49. AMORAIGER⛈

2.9K 182 291
                                    

hai hai haiii

amoraiger kembali dengan satu part lagi bakalan habis dan berlanjut dengan amoraiger 2

panggil aku kabos

selamat membaca yaaaaa

🌈AMORAIGER🐯

Amora berjalan ke rumahnya dengan keringat yang membasahi wajahnya. Hari ini dia memang diliburkan dari perkerjaan, jadi dia tidak kerja hari ini. Dan dia baru saja pulang dari membeli makanan.

Amora berjalan masuk dan langsung disuguhkan pemandangan adeknya yang sedang tersenyum memegang mainan di tangannya. Ada banyak makanan juga di atas meja.

Amora masuk dengan kening yang berkerut. Matanya menatap selidik ke sekitar lalu pada adek-adeknya. "Kalian dapat mainan dari mana ni? Kalian gak nyuri kan sayang? Kok banyak banget sih?" tanya Amora bertubi-tubi.

Moza dan Saga tersenyum dengan Moza yang memegang tiga boneka yang masih bersegel di tangannya dan Saga yang memegang mobil-mobilan masih bersegel di tangannya.

Mereka tidak menjawab, hanya tersenyum ke arah Amora. Amora lalu melatak plastik yang isinya makanan di aras meja lalu duduk di sampin Moza.

"Dapat dari mana mainannya?" tanya Amora dengan nada yang sangat serius.

Moza dan Saga juga tidak mau menjawab. Mereka tidak mempedulikan Amora, bahkan mereka membuka segel mainan itu sekarang.

Amora menarik mainan itu dengan kasar. "Moza, Saga, dapat dari mana ini." Moza dan Saga langsung cemberut.

"Kakak gak pernah ya ngajarin kalian maling. Ini pasti punya orang kan? Kalau gak dari sana kalian dapat dari mana? Ayah gak mungkin beliin ini buat kalian. Kakak juga gak ada uang beliin kalian mainan banyak gini," papar Amora.

"Kami gak nyuri kok Kak." Moza menundukkan kepalanya takut menatap Amora.

"Terus kalau gak nyuri dapat dari mana hah?! Kakak tanya dapat dari mana kalian gak mau balas." Amarah Amora terlihat jelas dari cara dia berbicara.

"Moza, Saga, hidup kita gak kayak dulu lagi sayang. Kalau kalian maling gini terus ketahuan kalian bakalan dipenjara, hidup kalian bakalan lebih susah lagi, dan Kakak juga gak bisa bantu kalian kalau gitu caranya," imbuh Amora dengan mata yang hampir menangis.

Tiba-tiba ada yang menutup mata Amora dari belakang dan pastinya itu bukan Moza atau Saga karna tadi mereka ada di samping Amora.

"Siapa ni?" tanya Amora ingin menarik tangan orang yang menutup matanya tapi tidak bisa.

"Lepasin aku, aku gak bisa lihat," lanjut Amora tapi orang itu tidak juga membuka matanya.

"Jangan culik aku, aku gak ngapa-ngapa. Moza, Saga, tolong Kakak," pinta Amora dengan Moza dan Saga tapi tak ada suara dari orang yang diminta tolong.

"Maaf karna adek aku nyuri mainannya, ini ambil lagi mainannnya, tapi tolong maafin aku. Maafin adek aku juga, aku bakalan hukum mereka biar gak maling lagi," sambung Amora menyodorkan mainan yang tadinya ia pegang.

"Bukan mereka yang maling," kata orang itu. Itu suara cowok, Amora tau itu suara cowok, tapi dia tidak tau itu suara siapa.

"Terus siapa yang maling kalau bukan mereka? Kenapa ada mainan di sini? Dan mau apa kamu tutup mata aku?" tanya Amora dengan badan yang sudah takut.

"Lo yang malingnya," ujar orang itu lagi.

"Kenapa aku? Aku gak ada ngapa-ngapain," bantah Amora tidak terima sambil menggeleng kuat.

AMORAIGER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang