09. Sakit

2.9K 342 4
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

J

eno dan juga Jaemin tertidur hingga sore hari, mereka ketiduran. Jeno menyempatkan kesempatan ini, dia sama sekali tidak melepaskan pelukan Jaemin. Jaemin juga merasa sangat nyaman berada di pelukan Jeno, rasanya sangat hangat.

Jeno terbangun dari tidur nya, dia menatap manik wajah Jaemin yang begitu indah, entah mengapa Jeno merasa beruntung memiliki Jaemin.

"Aku tidak akan pernah menyianyiakan mu Jaemin.. tidak akan pernah," Jeno mengecup kening Jaemin lalu tersenyum.

"Badanmu panas sekali.." lirih Jeno.

"Emhh maafkan hyungmu ini.." oceh Jaemin masih memejamkan matanya, dia mengigau.

"Na? sayang hey?" Jeno menepuk-nepuk pipi Jaemin agar ia terbangun dari tidur nya. Tapi hasilnya nihil, Jaemin tetap memejamkan matanya sembari mengoceh hal yang tidak Jeno mengerti sama sekali.

"Sayang bangunlah jangan membuatku khawatir," panik Jeno sembari terus menepuk-nepuk pipi Jaemin pelan.

Beberapa menit kemudian Jaemin berhenti mengigau dan terdiam kaku. Jeno tambah khawatir akan hal ini, pasalnya Jaemin tidak bergerak sama sekali.

"Sayang.. jangan membuatku takut bangunlah.." tetap tidak ada respon dari Jaemin, Jaemin masih memejamkan matanya diam.

"Aku akan membawamu kerumah sakit!" Jeno langsung menggendong tubuh Jaemin ala bridal style dan membawa Jaemin ke mobil, di mobil Jeno mendudukkan Jaemin sembari memasangkan sabuk pengaman dengan terburu buru.

"Bertahanlah sayang, kita akan kerumah sakit, kau ini selalu saja membuatku khawatir!" Jeno langsung melajukan mobil nya dan menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Jaemin langsung dibaringkan di brankar dan segera dibawa ke ruang rawat. Tubuhnya begitu panas, demam nya sangat tinggi, beruntung saja Jaemin tidak kejang kejang karena panas tubuhnya sangat tinggi.

"Pasien harus di rawat inap untuk beberapa hari disini tuan," ucap dokter.

"Lakukan yang terbaik untuk kekasih saya dok, apapun itu," jawab Jeno dengan cepat.

Dokter pun langsung menganggukkan kepalanya dan menyiapkan alat alat untuk menginfus tangan Jaemin menggantikan baju Jaemin dengan baju pasien.

Setelah menunggu 1 jam kemudian Jeno di perbolehkan masuk oleh dokter menemui Jaemin yang sekarang masih belum sadarkan diri juga.

Jeno menghela nafas nya kasar lalu duduk di bangku yang terletak dekat ranjang milik Jaemin. Jeno mengambil tangan Jaemin lalu menggenggam tangannya, tangan Jaemin juga terasa sangat panas, demam nya begitu tinggi, Jeno sangat takut saat ini.

"Sayang.." lirih Jeno sembari mengecupi punggung tangan Jaemin.

"Jika saja aku tidak mengajakmu lari pagi di taman tadi pagi, kau pasti tidak akan seperti ini," sesal Jeno.

[✔] Substitution | NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang