It's Winter?

1.6K 149 1
                                    

Kenni. Kenni Nataline White. Seorang wanita yang memang tak bisa melupakan orang pertama yang ia cintai, orang pertama yang memikat hati wanita beparas cantik tersebut.

7 tahun yang lalu, gadis periang ini mengungkapkan semuanya nya kepada pria tersebut diawal semester. Ya. Pria itu adalah Calum Hood.
Seorang Kenni mengungkapkan perasaan yang sudah 2 tahun ia pendam ke pria yang bernama Calum Hood. Pria pertama yang ia cintai, dan juga pria pertama yang mematahkan hatinya hingga berkeping keping.

Seorang Kenni dengan hatinya yang masih berkeping keping sampai akhir semesterpun menambah masalahnya sendiri, yaitu Nataline White. Sahabatnya.

Sampai akhirnya, 3 tahun setelah ia berpura pura membutakan dirinya dengan ketakutan, ia menggeluarkan semua keluh kesalnya kepada seorang pria. Zayn Malik. Pria yang sekarang mengubah total hidup wanita ini. Wanita ini memang sudah melupakan first crush nya 2 tahun setelah cowo itu mematahkan hatinya. Wanita ini akan kuat. And she will be loved.
Benar. She will be loved. Dan sekarang? Ia sedang duduk manis disudut kiri cafe sambil sesekali menyesap cappucino nya dan menyibukkan dirinya dengan berbagai kertas dekorasi, baik dekorasi acara pernikahan, maupun dekorasi baju hasil designnya untuk fashion week White&Malik Co. musim depan, sampai sampai ia tidak menyadari bahwa Zayn Malik yang dari tadi mengamatinya tersenyum saat ia menggerutu kecil kalau ada sedikit kesalahan pada gambarannya. Baik pensilnya, penghapusnya, perautnya, bahkan tangannya pun ia omeli. Zayn Malik tak tahu apa yang ia suka dari perempuan yang mungkin dianggap gila oleh orang lain. Ia tak bisa lebih bahagia lagi saat mengingat mereka akan menikah sebentar lagi, terlebih saat ulang tahunnya.
Saat Zayn sedang disibukkan oleh pikirannya sendiri, tiba tiba Kenni bertanya tanpa menoleh kepadanya,

"Zayn. Bagaimana kalau garden party nya kita cancel saja?"

"Kenapa? Emangnya ada apa?"

Zayn baru menjawab beberapa detik setelahnya, karena ia memang masih mengamati wajah Kenni yang entah kenapa membuatnya terus tersenyum.

"Err.. tidak apa sih, tapi, aku rasa garden party akan sangat dingin di bulan Januari."

"Eh? Iya juga. Kau benar. Baiklah kalau begitu. Acaranya kita selenggarakan di hotel saja saat malam. Okay?"

"Okay. Jadi- Mm.. hmm. Great. Peach. No. Red? No! Hmm. Black and white? Err.. Zay-"

"Kau bicara apa sih?"

Zayn akhirnya bertanya karena Kenni sedari tadi menggumamkan sesuatu yang Zayn tidak mengerti sama sekali dan selalu berkutat dengan kertas kertasnya sambil sesekali mengambil pewarnanya dan meletakkannya di atas kertas. Seolah olah membandingkan warna atau apalah. Zayn tak tahu.

Tapi satu hal yang Zayn tahu. Itu masalah pakaian. Pakaian pernikahan mereka. Tentu. Karena kalau bukan, Kenni pasti tidak akan sebingung itu dan kemudian tertawa terbahak bahak tepat setelah Zayn bertanya apa yang sedang ia bicarakan.

"Ini tentang pakaian kita untuk acara pernikahan nanti Zaynie."

Snap. Zayn benar. Dan mungkin selalu benar.

"Well. Jangan seperti orang gila Kenni. Tak ada orang gila yang cantik. Kau tahu? Jadi, jangan bicara sendiri. Dan jangan pede."

"What? Kau bilang apa Malik? Aku cantik? Well. Memang. Apa kau baru saja menyadarinya? Ya Tuhan. Kenapa kau baru menyadarinya? Aku ini memang cantik Zayn, dan sekarang kau mau Peach atau Black and White atau warna lain?"

"Hah? Kau bilang ap-"

Oops. Kenni mengecup pelan bibir Zayn. Hal hal yang jarang sekali terjadi dalam buku kejadian sehari hari Zayn. Dan jika boleh jujur, hal itu selalu berada di awal daftar hal yang Zayn inginkan. Dan sialnya, selalu absen di buku kejadian sehari harinya.
Mungkin dia terlalu berharga. Pikir Zayn.
Tidak. Tidak. Zayn hanya perlu menunggu hingga Januari. Ya. Januari. Dan cewe itu akan sepenuhnya menjadi milik Zayn Malik seorang. Hanya Zayn Malik seorang. Ya. Benar.

Us? [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang