I love you, Malik.

2K 174 0
                                    

Kenni terjatuh. Ia tak sanggup mendengar vonis dokter yang menyatakan ibunya meninggal. Padahal beberapa jam yang lalu, Ia masih bercakap cakap dengan ibunya, tertawa riang, dan belanja bersama, tapi sekarang? Hanya tinggal seorang lelaki disisinya, yaitu Zayn Malik, lelaki yang Ia sayangi setelah ayahnya, tetapi Ia merasa lebih terguncang lagi, saat Ia teringat percakapan antara ia dan ibunya.
Ibunya sambil terisak mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal bulan lalu, tepat tanggal hari ini karena kecelakaan juga,

"Kenapa semuanya harus berhubungan sama kecelakaan?!" Teriak Kenni diluar ruangan UGD sambil menangis sekuat kuatnya.
Zayn langsung memeluk Kenni erat,
"Menangislah, sepuas yang kamu mau. Keluarkan semua dalam tangisan kamu. Aku tak peduli jika bajuku basah."
Kenni menangis semakin kuat. Zayn menepati kata katanya, Ia menahan perih dihatinya melihat perempuan yang Ia sayangi menangis seperti itu, Ia tak tahu apa yang dapat Ia lakukan selain mendekapnya.

*****

"Ken, tidurlah kalau kamu mau. Aku gak keberatan kok." Kata Zayn sambil meletakkan dagunya dikepala Kenni dan mempererat pelukannya.
"Zayn."
"Hmm?"
"Apa kamu akan tinggalin aku juga? I mean.." Bibir bawahnya bergetar, menandakan gadis itu akan menangis lagi,
"I mean, my mom left me, my dad left me, and at last you wil-"
"Never sweetie. I love you." Zayn langsung mencium kepala Kenni lembut.
"But-"
Zayn menyentuhkan bibirnya ke bibir Kenni untuk mengatupkan bibir perempuan itu, agar ia tidak mengatakan yang tidak tidak lagi.

"I love you Zayn."
Zayn tersenyum lega. "I love you too Kenni."
"You want to go home?"
"Aku.. aku gatau."
"Kenapa?"
Kenni diam. Zayn langsung angkat bicara,
"Kamu boleh tinggal dirumah aku kok. Tapi, wait. Lebih baik kamu ke rumah aku, aku gamau tiba tiba Nataline datang ke rumah kamu, sedangkan kamu sendirian dirumah dengan keadaa kayak gini."
Kenni terlihat berpikir. Kini mereka sudah berada dalam mobil,
"Baiklah Zayn."
"Kita ambil baju dulu ke rumah kamu, okay?"
"Okay."

*****

"Zayn, kamu mau makan apa?"
"Hmm, terserah kamu aja." Jawab Zayn cuek.
"Kamu lupa yah hari ini hari apa?"
"Eh?" Jawab Zayn acuh tak acuh.
Hari ini adalah hari anniversary 1 bulan mereka, serta genap 1 minggu Kenni tinggal dirumah Zayn, berdua dengan Zayn.
"Kau jahat Malik."
"Hahaha. Siapa bilang aku jahat? Ini masih pagi Ken. Tunggu pulang sekolah yaa??"
"Ha?" kata Kenni sambil menganga.
Zayn langsung mencium mulut Kenni singkat.
"Katupkan mulutmu dungu"
"Hei, kamu pervert!" Jawab Kenni.
"Hei, kamu yang tidak katupkan mulutmu."
"Hei, emangnya ada peraturan 'Zayn harus mencium Kenni kalau mulut Kenni menganga' ya?"
"Hei, tentu ada."
"Hei, siapa yang membuatnya."
"Hei, aku baru saja membuatnya."
"Ha?" Kenni menganga lagi, seperti kehabisan kata kata. And guess what? Yep, sebuah quick kiss mendarat lagi di landasan bibir Kenni.
"Kamu sengaja menganga terus ya ken?" Tanya Zayn menggoda.
"Ihh. Emangnya aku pervert kayak kamu?" Jawab Kenni sambil mencubit perut Zayn pelan."
"Hahaha."

"Zayn!"
"Eh? Apaan?"
"Kita telat! Pelajaran pertama adalah... Bahasa Inggris! Mampus kita."
"Mampus." kata Zayn sambil menepuk mukanya.

*****

Kenni dan Zayn kebut kebutan dijalan, sampai akhirnya, mereka tetap telat. Tapi mereka lupa sarapan tadi pagi.
"Kalian berdua! Kenapa terlambat?"
"Mm, dia numpang sama saya mam, tapi saya tadi lama, jadi dia ikut terlambat." kata Zayn cepat.
"Berarti kamu yang salah Malik, lari lapangan 5 kali."
"Ha?" Kata Kenni menganga.
"Kamu boleh duduk Kenni."
"Udah ken, duduk sana." bisik Zayn ke telinga Kenni.

*****

Zayn P.O.V
Syukurlah Kenni tak ikut dihukum, tapi sekarang aku harus lari lapangan, 5 kali! Menyebalkan.

Tinggal 2 putaran lagi yang tersisa, sekarang aku merasa sedikit pusing. Semuanya terlihat jadi dua. Apa ini?
Bego! Tadi kami gak sarapan.

*****

Kenni P.O.V
"Zayn pingsan, Zayn pingsan!"
Samar samar aku mendengar teriakan teriakan histeris dari cewe cewe di koridor depan kelas, aku langsung berlari keluar, dan melihat ke lapangan. Zayn tergeletak disana, astaga! Aku mencoba berlari secepat kilat, alhasil, aku juga yang terjatuh tepat didepannya, ya ampun.
Hasilnya, kami berdua masuk ke UKS. Astaga.

*****

Zayn P.O.V
Aku terbangun tanpa Kenni disampingku, dimana ini? Oh UKS.
Astaga, dimana Kenni?! Tiba tiba firasat tak enak menghantuiku. Tepat pada saat itu juga Kenni datang dengan matanya yang bengkak, seperti habis menangis. Aku tak berbicara apapun dan langsung menghampiri Kenni dan memeluknya,
"Za.. Zayn."
"Don't leave me again, please." kataku dengan serius.
"Hahaha," Kenni tertawa hambar. Ia sedang kacau sekarang.
"Apa pingsan itu menyebabkan kamu jadi sedikit lebay?" Candanya. Aku tau, ia sedang menutupi sesuatu.
"Ken, ada apa? Boleh aku tau?"
"Hahahaa, gak ada."
Ia benar benar sedang menutupi sesuatu, meskipun Ia tertawa, Ia senyum, tapi terasa sesuatu yang ganjil, ya. Aku tak lega melihatnya tersenyum. Firasatku mengatakan bahwa ia sedih karena mamanya.
"Ken, you miss you're mom?"
"Eh? Hahaha, ya begitulah."
"You don't have pretend to be strong, sweetie. I'm here."
Ia mendekapku erat.
"Just stay with me."
"Always."

*****

Kenni P.O.V
Kuharap Zayn cepat bangun, tiba tiba saat aku membeli air untuk Zayn, aku melihat Nataline, Ia memakai seragam sekolah Kartini. Ia memakai seragam sekolah KARTINI!! KARTINI!
Nataline menatapku dendam, lagi. Aku takut. Mulutnya menggumamkan sesuatu,
'Aku akan merebut semuanya Kenni Nataline White!'

Aku langsung lari, ke toilet. Kaki ku memang selalu melangkah ke toilet saat lagi kacau, aku tak mengerti kenapa. Pikiran ku penuh dengan mom dan Nataline. Aku rindu sekali dengan mom. Tiba tiba aku teringat Zayn, apakah dia sudah siuman?
Aku segera pergi ke UKS setelah kira kira 5 menit aku berdiam di toilet.

Ternyata Zayn menyadari kalau aku lagi kacau, tapi aku tetap menutupi kekacauanku. Aku tak mengerti kenapa, hanya tak mau dia khawatir.

*****

"I love you Zayn."
"Kok tiba tiba?"
"Gapapa dong, hahaha. Ayok pulang."
"Iyaa,"
Zayn membawakan semua barang barangku, aku menolak, tapi ia tak mau melepaskan barang barangku, malahan membawanya sampai ke dalam mobil.

*****

"Zayn, kamu benar benar gak bakal tinggalin aku kan?"
"Hei, mind to tell me what happen today?"
"Huft. Okay,"
Lalu aku menceritakan semuanya, aku menangis dan ia mendekapku, aku kacau dan Ia menghiburku. Aku tertidur dan dia menggendongku ke kamar, Ia menggengam tanganku sepanjang tidurku, sampai aku terbangun, ia mengambilkan aku minum, ia mengambilkan aku makan,
"Zayn, aku tidak sakit, kenapa kamu memperlakukan aku kayak gitu?"
"You're not injured, but you're hurted." katanya santai.
Aku hanya tersenyum simpul. Ia mendekapku erat,
"Hold me close tonight love." Kata Zayn lembut.
"No, you hold me close Zayn." kataku sambil mengecup pipinya.

Hai hoo, part ini keluar juga. Vomment nya dong!! Please, respect my efford! Ty! Ily!
-Author-

Us? [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang