatan dalam kesempitan Zayn."
"Diamlah ken. Aku tahu kau menyukainya kan?"
"Eh? T-terserah kau."
"Okay. Kau menyukainya."
Kenni hanya tersenyum kikuk. Dia blushing. Astaga. Kenapa dia cantik sekali? Meskipun sebagian mukanya tertutupi kain, aku dapat melihat jelas dia blushing. Lucunya.
"Tunggu sebentar ya." Ucap ku.
"Kau mau kemana?" Jawabnya khawatir.
"Sebentar saja sayang. Jangan buka penutup matamu ya." Jawabku sambil membuka pintu mobil. Berjalan mengelilingi mobil ku dan membukakan pintu untuknya.
"Silahkan princess. Hati hati." Ucapku sambil mengenggam tangannya. Dengan hati hati ia melangkahkan kakinya menginjak tanah.
"Great. Kau cantik sekali." Pujiku.
"Thanks." Ucapnya.

Kenni P.O.V
"Apa sekarang ini boleh dibuka?" Tanyaku.
Sunyi.
Tak ada jawaban.
"Oh ayolah Zayn. Kau dimana? Ini tak lucu."
Sunyi lagi. Shit. Zayn meninggalkanku.
Aku menunggunya.

Satu menit
Dua menit
Tiga menit

Cukup!
"Zayn! Aku buka penutup mata ini!"
Aku langsung membuka penutup mataku, aku melihat ada kelopak bunga mawar diatas rumput. Sepertinya ini menunjukkan sebuah jalan. Aku juga melihat sebuah sticky notes yang tertempel dipohon.

Find me, pretty. Follow the rose.
I love you.
-Z

Jadi dia bersembunyi. Okay. Akan kutemukan kau, Malik.
Aku terus mengikuti mawar tersebut tanpa mengetahui aku dimana sekarang. Yang aku tahu, ini taman. Tapi lebih terlihat seperti hutan.
Well. Aku menemukan sekotak hadiah dari jejak mawar tersebut. Aku memutuskan untuk mengambilnya. Karena terlekat juga sebuah sticky notes di hadiah itu.

Just take it, love
For you.
-Z

Lalu aku melanjutkan perjalananku mengikuti kelopak bunga mawar itu sampai akhirnya..
Tidak ada Zayn.
Tiba tiba sebuah tangan kekar merangkulku dan memelukku dari belakang.
"You found it."
"Of course. Kan aku pintar."
"Tidak. Kau dungu. Tidak dibutuhkan kepintaran untuk mengikuti mawar, sayang."
"Kau menyebalkan."
"Menyebalkan sekaligus romantis, huh?" Ujar Zayn pede.
"Ya. Begitulah." Jawabku sambil cekikikan.
"Hahaha. I know that. Now let's go." Kata Zayn sambil melingkarkan tangannya dipinggangku.

*****

Zayn P.O.V
"Wow! Ini.. ini sangat indah Zayn!"
Pemandangan malam di London Eye memang sangat indah. Yap. Aku membawanya ke London Eye sekarang.
"Ayo, kita kesana." Ucapku sambil menarik tangan Kenni.
"Kita akan kemana Zayn?"
"Dinner."
"Apa? Dinner? Disungai?" Tanya Kenni tak percaya.
"Dikapal dungu."
"Hah?"
Aku mengecup bibirnya singkat. Rules are always rules.
"Kita dinner di kapal itu. Ayo!" Jelas ku sambil menawarkan tanganku untuk memegang tangannya.
Ia pun meletakkan tangannya dengan cantik di tanganku.
Kami melangkahkan kaki kami ke kapal yang sudah kusiapkan dari kemarin.
Tepat saat kami sampai dimeja makan yang khusus hanya untuk kami berdua, Kenni mengecup singkat pipiku.
"Thanks Zayn. I love you." Ucapnya manis.
"I love you too ken." Ucapku sambil menarikkan kursi untuknya.
"Silahkan duduk my princess."
Kenni terkekeh kecil lalu mencium pipiku lagi.
"Kau gemar sekali mencium pipiku."
"Tapi kau suka kan? Hahaha." Tanya Kenni.
"Tentu! Hahaha."

*****

Kami menyelesaikan acara dinner kami dengan canda tawa. Kenni sangat cantik. Bahkan terlalu cantik. Aku beruntung sekali!
"Sekarang kita kesana." Kataku semangat sambil menunjuk Ferris Wheel yang bernama London Eye itu.
Aku sudah menyewa satu kapsul London Eye itu. Sekarang, tinggal menunggu kami sampai dipuncak yang paling tinggi.
Aku juga sudah menyiapkan 'sesuatu' disini.
'Sesuatu' itu tersembunyi di bawah salah satu kursi. Great. Aku yakin dia pasti akan sangat senang.
"I will make you to be the happiest woman in this world. So, kiss me when I did. Okay?" Tanya ku padanya saat kami memasuki kapsul itu.
"Okay." Jawabnya sambil tersenyum.

Sekarang kami sudah sampai di seperempat Ferris Wheel. Sebentar lagi! "Kau menyukainya?"
"Sangat Zayn! Aku selalu membayangkan bagaimana kota London saat malam hari. Ini sangat indah!"
"Nah, jangan membayangkannya lagi. Tell me anytime you want to here. I will accompany you." Jawabku.
Kenni tersenyum lalu kembali melihat keluar kaca.

Sebentar lagi kami sampai dipuncak tertinggi. Aku pergi ke kursi dimana aku menyimpan 'sesuatu' itu. Duduk, lalu megambil 'sesuatu' itu dan menyembunyikannya dibelakangku agar dia tidak melihatnya.
Right. Here we go.
"Ken."
"Ya?"
"Main games yuk."
"Games?"
"Iya. Kita main trivia."
"Trivia?"
"Yep. Jawab pertanyaan yang aku kasih, nanti aku jawab pertanyaan kamu juga. Okay?"
"Okay. I start first." Ujar Kenni
"Okay."
"Your question is : How long will you love me?"
"My answer is : Forever." Jawabku.
Kenni terdiam menatapku. Lalu tersenyum manis sambil menahan air matanya, aku tahu. Dia terharu. Sekarang giliranku.

Tepat saat kami sampai di puncak, aku melontakan pertanyaanku.
"Your question is : Will you marry me?" Kataku sambil berlutut dan menunjukkan 'sesuatu' itu.
Yep. 'Sesuatu' itu adalah cincin perak murni yang desainnya cukup rumit yang terletak ditengah sebucket bunga mawar putih berjumlah 108 tangkai.

Cinta yang murni. Semurni mawar putih. Dan 108 tangkai yang mengartikan 'Jadikan aku pasangan hidupmu.'

Kenni yang notabenya seorang designer tentu mengetahui hal itu. Dan ia hanya bisa tercengang sambil menutup mulutnya. Masih menahan tangisnya. Lalu menatapku tak percaya.
Aku tersenyum kepadanya. Perlu kalian tahu. Sekarang rasanya aku hampir mati. Aku nervous sekali. Bagaimana kalau dia menjawab 'Tidak'? Akan kupastikan aku melompat keluar dan memecahkan kaca dikapsul ini kalau itu terjadi.

Tapi pikiran itu langsung menghilang saat aku melihat ia mengganguk yakin. Aku langsung berdiri dan mengambil cincin itu. Memasangkannya ke jari manis Kenni.
Pas! Sangat pas.
Aku langsung memeluk Kenni dan membawanya berputar dalam kapsul ini. Aku sangat senang!

"Zayn." Panggil Kenni saat kami sudah selesai pelukan.
"Ya? Ada ap-"

Kenni menciumku. Ia melumat pelan bibirku. Astaga! Aku tak bisa lebih senang lagi! Aku.. aku benar benar sangat beruntung!

"I'm sure that I'm the happiest woman in this world. Forever." Ucap Kenni setelah mencium bibirku.
Aku tersenyum. Sangat lebar.
"And the whole London is the proof, because this is London Eye. The eye of London." Jawabku lalu tertawa sambil mengecup pipinya pelan dan memeluknya lagi.

But this is not the end~
Blablabla.
Love love.

Us? [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang