43. AMORAIGER🍳

2.1K 168 150
                                    

hai hai haiiii

amoraiger kembali lagiii

panggil aku kabos aja yaaa

selamat membacaaaa

🌈AMORAIGER🐯

Sudah enam jam Aiger menunggu di parkiran swalayan itu. Dia tidak berniat untuk pulang ataupun untuk membeli minuman atau makanan. Tujuannya hanya satu, untuk melihat Amora kapan ia selesai bekerja.

Aiger dari tadi menunggu Amora di atas motornya, cewek itu belum juga keluar padahal Aiger sudah menunggunya tapat di pintu keluar khusus pekerja. Tidak mungkin juga Amora tidak lewat di sini.

"Ck, lama banget. Ngapain aja sih kerja gitu doang," keluh Aiger sambil mengacak-acak rambutnya frustasi. Sudah lama ia menunggu dan pastinya capek.

Aiger lagi-lagi melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah puluhan kali ia melihat jam itu tapi Amora belum juga terlihat keluar.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan cewek itu belum menampakkan batang hidungnya. Padahal pekerja yang lain dari tadi sudah berlalu-lalang di depan Aiger.

Mereka tidak akan ada yang tau Aiger ada di sana untuk memata-matai karna banyak juga orang di samping Aiger lainnya di sana, bukan hanya dia sendiri.

Aiger melihat Amora keluar dengan tas yang sama seperti tadi. Ia berjalan dengan pelan di tengah sunyinya malam.

Aiger menghidupkan mesin motornya untuk mengikuti kemana Amora pergi. Cewek itu ternyata membeli nasi goreng terlebih dahulu sebelum pulang, seperti saat malam itu Aiger bertemu dengannya.

Mungkin jika dilihat-lihat Amora setiap hari membeli nasi goreng itu. Apakah cewek itu tidak bosan selalu membeli nasi goreng? Kenapa tidak membeli yang lain saja?

Aiger melihat Amora duduk menunggu pesanannya sambil mengeluarkan selembar uang berwarna ungu dari dalam tasnya. Setelah pesanannya siap, Amora memberikan uang itu dan mengambil nasi goreng yang sudah dibungkus dan di masukkan ke dalam plastik.

Amora lalu berjalan menyusuri jalanan yang sepi. Aiger yang tadinya menunggu langsung menghidupkan kembali mesinnya agar segera bisa mengikuti Amora.

Melihat Amora yang lana sendirian di jalanan yang sepi itu membuat Aiger khawatir. Kenapa cewek itu tidak takut? Kenapa juga dia bisa kuat jalan gitu sendirian. Apa dia tidak takut jika ada orang yang berbuat jahat padanya?

Pasti Amora sudah sangat biasa berjalan sendirian. Karna pastinya setiap hari cewek itu bekerja dan tidak ada jalan lain selain jalan ini menuju rumahnya.

Aiger lalu memarkirkan motornya saat hampir sampai di rumah Amora. Ia berjalan pelan dan menyelinap untuk melihat apa yang terjadi.

Aiger masuk ke pekarangan rumah Amora dan memata-matainya dari celah jendela yang tidak tertutup gorden. Terlihat Amora yang tengah memeluk adek-adeknya yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Di mana Ayah? Kalian diapain sama Ayah? Ayah datang tadi? Mana Ayah? Mana yang sakit?" tanya Amora bertubi-tubi. Ia memutar-mutarkan badan adek-adeknya itu.

"Punggung Moza sakit Kak," adu Moza pada Amora. Amora langsung melihat punggung Moza yang ternyata sudah berdarah.

"Saga apa yang sakit Saga?" tanya Amora pada Saga dengan muka yang sangat khawatir.

AMORAIGER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang