hai hai haiii
amoraiger kembali lagiiiii
bentar lagi tamat niiii
panggil aku kabos yaaaa
selamat membacaaa
🌈AMORAIGER🐯
Aiger memarkirkan motornya tepat di depan rumah Amora. Hari ini dia berniat menjemput Amora untuk pergi sekolah bersama. Dia juga gak tau dapat angin dari mana tiba-tiba dia berniat menjemput Amora.
Waktu juga baru menunjukkan pukul enam dan Aiger sudah siap dengan seragam juga tasnya yang ia sandang dengan rapi.
Aiger menopang dagunya sambil menunggu Amora yang keluar dari rumah. Biasanya cewek itu cepat datang tapi kali ini kenapa dia lama keluar rumah? Sudah lumayan lama Aiger menunggu di depan rumah Amora.
Decitan pintu berwarna coklat itu membuat Aiger menoleh dengan cepat. Pintu itu sudah terbuka membuat senyum Aiger langsung tersenyum.
Entah mengapa melihat Amora belakangan ini membuat hati Aiger menghangat. Entah perasaan apa yang ia rasakan saat bersama dengan Amora, tapi kadang Amora itu suka membuat kesal.
Karna Amora juga kadang Aiger jadi mudah mengatur emosinya, kadang dia tidak tega memarahi Amora yang tidak pernah menjawab ataupun membalas itu.
"Kakak sekolah dulu ya, kalian jaga diri baik-baik di rumah. Nanti Kakak usahain pulangnya cepat ya," pamit Amora pada kedua adeknya dengan berlutut di depan mereka yang pendek itu.
Mendengar suara lembut dan tenang dari Amora itu dapat membuat Aiger tak berpaling sedikitpun dari badan Amora, walaupun cewek itu membelakanginya, tapi tetap saja Aiger tertarik untuk melihatnya.
"Iya Kak, Kakak semangat ya sekolahnya. Oh iya Kak, Kakak yang ganteng kemaren itu siapa Kakak? Kok baik banget Kak, Moza jadi suka sama Kakak itu," ujar Moza dengan sangat bersemangat.
Amora mengulum senyuman lebarnya. "Masa iya dia baik?"
"Iya Kak, kita dikasih makanan banyak-banyak sama dia. Perut Moza jadi kenyang sampai sekarang ni." Moza memperlihatkan perut ratanya sambil menggosok-gosokkannya.
"Oh Moza tau, dia itu pacar Kakak yaaa, makanya dia baik sama Moza," celetuk Moza membuat mata Amora langsung membulat.
"Iya kan Kak Saga? Moza benar kan? Kakak mikir kayak Moza juga gak sih?" tanya Moza pada abangnya itu.
Saga mengangguk setuju. "Iya Kak, Kakaknya baik banget. Saga juga suka sama Kakaknya."
Amora tersenyum malu. "Apa sih kalian, masih kecil udah sok tau. Udah deh, Kakak mau ke sekolah dulu." Amora berdiri dari jongkoknya lalu memandang lagi pada adek-adeknya.
"Kalau Kakak gak pacaran sama Kakak itu jadi apa dong? Kenapa Kakaknya baik sama kita?" tanya Moza lagi penasaran.
"Enggak pacaran, sok tau banget sih adek Kakak ni." Amora mencubit pelan hidung Moza dengan gemas.
"Kalau gak pacaran apa dong? Kakak suka ya sama Kakak itu, tapi Kakak malu bilangnya yaaa," goda Moza dengan sangat semangat.
Sudah lama adeknya itu tidak tersenyum seperti ini. Biasanya Amora melihat dia nangis atau sedih belakangan ini karna Ayahnya yang jahat.
"Kakak gak suka ya," bantah Amora dengan cepat.
"Bohong aja Kakak, Moza tau kok Kakak suka sama Kakak itu." Amora menggeleng cepat.
"Masih kecil udah sok tau Moza, Kakak gak suka sama Kakak itu ya."
"Siapa sih Kak namanya? Moza malu nanya kemaren, takut muka Kakaknya galak, tapi ternyata dia baik." cercos Moza dengan sangat lancarnya berbicara.
"Kak Aiger, namanya Kak Aiger," jawab Amora.
Moza mengangkat tangannya seperti ada ide. Mulutnya ia buka dengan mata yang berbinar. "Cocok loh Kak, Amora dan Aiger jadi Amoraiger, keren gak sih. Moza suka banget."
"Apa sih Moza gak jelas. Udah deh, mending Moza diam aja kayak Kak saga tu." Amora menunjuk Saga yang dari hanya diam saja mendengar di samping Moza.
Anak kecil perempuan itu dari tadi sibuk saja mencerocos sangat bersemangat. "Kak Saga aja setuju loh, Kakak aja yang pura-pura nolak," timpal Moza.
Aiger yang dari tadi mendengar percakapan mereka di atas motor hanya diam sambil senyum-senyum sendiri. Entahlah, Aiger juga tidak mengerti dengan dirinya.
Aiger lalu turun dari motornya berniat menghampiri Amora. Jika lama-lama dia di sini akan lama sampai ke sekolah.
"Udah deh, Kakak mau ke sekolah. Nanti telat."
"Kakak ganteng Aiger." Moza menunjuk Aiger ke belakang Amera mambuat Amora menoleh ke arah yang Moza tunjuk.
Aiger sudah berdiri tegap di sana dengan tas yang ia sandang dan melempar senyuman pada Amora. Amora menyerit, dapat angin dari mana Aiger bisa tersenyum padanya.
"Kak Aiger kenapa di sini? Kakak dari kapan di sini?" tanya Amora panik. Dia takut Aiger mendengar apa yang Moza katakan.
"Mau jemput lo, dari lima belas menit yang lalu," jawab Aiger santai, ia berjalan menghampiri Moza lalu berjongkok di depan gadis itu.
"Jadi Kakak dengar apa yang Moza bilang tadi. Eh Kak, jangan didengar ya Kak. Moza masih kecil, dia gak ngerti yang gituan."
Aiger tak mempedulikan apa yang Amora katakan. Ia membisikkan sesuatu di telinga Moza yang Amora tidak dapat mendengarnya. Lalu Aiger beralih pada Saga.
"Bisikin apa sih, penasaran."
"Okeee?" tanya Aiger memperlihatkan jempolnya di depan Moza dan Saga.
"Oke Kak," jawab Moza dan Saga serempak. Mereka lalu melempar senyumannya.
"Jangan lupa ya."
"Siap Kakak ganteng."
"Apaan sih? Buat penasaran aja," ujar Amora.
Aiger lalu berdiri dan menarik tangan Amora menuju motornya. "Mulai hari ini lo pulang dan pergi sekolah sama gue."
🌈AMORAIGER🐯
hai hai haiiii
gimana kabarnya niiii
gimana part iniii
follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalmafollow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander@rajaallaver
@biancakejora@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng@kenziearkanaaa
@aryaaalvaroo
@gladysclaristaini deren
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORAIGER [COMPLETED]
Fiksi Remaja(PART MASIH LENGKAP) Amora, cewek cupu yang sering menghabiskan waktunya di perpustakaan dengan buku-buku, lembut, kepoan dan pencinta warna pink dan kuning yang sangat ngejreng itu, apalagi yang neon. Bayangkan aja kamarnya seperti apa, sangat tera...