hai hai haiii
kembali lagi dengan amoraiger
panggil aku kabos yaaaaa
selamat membacaaa
🌈AMORAIGER🐯
"Nanti kalau ada apa-apa lo telfon gue aja ya. Nanti gue jemput lo waktu mau masuk kerja aja ya. Terus lo hati-hati juga sama Aiger," peringat Bastian saat Amora sudah turun dari motornya.
Amora memgangguk dengan senyuman. "Iya Bastian, gak usah gitu juga. Aku gapapa kok. Kak Aigernya kan sakit. Dia gak akan sanggup merintah-merintah," bantah Amora.
"Mau Aiger sakit mau dia gak sakit pasti dia bakal galak. Namanya aja tiger, ta pasti galak lah," sewot Bastian dengan muka kesal. Amora jadi terkekeh melihatnya.
"Yaudah aku masuk dulu ya, kamu pulang aja dulu," pamit Amora dan mendapat anggukan dari Bastian.
Amora berjalan dengan tas yang ia sandang di bahu, makanan yang tadinya ingin ia beri pada Aiger itu sudah ia makan karna perutnya yang lapar.
Amora berdiri di depan pintu yang sangat besar itu dengan merasa sedikit takut, ia menoleh kebelakang, Bastian masih ada di atas motornya sambil menggeleng menandakan bahwa Amora tidak perlu melakukan itu.
Amora mengangguk sekilas lalu mengetuk pintu rumahnya yang besar itu. "Kak Aiger," panggilnya.
Setelah beberapa detik, akhirnya pintu besar itu terbuka menampakkan seorang pembantu yang badannya besar. "Eh Non siapa ya? Mau nyari siapa?" tanya Bibi itu.
"Aku mau nyari Kak Aiger. Kak Aigernya ada di dalam Bi?" tanya Amora dengan sangat ramah.
"Oh Den Aiger ada di dalam, tapi dia masih di kamar terus, gak mau keluar, gak mau makan. Non ini temannya ya?" tanya Bibi lagi dengan antusias.
"Iya Bi, saya mau jengukin Kak Aiger," ujar Amora membuat Bibi itu langsung tersenyum.
"Boleh Non, ayo masuk. Itu kamar Den Aiger yang itu, masuk aja Non, pintunya gak dikunci. Bibi buatin bubur dulu ya, mana tau Den Aiger mau makan kalau sama non cantik," kata Bibi itu lagi menunjuk pintu kamar yang ada di lantai dua.
"Makasih ya Bi, aku ke sana dulu," pamit Amora lalu berjalan ke atas.
Rumah Aiger ternyata sangat besar dan tentunya mewah. Amora tidak tau isi dalamnya karna saat dia ke sini dia hanya mencuci motor Aiger yang ada di halaman, tidak sampai masuk ke dalam.
Amora mengetok pintu kamar Aiger sebentar lalu membukanya. Terlihat Aiger yang sedang bergulung di bawah selimutnya sebatas leher.
Amora tersenyum sekilas lalu berjalan mendekati Aiger dan meletakkan tasnya agar bersandar pada dinding. Ia lalu menjulurkan tangannya untuk memeriksa suhu badan Aiger. Badannya sangat panas sekali. Aiger benar-benar sakit.
Merasakan ada tangan dingin yang menyentuh kulitnya, Aiger langsung terbangun mendapati badan Amora yang mencondong ke arahnya.
Ia terkejut. "Ngapain lo di sini?" tanya Aiger dengan suara yang sangat serak.
"Aku mau jengukin Kakak, kepala Kakak pasti sakit banget? Udah minum obat belum Kak? Kakak belum makan kan?" tanya Amora dengan suara pelan. Dia harus memberanikan dirinya berhadapan dengan Aiger.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORAIGER [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Amora, cewek cupu yang sering menghabiskan waktunya di perpustakaan dengan buku-buku, lembut, kepoan dan pencinta warna pink dan kuning yang sangat ngejreng itu, apalagi yang neon. Bayangkan aja kamarnya seperti apa, sangat tera...