4. AMORAIGER🐲

2.9K 471 590
                                    

haloooo ohoooooy

call me kabos

ketemu lagi niiiih

jangan lupa vote komennya sayang sayang lop wkwkwk

🌈AMORAIGER🐯

"Pa, motor Aiger udah di pesan?" tanya Aiger yang sedang berjalan di tangga dan menghampiri Papanya yang berada di meja makan.

Rezga yang ingin menyuapi makanan ke mulutnya itu menoleh pada anak satu-satunya yang ia punya. "Udah kan kemaren, kamu kan juga dengar Papa bicara," ujar Rezga lalu melanjutkan makannya yang sempat tertunda karna Aiger.

Cowok berbaju kaus dengan lengan sebahu dan celana selutut itu lalu duduk di kursi makan sebelah Papanya. "Tapi lama banget datangnya Pa, Aiger bosan nih nunggunya lama-lama," keluhnya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Sabar Aiger, Papa juga mesan kemaren, antri," komen Rezga membuat Aiger menoleh pada Rezga dengan kerutan di keningnya.

"Papa pesan apa Pa?" tanya Aiger ingin tahu. Ia sedikit menggeserkan badannya ke arah Resga karna penasaran dengan apa yang akan Papanya itu katakan.

"Mobil keluaran terbaru, a-"

"Udah, makan dulu," potong Mairin—Mama Aiger— seraya meletakkan nasi di piring anaknya.

"Ih Mama iri aja deh," balas Aiger sambil mengambil makanannya.

"Udah ah, makan aja, besok lihat aja ya mobil baru Papa, jangan nanya-nanya." Mairen menyuapkan makanannya ke dalam mulut lalu mengambil minumnya.

"Besok kan datangnya Pa?" tanya Aiger dengan antusias.

"Mana Papa tau, Papa kan gak tau."

🌈AMORAIGER🐯

"Lo harus berani dekat sama Aiger, Ren." Zerra menunjuk Lauren dengan telunjuknya tepat di depan muka Lauren.

"Apaan sih lo tunjuk-tunjuk." Dengan sentakan, tangan Zerra berhasil Lauren singkirkan dari depan wajahnya.

"Benar tu kata Zetta Ren, lo harus berani dekatin Aiger. Kan lo udah lama suka sama dia, sedangkan si babu baru aja dekat. Nanti lo bisa di tikung loh Ren," sahut Maudy memanas-manasi.

Lauren yang ingin mengoleskan lip balm di bibirnya menghentikan niatnya lalu menoleh pada Maudy.

"Enak aja lo kalau bicara." Lauren melemparkan lip balm yang ia pegang tadi ke arah Maudy.

"Jangan ngamuk Ren, bisa jadi apa yang Maudy bilang benar kan," sambung Razela sambil melipat kedua tangan di depan dada. Cewek itu menyandarkan badannya ke dinding kamar mandi yang sedang mereka tempati.

Lauren terdiam sambil menatap Razela. Cewek berambut coklat pirang itu lalu menolehkan kepalanya ke kaca yang berada tepat di depannya seraya meletakkan kedua tangan di wastafel.

"Gue gak mau ketikung sama babu itu, gue harus bisa dapatin hati Aiger. Selama ini gue selalu takut dekat sama Aiger, tapi sekarang gak lagi. Gue gak boleh takut," ujar Lauren menatap ketiga temannya dari pantulan cermin.

"Mulai dari sekarang Ren," saut Zerra membuat Lauren mengangguk.

"Yok cari Aiger." Lauren keluar dari kamar mandi diikuti ketiga temannya dengan gaya mereka yang sangat sengak itu.

AMORAIGER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang