•••
"Jeno sebentar lagi akan hujan, sebaiknya kita pulang," ujar Jaemin pada Jeno yang masih tetap bersimpuh di samping makam Jeimin dan terus menangis.
"Kau pulang saja, aku masih ingin tetap disini."
"Tapi Jeno, aku pulang naik apa?.."
"Taksi," jawab Jeno ketus.
"Tidak tidak, kita harus pulang bersama. Jja Jeno, sebentar lagi akan hujan, jika kau tetap disini, kau akan kehujanan dan berakhir sakit nantinya." Jaemin pun membantu Jeno untuk berdiri.
Jeno ikut berdiri namun menepis tangan Jaemin, Jeno masih merasa sangat kecewa pada Jaemin. Entah kapan dia akan menerima dan mengikhlaskan semuanya, Jeno masih ditutupi dengan sikap egoisnya itu.
Jeno berjalan lebih dulu dari Jaemin, sedangkan Jaemin mengikuti Jeno dari belakang. Jaemin rasa sepanjang perjalanan Jeno melamun sembari menangis. Jaemin jadi semakin merasa bersalah karena ini, bagaimana mengembalikan semuanya seperti semula?
Sungguh, ini bukan ekspetasi Jaemin. Bahkan jauh sekali dari ekspetasi nya, Jaemin kira Jeno bisa menerima semuanya walau dia akan kecewa. Tapi nyatanya? Dia tidak terima, Jeno tidak terima bahwa Jeimin sudah tiada.
Sampai menuju parkiran pun Jeno masih terdiam. Beberapa saat setelah itu, mobil melaju dari arah samping Jeno saat dia menyebrang untuk menghampiri mobilnya itu.
Jaemin berpikir bahwa mobil yang sedang melaju itu rem nya blong, buktinya dia tidak berhenti juga sedari tadi. Jeno masih melamun dan tidak menyadari hal itu.
"JENO MENYINGKIR LAH!!!" teriak Jaemin dan masih tidak di dengar oleh Jeno, Jaemin pun segera berlari dengan sekuat tenaganya walau aslinya perutnya terasa sakit sedari tadi, dia tidak memperdulikan hal itu sama sekali, keselematan Jeno lebih penting.
Bruk!
BRAKKK!!
Jaemin berhasil menyelamatkan Jeno tapi tidak dengan dirinya, Jaemin menggantikan posisi Jeno. Iya dia tertabrak mobil yang melaju kencang tadi itu.
Jaemin terpental hingga beberapa meter kebelakang, Jaemin sendiri berusaha untuk melindungi perutnya agar tidak terbentur apapun. Tapi tetap saja, semua tubuhnya terluka, apalagi kepala dan juga mulutnya sudah mengeluarkan banyak darah.
Semua orang pun reflek berkumpul, Jeno yang terduduk segera menyadari hal itupun langsung berlari menghampiri Jaemin.
"Jung Jaemin??!!" teriak Jeno dan langsung bersimpuh di samping Jaemin.
"J-Jeno.. A-aku mohon maafkan aku.. Aku mengaku ini semua salahku, tapi aku mohon m-maafkan ak—kuh shhh." lirih Jaemin sembari terbata bata, dia menahan rasa sakit di bagian perut dan kepala nya.
"Tidak usah memikirkan hal itu dulu, hey!!! Cepatlah bawa istriku ke rumah sakit! Kau yang menabrak nya bukan! Cepat bawa dia atau aku akan menuntutmu??!! DIA SEDANG HAMIL!! APA KAU MENGERTI?! CEPAT!" teriak Jeno emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Substitution | NoMin
Fanfiction[ COMPLETED ] ❝terimakasih atas pengorbananmu Hyung, aku mencintai kalian berdua.❞ Na Jeimin. [LEE JENO X NA JAEMIN] ⚠BIG NO SEBAR LUASKAN CERITA AUTHOR KE TIKTOK! ⚠BXB, YAOI, BL, NOMIN! ⚠tidak di sarankan untuk homophobic ⚠angst, sad romance ⚠...