07. Memburuk

2.8K 344 5
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

ceklek!

"Jeimin? ada apa dengannya hyung?" tanya Jaemin pada Doyoung.

"Kau tenanglah Jaemin, ini hanya efek samping dari pengobatannya saja," jawab Doyoung untuk menenangkan Jaemin.

Bagaimana Jaemin tidak khawatir? saat Jaemin masuk ke ruang rawat adiknya, dia melihat adiknya sudah muntah dan mengeluarkan banyak darah dari mulutnya, tentu saja Jaemin sangat khawatir.

"Apakah efek sampingnya secepat ini?!" tanya Jaemin lagi.

"Tergantung, Jaemin. Sudah kau tenang saja.. Adikmu akan baik baik saja."

Bagaimana Jaemin bisa tenang jika melihat adiknya ini terus memuntahkan cairan berwarna merah pekat yaitu darah, Jaemin terus memijat tengkuk leher adiknya itu perlahan.

"Sudah Hyung.. aku tidak apa.." sahut Jeimin.

"Benar?" Jeimin tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

Para suster pun segera membersihkan bekas muntahan Jeimin tadi hingga bersih. Sedangkan Jeimin terlihat sangat lemas setelahnya.

"Maafkan hyung.. tidak ada di sampingmu sedari tadi," ujar Jaemin sembari memeluk sang adik lalu menangis.

"Astaga Hyung.. tidak apa, aku yang menyuruhmu untuk berkencan dengan Jeno. Jadi itu tidak keberatan bagiku, sudah ya jangan menangis aku mohon," Jeimin menangkup kedua pipi kaka nya itu lalu perlahan mengusap pipi Jaemin untuk menghapus air matanya dengan sangat lembut.

"Sebentar lagi aku sembuh hyung, bersabarlah. Jalani semuanya dengan baik," Jaemin menganggukkan kepalanya lalu dia bersandar di leher sang adik sembari terisak.

"Berhentilah menangis Hyung.. aku tidak apa," Jeimin berusaha menenangkan kakak nya itu.

"Bagaimana Hyung tidak menangis melihat adik kesayangan Hyung seperti ini? appa sama sekali tidak perduli melihat kondisimu, dia hanya fokus pada wanita kesayangannya itu! memang appa sialan!" kesal Jaemin.

"Hyung.. Tidak apa, anggap saja kita hidup hanya berdua okay? jangan terlalu memikirkan appa," Jaemin menangis sejadi jadinya di leher adiknya itu, meluapkan semua kelelahan nya, dia sangat lelah dengan semua ini, selama ini dia mencoba kuat di depan adiknya, tapi entah kenapa hari ini, malam ini, di jam ini, menit dan detik ini dia tidak bisa menahan tangis nya, Jaemin sangat lelah.

Jaemin memang lelah, namun Jeimin lebih lelah.

"Sudahlah hyung.. aku tidak mau melihat hyung sedih seperti ini. Hyung yang membuat diriku kuat, jika hyung saja menangis seperti ini, bagaimana denganku hyung? berhentilah menangis, aku mohon.."

Jaemin berusaha berhenti menangis dan menghapus air matanya.

"Seperti itu lebih baik, sudah ya.. tidak apa, kita akan bahagia suatu saat nantinya," lagi lagi Jeimin memeluk hyung nya itu dengan sangat erat.

[✔] Substitution | NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang