hai hai haiii
kembali lagi dengan amoraiger
call me kabos
selamat membacaaaa
🌈AMORAIGER🐯
"ANJING! LO APAIN CEWEK GUE BANGSAT!" Aiger langsung menghampiri Bastian dan menghajar cowok itu.
"Gue gak sengaja," ujar Bastian tanpa membalas tinjuan Aiger.
"Woi, lo lihat tu cewek lo, urusin dia dulu," kata Bastian menunjuk Amora dengan tangan yang lemah.
Aiger langsung mengentikan tinjuannya dan berjalan menghampiri Amora dengan amarah yang masih mendidih.
Ia menggendong Amora ala bridal style dan membawanya menuju mobil bagian penumpang. "Lo jangan ikutin gue." Aiger menunjuk Bastian dengan tatapan tajam.
"Lo jangan apa-apain dia, awas aja lo," sahut Bastian seraya mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
Aiger tak mempedulikan perkataan Bastian itu, dia berjalan memutari mobilnya dan duduk di kursi pengemudi lalu menginjakkan gas menuju rumah sakit.
Aiger bukan khawatir, hanya saja Amora pingsan saat berada di rumahnya, Aiger tidak ingin dia menjadi orang yang tidak bertanggung jawab. Takutnya Amora meninggal di rumahnya.
Sekali-kali Aiger melirik Amora dengan memutarkan kepalanya ke belakang tapi cewek itu belum juga membuka matanya, dia benar-benar pingsan.
"Ck, nyusahin."
Setelah sampai di rumah sakit, Aiger membawa Amora ke dalam dengan menggendongnya lagi seperti tadi. Dia berlari memasuki lorong-lorong itu dengan bahu yang kadang menyenggol bahu orang lain.
Aiger tidak peduli dengan beberapa umpatan yang dilayangkan kepadanya, yang terpenting sekarang adalah Amora sadar dan dia bisa pulang secepatnya.
"Dok, ini dia pingsan, tolong bantu periksa dia kenapa," ujar Aiger meletakkan Amora di atas brankar.
Dokter langsung memeriksa keadaan Amora sementara Aiger terus saja melihat apa yang Dokter itu lakukan.
"Dia gak papa, cuma kecapean aja. Dan ini mukanya biru kenapa sebelumnya? Kejedot?" tanya Dokter dan Aiger langsung menggeleng cepat.
"Bukan Dok, tadi kena bogem," jawab Aiger santai.
"Bogem? Kamu hajar dia?"
"Bukan saya Dok, temannya dia tadi," balas Aiger lagi dengan berjalan ke arah kursi lalu duduk di sana.
"Yasudah, nanti saya suruh Suster untuk obatin muka dia, kamu tunggu di sini saja."
Dokter lalu pergi dan meninggalkan Aiger yang sedang menatap lurus ke arah Amora. Ia beranjak dari duduknya dan duduk di kusri samping brankar Amora.
Melihat cewek itu menutup mata seperti itu membuat Aiger sedikit iba, tapi tidak boleh, dia tidak boleh iba kepada siapa yang sudah mengganggu kehidupannya.
"Ssttt." Rintihan Amora membuat Aiger langsung berdiri dan mengambilkan minum untuk cewek itu.
"Ini minum dulu." Aiger memberikan minum pada cewek itu. Amora menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORAIGER [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Amora, cewek cupu yang sering menghabiskan waktunya di perpustakaan dengan buku-buku, lembut, kepoan dan pencinta warna pink dan kuning yang sangat ngejreng itu, apalagi yang neon. Bayangkan aja kamarnya seperti apa, sangat tera...