38. Sensitif

2K 268 5
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Pagi ini Jeno dan juga Jaemin sudah bersiap-siap ingin pergi ke rumah Doyoung, kebetulan juga Doyoung bekerja pada siang hari. Tapi jika demi Jaemin dia akan izin bekerja dulu, terkecuali ada panggilan darurat.

Untung saja Doyoung mengerti keadaan Jaemin saat ini, Jeno sudah memberitahukan yang sebenarnya pada Doyoung bahwa Jaemin saat ini tengah hamil, apapun keinginannya harus dituruti, jika tidak dia akan menangis seharian dan membuat semua orang repot terutama Jeno.

Walaupun Jeno tidak merasa di repotkan, tapi tetap saja dia tidak tega jika harus melihat Jaemin menangis karena tidak dituruti keinginannya. Jadi ya mau tidak mau Jeno akan berusaha menuruti semua keinginan Jaemin.

Sebelum Jeno dan Jaemin berangkat ke rumah Doyoung, mereka berdua ikut sarapan pagi terlebih dahulu bersama keluarga nya, ya siapa lagi kalau bukan keluarga Jung?

"Jaemin, mommy ingin meminta maaf karena mommy sudah membentak mu kemarin. Mommy benar benar minta maaf," ujar Taeyong di tengah tengah saat sarapan pagi ini.

"Iya mommy, tidak ap- Hoek!!" Jaemin menutup mulutnya dan langsung bergegas berlari ke wastafel.

Taeyong menatap khawatir ke arah Jaemin sedangkan Jeno sudah menyusul Jaemin untuk membantu nya memijat tengkuk leher nya agar dia merasa lebih lega.

"Kau tidak apa?" tanya Jeno dengan tatapan khawatirnya.

Jaemin menunduk, ia pun menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari Jeno, tapi tiba-tiba saja Jaemin memeluk pinggang Jeno lalu menangis di pelukan Jeno.

"Astaga kau kenapa sayangg?? Jangan membuatku khawatir.." Jeno pun reflek membalas pelukan dari Jaemin dan membawa Jaemin duduk kembali, tapi sekarang Jeno memangku Jaemin di bangku nya.

Bukannya menjawab, Jaemin malah terus menangis di dada bidang milik suaminya itu, membuat semua orang menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Jaemin, hey? Kau kenapa?" tanya Haechan dengan lembut.

Jaemin tetap tidak menjawab, dia malah mengeratkan pelukannya dan terus menyembunyikan wajahnya di dada Jeno, Jeno menghela nafasnya pasrah, mungkin mood Jaemin sedang tidak baik hari ini.

"Mungkin mood nya sedang tidak baik, aku akan membawanya ke kamar dan menanyakan apa yang terjadi padanya," final Jeno pada akhirnya.

Jeno pun segera berdiri dari duduknya, dia menggendong Jaemin ala koala dan langsung membawanya ke kamar. Tapi Jaemin masih tetap dengan posisinya, dia masih menyembunyikan wajahnya di dada Jeno.

Jeno mendudukan Jaemin perlahan di pinggir kasur, Jeno pun bersimpuh dihadapan Jaemin, Jeno mendongakkan kepalanya untuk menatap Jaemin. Mata Jaemin tampak memerah karena menangis, dan pipi Jaemin juga basah karena air matanya itu.

"Kau kenapa sayang? Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau tiba tiba menangis seperti ini? Jangan begitu.. Kau membuat semua orang khawatir.." lirih Jeno lalu mengusap lembut pipi Jaemin sembari menghapus sisa air mata di pipi gembul Jaemin itu.

[✔] Substitution | NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang