44. AMORAIGER🍬

2.2K 173 156
                                    

hai hai haiii

kembali lagi dengan amoraigerrrr

panggil aku kabossss

selamat membaca yaaa

🌈AMORAIGER🐯

Guntur keluar dari rumah meninggalkan Amora dan adek-adeknya yang sudah menangis tersedu-sedu. Darah yang keluar dari punggung Amora sangat banyak karna Guntur terlalu menekan saat menggoreskannya.

Aiger yang masih mengintip mengepalkan tangannya, tidak terima dengan apa yang Guntur lakukan pada Amora. Perbuatan Guntur itu keterlaluan.

Dengan emosi, Aiger masuk ke rumah Amora, tidak peduli lagi dengan apa yang ia lakukan, mau ini malam, tengah malam atau subuh pun jika melihat seperti ini Aiger tidak akan diam saja, dia juga punya hati.

"Amora." Amora dan adek-adeknya menoleh ke ambang pintu dan terkejut melihat Aiger yang sudah ada di sana.

Amora menghapus air matanya dan mencoba untuk terlihat biasa-biasa saja. "Eh Kak Aiger, kenapa Kakak ke sini? Mau mesan makanan buat besok?" tanya Amora dengan senyum paksaan.

Semoga saja Aiger tidak melihat apa yang ayahnya lakukan tadi, karna kalau Aiger tau pasti ayahnya tidak akan selamat.

Aiger jadi tertohok mendengarnya. Dia sungguh bodoh telah meminta-minta pada cewek seperti Amora. Semua yang Amora berikan tidak ada satu pun dari uangnya, semuanya uang Amora.

Melihat kehidupan Amora yang seperti ini membuat Aiger sangat merasa bersalah. Bahkan untuk makan saja Amora belum tentu bisa, tapi dia malah seenaknya minta-minta buatin makanan dengan Amora.

"Ra, jangan pura-pura Ra. Maaf kalau gue lancang. Maaf banget Ra, ayah lo pantas dipenjara. Dan gue tau semuanya," tutur Aiger dengan nada rendah menatap Amora dengan tatapan sendu.

"Kakak dengar?" tanya Amora dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

"Iya Ra, gue dengar. Maaf, gue dari tadi mata-matain lo. Dan gue juga tau lo kerja Ra. Maafin gue Ra, gue selalu aja minta-minta beliin sama lo, ternyata kehidupan lo gini. Gue minta maaf Ra, gue bakalan ganti semuanya," ujar Aiger mulai mendekat ke arah Amora.

"Kak, gak perlu Kak. Gapapa Kakak gak ganti kok." Amora bergerak mundur. Dia takut Aiger tau dengan semua lukanya.

Kalau di sekolah luka Amora yang banyak berada di punggung itu tidak nampak karna tertutup baju sekolah. Tapi sekarang bajunya di bagian punggung sudah sobek, dan darah di punggungnya juga sudah menyebar.

"Ra." Aiger mempercepat langkahnya lalu memeluk Amora dan menenggelamkan kepala cewek itu di dada bidangnya.

"Maafin gue Ra, maaf," ujar Aiger lagi. Tangis Amora langsung pecah di pelukan Aiger.

"Kakak gak perlu minta maaf Kak, Kakak gak salah. Aku yang salah," balas Amora dengan segukan.

Aiger mengelus punggung Amora dan dia lupa kalau punggung Amora berdarah. Ia melihat tangannya ternyata sudah dipenuhi dengan darah Amora.

"Ra, punggung lo berdarah." Amora mengangkat kepalanya menatap Aiger.

"Gak kerasa Kak," jawabnya membuat Aiger berfikir keras.

AMORAIGER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang