hai hai haiii
kembali lagi dengan amoraigerrr
panggil aku kabos yaaaa
selamat membacaaaa
🌈AMORAIGER🐯
Amora sedang mencuci mukanya di kamar mandi saat ini. Dia sudah izin ke kamar mandi karna terlalu ngantuk saat belajar. Tadi malam dia kurang tidur karna harus menjaga adiknya yang sedang sakit.
Saat ia ingin keluar dari kamar mandi, pintu kamar mandi itu langsung terbuka menampakkan Lauren dengan tiga temannya, Maudy, Razela dan Zerra yang ada di belakangnya.
Langkah Amora jadi mundur karna Lauren terus berjalan di depannya dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
Posisi Amora sudah mentok ke tembok. "Kak, permisi," ujar Amora ingin keluar dari kamar mandi itu tapi Lauren tak memberikannya jalan.
Lauren memerintahkan Maudy dan Zerra untuk berdiri tepat di samping Amora untuk menghalangi jalan Amora. Lalu Razela di belakang Lauren.
"Hai perebut," panggil Lauren dengan senyuman devil miliknya.
Amora mengangkat kepalanya melihat Lauren. "Aku bukan perebut Kak."
"Bohong!" Lauren langsung berseru membuat Amora kaget dan menundukkan kepalanya. Lauren mengangkat jarinya ke udara dan menunjuk Amora dengan perasaan yang kesal.
"Lo perebut! Lo rebut Aiger dari gue dan lo gak nyadar? Lo gak nyadar dengan hal itu?!" seru Lauren lagi.
"Aku gak rebut Kak Aiger," sanggah Amora lagi menjawab apa yang Lauren katakan untuk mendukung dirinya sendiri.
"Kalau gak rebut apa namanya? Lonte? Murahan? Jalang?" Lauren sudah memancarkan muka marahnya di depan Amora.
"Bukan Kak, aku bukan orang yang kayak gitu." Amora menggeleng dengan muka yang sangat takut.
"Pake cium-ciuman segala lagi, gak malu apa lo? Pake peluk-kelukan lagi, memang gak tau diri ya lo." Lauren yang tidak terima dengan semua yang terjadi kemarin akhirnya memilih tidak bisa diam saja.
"Waktu gue dengar berita lo pacaran sama Aiger gue masih diam aja, karna gue yakin Aiger gak suka sama lo, bahkan Aiger itu jijik sama lo. Dan sekarang lo menlunjak ya, lo dengan seenaknya cium dan peluk Aiger gue, gue gak terima. Lo rebut Aiger dari gue," ujar Lauren dengan amarah yang menggebu-gebu.
Suaranya sudah sangat besar tapi tidak akan sampai keluar kamar mandi. Lauren lalu kembali menatap Amora dengan tatapan sinis.
Ia mencekram kuat dagu Amora dan mendongkakkan kepala cewek itu yang menunduk. "Lo paham maksud gue?" tanya Lauren tapi Amora menggeleng.
"Aku gak tau Kak."
"Bodoh atau goblok sih lo? Heh cewek cupu, lo tau Aiger gak suka sama lo?" tanya Lauren belum juga melepas cengkramannya.
"Aku gak tau Kak." Amora sebenarnya tau, tapi dia hanya tidak ingin semuanya terbongkar. Bisa-bisa Aiger akan marah padanya nanti.
"Lo benar gak tau kalau Aiger itu gak suka sama gue? Dia itu cuma jadiin lo mainan dia. Biar gak ada cewek yang dekat lagi sama dia." Lauren menghempaskan kepala Amora ke kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORAIGER [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Amora, cewek cupu yang sering menghabiskan waktunya di perpustakaan dengan buku-buku, lembut, kepoan dan pencinta warna pink dan kuning yang sangat ngejreng itu, apalagi yang neon. Bayangkan aja kamarnya seperti apa, sangat tera...