16. AMORAIGER🪐

2.4K 252 78
                                    

hai hai haiii

call me kabosssss

ketemu lagi dengan amoraiger nihhh

selamat membaca ya

🌈AMORAIGER🐯

Aiger perlahan membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Ia merasakan sesuatu di keningnya. Saat Aiger memegang keningnya, ternyata ada handuk kecil yang lembab di sana.

Aiger menoleh sedikit ke kanan karna merasakan ada sesorang yang menenggelamkan kepalanya di atas lipatan tangannya. Dia cewek, dan Aiger tidak asing dengan rambutnya. Dia Amora.

Merasakan pergerakan dari orang di atasnya, Amora mengangkat kepalanya dan menoleh pada Aiger dengan mata yang masih belum sepenuhnya terbuka, Amora ketiduran dengan menenggelamkan kepalanya di tangan yang ia lipatkan di samping Aiger.

"Kak Aiger udah bangun? Ada pusing-pusing gak kepala Kakak?" tanya Amora seraya berdiri dari duduknya.

"Ssstttt." Aiger merintih sambil berusaha untuk bangun dengan memegang kepalanya yang masih berdenyut.

Amora menahan badan Aiger untuk tidak bangun karna melihat kondisi Aiger yang masih lemah. "Jangan bangun dulu Kak, badan Kakak masih lemas." Aiger tak membantah perkataan Amora.

Amora lalu mengambil handuk kecil yang ada di kening Aiger dan menyelupkannya lagi di baskom air dingin, setelah itu Amora meremas handuk itu dan meletakkannya di atas kening Aiger lagi.

"Siapa yang bawa gue ke sini?" tanya Aiger dengan suara lirih dan serak. Dia tau rumah ini rumah Kevin karna sudah biasa ke sini.

"Kawan-kawan Kakak, mereka udah pulang," balas Amora dengan spesifik agar Aiger tidak bertanya lagi.

Deren, Galvin dan Charles memang sudah pulang. Mereka memilih menukar baju dulu nanti baru ke sini lagi. Dan Kevin sedang mandi saat ini.

Charles juga bilang tadi kalau dia mau letakkan kotak makannya di rumah dulu biar gak kehilangan, takut Maminya marah.

"Kakak di sini dulu ya, jangan ke mana-mana." Tidak ada balasan dari Aiger, cowok itu menutup matanya sambil memegang kepalanya yang sangan sakit.

Amora lalu berdiri dan berjalan ke arah dapur. Tadi dia sudah membuatkan bubur yang memang untuk Aiger. Amora tinggal memanaskannya sedikit.

Amora meletakkan nampan berisi bubur juga air hangat itu di atas meja. Ia lalu mengambil handuk itu untuk mencelupkannya lagi ke air dingin, melakukan apa yang sebelumnya ia lakukan tadi.

"Kak, makan dulu ya," pinta Amora sambil menatap Aiger yang terus menutup matanya. Aiger menggeleng sebagai jawaban, masih belum membuka matanya.

"Makan dulu ya Kak, biar perut Kakak ada isinya," pinta Amora lagi.

"Gue bilang gak mau ya gak mau!" seru Aiger tegas, tapi suaranya kecil.

Amora menghembuskan nafas pasrah, sifat Aiger tidak akan pernah berubah sampai dia mati, mau Aiger sakit, tidur, nangis maka sifat kerasnya bakal terus ada.

"Nanti kalau Kakak udah lapar panggil aku aja ya Kak, aku mau ke kamar Chika dulu," pamit Amora berdiri dan memilih melangkahkan kakinya ke tangga, tapi saat langkah pertama, suara Aiger membuat Amora mengurungkan niatnya.

AMORAIGER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang