•••
Pagi ini Jeno sudah menelpon keluarganya bahwa Jaemin sudah sadar dan sudah dinyatakan baik baik saja. Jeno sengaja baru memperbolehkan seluruh keluarganya itu untuk menjenguk Jaemin sekarang, karena Jeno tidak mau jika nanti Taeyong dan yang lainnya malah mengkhawatirkan Jaemin dan memikirkan hal yang tidak tidak.
Sekarang Jaemin sudah berhasil melewati masa kritisnya, hanya tinggal pemulihannya dan kesembuhan luka luka yang berada di tubuhnya itu. Seperti patah kaki, tangan, dan juga memar di tubuhnya karena terseret aspal beberapa meter.
"Jeno, apakah kau masih belum bisa memaafkan ku?.." tanya Jaemin tiba-tiba, nadanya masih terdengar lemas.
"Sudahlah.. Hal itu sudah berlalu bukan? Aku sudah memaafkanmu, dan aku juga minta maaf atas itu. Karena keegoisan ku, kau jadi celaka, bahkan anak kita terlahir prematur karena diriku yang ceroboh ini. Aku sudah menerima semuanya, Jaemin. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun, aku juga sudah mengikhlaskan kepergian adikmu. Sekarang mulai lah membuka lembaran baru, aku akan belajar mencintaimu sebagai Jaemin, bukan Jeimin." tutur Jeno sembari mengusap-usap lembut puncak kepala Jaemin.
Jaemin tersenyum haru setelah mendengar penuturan dari Jeno, dia benar benar sangat bahagia mendengar Jeno mau menerimanya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi saat ini, hanya tinggal menunggu Jaemin sembuh kembali seperti semula, dan semuanya akan baik baik saja.
Ceklek!
"Menantu mommy!" pekik Taeyong saat setelah memasuki ruang rawat Jaemin.
Jaemin tersenyum tipis, dia tidak mampu untuk membalas teriakan dari Taeyong, dia hanya mampu tersenyum tipis saja untuk membalasnya.
"Bagaimana keadaanmu sayang??.." tanya Taeyong sembari memeluk lalu mencium pipi Jaemin dengan lembut.
"Aku sudah baik baik saja, Mom. Hanya saja aku butuh waktu untuk memulihkan semuanya, seperti tulang tulangku yang patah dan juga luka luka yang lainnya," jelas Jaemin lalu kembali tersenyum.
Sedangkan Haechan? Dia sudah menangis sembari menatap Jaemin yang masih terbaring di ranjangnya itu.
"Hae? Bagaimana kabarmu?" tanya Jaemin, dia pun merentangkan satu tangannya agar Haechan bisa memeluknya.
"Aku baik Jaem, bahkan sangat baik—hiks.. Aku merindukanmu," tangis Haechan lalu menciumi pipi Jaemin dengan sayang, Haechan sudah benar benar menganggap Jaemin seperti adiknya sendiri, dia sangat menyayangi Jaemin.
"Kau harus segera pulih, Jaemin. Kau tahun? Aku sekarang tengah mengandung dan usia kandungan ku sudah memasuki 6 minggu," ungkap Haechan dan membuat Jaemin sedikit terkejut, ini benar-benar kabar bahagia. Jika saja Jaemin tidak sedang sakit saat ini, mungkin dia akan melompat lalu memeluk Haechan dengan sangat erat sembari berteriak.
"Aku ucapkan selamat padamu.. Akhirnya, aku ikut senang mendengar hal ini.." ucap Jaemin dengan nada lemahnya itu.
"Terima kasih Jaem.. Kau juga harus cepat pulih ya? Anakmu membutuhkanmu, aku yang akan merawatmu okay? Kau harus cepat pulih intinya! Aku akan selalu menunggu kepulangan mu, kapan pun. Bahkan aku akan memasakkan makanan kesukaan mu jika kau pulang nanti," senang Haechan.
Semuanya tertawa mendengar percakapan Jaemin dan juga Haechan, terlihat sangat menggemaskan kedua menantu Jung ini.
"Lihatlah, semuanya sudah baik-baik saja sekarang. Tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi bukan? Yong?" ujar Jaehyun sembari merangkul pinggang Taeyong dari samping.
"Ck! Apa yang kau lakukan? Apakah tidak malu jika dilihat anak anak seperti ini? Huh!" kesal Taeyong.
"Ahaha tidak apa mommy, kan kita juga sudah memiliki pasangan masing masing. Benar begitu Jeno?" Mark pun menepuk pundak Jeno, Jeno tertawa pelan lalu menganggukkan kepalanya.
Jaemin terdiam sembari tersenyum memerhatikan keluarga Jung. Jaemin kira setelah dia mengungkapkan semuanya pada Jeno, dia akan kehilangan momen ini lagi. Tapi nyatanya tidak, Jeno pun lebih memilih merahasiakan ini semua ketimbang memberitahukan keluarganya.
Jaemin sangat senang, bahkan sangat sangat senang. Walau dia harus mengorbankan dirinya sampai seperti ini, tapi setidaknya dia sudah mengungkapkan semuanya pada Jeno. Dan sekarang tidak ada rahasia lagi yang Jaemin pendam, Jaemin sudah merasa sangat lega. Semoga saja kedepannya keluarga Jung akan tetap seperti ini.
"Oh ya Jeno, bagaimana dengan perawatan Jaemin?" tanya Mommy Taeyong menceletuk tiba tiba.
"Perawatan apa mommy?" tanya Jeno kembali sembari mengerutkan keningnya.
"Loh? Kenapa kau tidak memberikan perawatan khusus pada menantu mommy ini? Intinya menantu mommy dan bayinya harus mendapatkan perawatan khusus dari rumah sakit ini. Berapapun biaya nya akan mommy tanggung, yang terpenting cucu dan menantu mommy sehat." Jeno terkekeh pelan, kebiasaan sang mommy memang seperti ini. Dia hanya ingin yang terbaik untuk keluarganya.
"Iya mommy iya, Jaemin akan mendapatkan perawatan khusus nantinya. Oh ya, daddy apakah kau mengenal Na Siwon?" tanya Jeno tiba tiba pada Jaehyun.
Jaemin pun langsung menoleh ke arah Jeno, kenapa tiba tiba Jeno menanyakan appa nya lagi? Apakah ada sesuatu? Apakah Jeno akan menyerahkan Jaemin pada appanya itu? Oh tidak Jaemin tidak bisa berfikiran positif saat ini, dia sangat takut.
"Kenal, dia menjadi manager di salah satu perusahaan daddy. Memangnya kenapa?"
"Bisakah daddy memecatnya saja? Dan mengusirnya jauh-jauh dari kota ini. Dia adalah appa nya Jaemin," ungkap Jeno lalu menoleh ke arah Jaemin sejenak lalu menatap daddy nya lagi.
"Hah? Kenapa harus diusir? Bukankah bagus jika itu adalah appa Jaemin?" heran Jaehyun.
"Dia jahat daddy, aku tidak menyukainya jika dia masih berada disini. Saat usia kandungan Jaemin memasuki 3 bulan, pada saat itu aku dan Jaemin bertemu dengan Appa Siwon. Dia sangat marah saat mengetahui bahwa aku telah menikah dengan Jaemin, bahkan dia berniat menggugurkan kandungan Jaemin. Aku hanya ingin Jaemin dijauhkan dari appa bejad seperti itu," jelas Jeno membuat mata Taeyong membulat seketika, begitu juga Haechan.
"Apa apaan? Enak saja main menggugurkan. Untung saja kau mengantarkan Jaemin pada saat itu, Jeno. Kalau tidak apa yang akan terjadi pada istrimu?" sahut Taeyong dengan nada yang sedikit kesal.
"Kau benar mommy, dan aku tidak suka jika dia masih bekerja di tempat daddy. Dia harus merasakan apa yang Jaemin rasakan saat ini, hidup susah dan menderita," geram Jeno.
"Baiklah daddy akan segera memecatnya, kau tenang saja Jeno."
"Terima kasih daddy."
Sedangkan Jaemin bernafas lega, ternyata Jeno hanya ingin mengusir appa nya dan menjauhkannya dari dirinya. Jaemin benar-benar sangat bersyukur dipertemukan dengan keluarga Jung yang sangat baik hati. Jika Jeimin masih hidup sekarang, dia adalah orang yang paling beruntung di muka bumi ini. Karena dia mendapatkan lelaki sebaik Jeno dan keluarga sebaik keluarga Jung.
"Yasudah kalau begitu, Jeno, Mark. Ayo kita berangkat bekerja, biarkan Mommy Taeyong dan Haechan yang menjaga Jaemin disini. Kalian para kepala keluarga harus bekerja untuk menafkahi istri kalian," ucap Jaehyun lalu terkekeh pelan.
"Aish, siap daddy!" jawab Mark dan diikuti kekehan dari Jeno.
"Hati hati, Jeno.." ucap Jaemin lemah.
"Iya sayang, kau juga istirahat ya? Dadah! Aku mencintaimu!" ucap Jeno lalu mengecup lembut kening Jaemin.
"OWWWWWOWOWOWO."
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Substitution | NoMin
Fanfiction[ COMPLETED ] ❝terimakasih atas pengorbananmu Hyung, aku mencintai kalian berdua.❞ Na Jeimin. [LEE JENO X NA JAEMIN] ⚠BIG NO SEBAR LUASKAN CERITA AUTHOR KE TIKTOK! ⚠BXB, YAOI, BL, NOMIN! ⚠tidak di sarankan untuk homophobic ⚠angst, sad romance ⚠...