41. Menginginkan sesuatu

1.7K 233 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jeno dan Jaemin sama sama terdiam, mereka menatap langit langit kamarnya, hanya ada keheningan yang melanda mereka pada malam hari ini. Tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara, mereka terlalu dalam pikirannya masing masing, entah apa yang sedang mereka fikirkan.

"Jeno.." panggil Jaemin.

Hingga pada akhirnya Jaemin yang membuka suara terlebih dahulu dari Jeno.

"Mhm? Kenapa sayang? Apakah kau membutuhkan sesuatu?" tanya Jeno sembari menoleh ke arah Jaemin, dia pun mengusap lembut pipi Jaemin..

"Tidak.. Aku hanya ingin bilang, kau percaya tidak? Bahwa aku sangat mencintaimu.." ungkap Jaemin menatap Jeno dengan tatapan dalamnya.

Jeno terdiam sejenak membalas tatapan Jaemin, tapi beberapa saat setelah itu dia malah tertawa pelan membuat Jaemin sedikit kesal akan hal itu. Jaemin sudah serius tapi Jeno malah tertawa seperti ini, apakah terlihat seperti lelucon??

"Kenapa kau tertawa?? Apakah pengakuan cinta dariku lelucon bagimu?" ketus Jaemin lalu memalingkan wajahnya enggan menatap Jeno, dia benar benar kesal pada suaminya itu.

"Tidak sayang tidak.. Bukan begitu maksudk—"

"Sudahlah! Lebih baik kau tidur di ruang tamu saja. Aku tidak sudi tidur bersamamu malam ini. Memang kau kira menyatakan seperti itu tidak membutuhkan nyali? Dengan seenaknya saja kau tertawa seakan akan pengakuan cinta dariku lelucon!" oceh Jaemin dengan nada kesalnya.

Jeno terdiam, dia sedikit merasa bersalah karena sudah tertawa tadi. Sebenarnya tidak masalah tertawa, hanya saja Jaemin nya yang sedang sensitif sekarang ini, jadi ya begitu..

"Sayang... Maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu. Jangan menyuruhku tidur di luar ya? Aku tidak mau!" tolak Jeno sembari cemberut.

"Tidak, kau harus tidur di luar. Itu hukumanmu," sahut Jaemin ketus.

"Sayanggg.." rengek Jeno sembari mengeratkan pelukan pinggang pada Jaemin.

Jaemin tetap acuh pada Jeno, dia tidak memperdulikan Jeno bahkan Jaemin menatap ke arah lain agar tidak menatap wajah Jeno yang sedang merayunya itu.

"Aku mohon, aku tidak bisa jika harus tidur tanpa memelukmuu," rengek Jeno lagi sembari mengusakkan wajahnya di leher sang istri.

"Ya." jawab Jaemin singkat.

"Ya apa??"

"Ya tetap disini, baby yang memintanya," final Jaemin pada akhirnya.

Jeno tersenyum senang dan langsung mengeratkan pelukannya, tidak lupa juga dia mengecupi pipi Jaemin berkali kali, saking senangnya.

"Ck! Tidak usah menyebalkan," decak Jaemin menatap sinis ke arah Jeno.

Sedangkan Jeno hanya terkekeh pelan lalu membenarkan posisinya, dia tetap memeluk Jaemin dengan sangat erat.

[✔] Substitution | NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang