Zayn?

2.4K 217 2
                                    

"Zayn? Kapan kamu mau lepasin pelukan kamu?"
"Diamlah ken, aku capek."
"Dasar modus!"
"Heh, aku ini pasien loh. Kaki aku sakit sekarang, dan jangan berisik Kenni."
"Yaudah lah."
"Lagian kamu juga pasti senangkan?"
Oops, darimana dia tahu?
"Mana ada aku senang," elakku ngasal.
"Ohh, jadi kamu gak senang? Yaudah lah." Kata Zayn sambil melepas pelukannya.
"Eh? Mmm..."
"Tuh kan kamu mau aku peluk terus. Hahaha." kata Zayn sambil merangkulku kembali.
"Terserah de." kataku sambil nge-blush.
"Sejujurnya aku tahan aja meluk kamu seharian." kata Zayn tiba - tiba. Jantungku hampir copot karena deg - degan.
"Apaan kamu nih, genit." jawabku sambil mencubit pelan perutnya.
"Aduh." Zayn mendramatisir kesakitannya. Aku hanya tertawa.
"Kamu gak mau peluk aku juga nih?" Kata Zayn menggoda. Tanpa menjawab aku langsung melingkarkan tanganku dipinggangnya. Zayn kaget karena aku langsung memeluknya erat.
"Ternyata kamu memang senang aku peluk." Kata Zayn meledek.
"Diamlah Zayn, aku capek." kataku sambil meniru gayanya.
"Dasar kamu nih," katanya sambil mengacak rambutku.

*****

10.00 a.m
Kami masih tetap berpelukan sampai sekarang.
"Zayn?"
"Hmm?"
"Kamu tidur?"
"Iya." Jawabnya.
"Bego." Kataku
"Dungu."
"Kamu yang dungu!!" Protes ku.
"Kamu yang bego!!"
Aku diam, lalu kami tertawa bersama. Nyaman, hanya itu yang kurasakan didalam pelukannya, tapi aku malah angkat bicara,
"Zayn, ayolah bangun. Kita perlu mandi."
"Kamu ini menggoda aku ya?"
"Ihh, dasar kamu pervert!"
"Mana ada aku pervert, kamu kok yang duluan."
"Duluan apanya?"
"Tadi kamu yang bilang 'Kita perlu mandi'. Jadi maksud kam-"
"Heh! Ma..maksud ak-"
"Sudahlah, ayok."
"Mau ngapain?"
"Mandi."
"Woi,"
"Kenapa? Kan kamu yang ngajak."
"Argh, kamu mandi duluan sana."
"Hahaha. Iya iya."
Zayn meninggalkanku untuk ke kamar mandi.

*****

"Kok kamu udah selesai mandi juga?" Tanya Zayn tiba - tiba saat melihat aku udah berpakaian rapi.
"Kan ada toilet satu lagi dikamarku. Dan Zayn!"
"Apa? Kenapa kamu teriak?"
"Pakai celanamu," kataku sambil menutup mata.
"Hahaha, aku pakai celana kok,"
"Apaan? Celana boxer maksud kamu?"
"Iyaa."
"Zayn, cepatlah pakai celanamu."
"Aku udah pakai celana Kenni."
"Zayn!"
"Hahaha, iya iya. Jangan panggil namaku terus."
"Habis kamu- astaga. Cepatlah sana."
"Dasar." kata Zayn dengan suara yang menjauh dan menggelengkan kepalanya.

*****

Zayn P.O.V
"Zayn."
"Hmm?"
"Aku.. aku.. mm."
Jangan - jangan Kenni mau nyatain perasaannya. No, harusnya aku yang bilang.
"Aku lapar." katanya tiba - tiba.
Sialan. Ternyata dia lapar.
Kenapa aku berharap yang lain? Ah, sudahlah.
"Hahaha, ayok makan."
"Mau makan apa?"
"Kita ke cafein aja yuk" ajakku.
"Gak mau."
"Jadi?"
"Kita ke supermarket."
"Hah?"
"Kamu yang masak. Hehehe"
"Wait, aku ada syarat."
"Apaan syaratnya? Cium aku."
"Ihh. Gamau."
"Yaudah. Aku gamau masak."
"Zayn." Dia mengeluarkan jurus puppy facenya.
Astaga, aku gak tahan.
"Yaudah deh, ayok ke supermarket." Jawabku yang akhirnya kalah.
"Yeah!! Yayyyyy" Ia melompat kegirangan.
"Dasar anak kecil."
"Biarin, ayok."
Aku membukakan pintu mobil untuknya, kenapa aku jadi kayak pacarnya?? Aduh, aku gila.

*****

Kami kembali lagi kerumah Kenni, aku masak dan dia hanya diam melihat aku memasak tanpa membantu apapun, dasar Kenni sialan.
"Hei, kok kamu gak bantu sih?"
"Males ah, kamu aja."
"Das-"
"Udahh, masak yang bener yaa."
"Dasar kamu nih!" Aku mencubit pipinya pelan.

"Akhirnya selesai juga masakannya."
"Yeyy. Aku udah laper banget nihh, ayokk makan."
"Iyaa cerewet."
"Laper laperrr lalala (?)" Gerakan Kenni seperti burung mau terbang.
Apaan sih dia? Kenapa bisa seimut itu? Astaga Kenni.

*****

"Udahh kenyangg, tralalalaa." sekarang gaya Kenni seperti cacing kepanasan.
"Kita mau kemana sekarang?" Tanyanya dengan semangat. Sebelum ku jawab, dia udah bilang lagi
"Wait, kamu udah gapapa?"
"Gapapa sih, emangnya kamu mau kemana?"
"Gamau lahh."
"Loh? Bukannya kamu mau?"
"Ga jadi, kamu keliatannya capek. Mau istirahat?"
"Boleh, tapi kamu ikut yaa?"
"Hah?"
"Ayok," Entah kenapa aku begitu berani, aku menariknya ke sofa, kepalanya tepat di dadaku. Nyaman, itu yang kurasakan, aku merasa aku dapat melindunginya, aku senang, sangat senang.

Tralaalaaa. Zayn udah muncul kann? Yeyyyyy
Wait for the next part yaa. Love love.

Us? [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang