20. Goodbye.

2.7K 321 11
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jaemin melangkahkan kakinya dengan cepat setelah mendengar kabar sang adik dari Doyoung. Doyoung mengatakan bahwa kondisi adiknya ini semakin kritis dan sudah tidak ada harapan lagi, Jaemin pun segera bergegas untuk ke ruang ICU sang adik.

"Hyung!" panggil Jaemin dengan nafas memburunya setelah dia berlari sepanjang rumah sakit. Ruangan adiknya itu cukup jauh.

"Jaem, bagaimana ini?" panik Doyoung sembari berusaha menyiapkan alat alat untuk Jeimin.

"Sudah cukup Hyung, berhentilah. aku tidak mau menyakiti adikku lebih lama lagi, biarkan dia pergi. Dia tidak akan merasakan sakit lagi setelah ini," Doyoung menoleh menatap Jaemin seakan akan ia tidak percaya apa yang Jaemin katakan tadi.

Jaemin menganggukkan kepalanya sekali lagi. dia pun segera mendekat pada Doyoung dan menggenggam tangannya.

"Biarkan dia pergi Hyung. sudah cukup, dia terlihat sangat lelah dengan penyakitnya itu," ucap Jaemin meyakinkan Doyoung lagi bahwa dia tidak akan merubah pikirannya.

"Baiklah, hyung akan melakukannya.." Doyoung segera menyuruh suster untuk melepas semua alat alat yang melekat pada tubuh Jeimin. Jaemin menahan tangis nya. Dia berusaha tegar dan tersenyum lirih sembari menatap sang adik yang sudah sangat kritis sekarang ini. Jaemin sudah ikhlas, dia akan melepas adik kesayangannya itu. semoga ini bisa membuatnya menjadi lebih baik lagi. Jeimin bisa beristirahat dan terlepas dari penyakitnya.. biarkan dia pergi dengan tenang.

niitt~

Itu suara alat monitor saat Doyoung telah melepas semua alat alat rumah sakit yang menempel pada tubuh Jeimin. Jaemin tidak bisa menahan tangis nya lagi, dia mendekat pada sang adik lalu memeluknya dengan erat, wajah pucat nya itu bisa Jaemin lihat. Wajah Jeimin menggambarkan bahwa dia sudah sangat lelah dengan penyakitnya itu. sudah cukup, Jaemin tidak mau menyiksanya lagi, biarkan dia pergi.

"Maafkan Hyung.. Hyung hanya bisa menjagamu sampai sini Jeim. beristirahat lah dengan tenang, Hyung akan selalu mendoakanmu disini. Terimakasih sudah mau berjuang melawan penyakitmu walau pada akhirnya kau menyerah pada keadaan. sekarang kau tidak merasakan sakit itu lagi.. Hyung sungguh ikhlas, pergilah dengan tenang." Jaemin menangis sejadi jadinya di dada milik sang adik. Doyoung hanya bisa mengusap usap punggung Jaemin dan meneteskan air matanya.

"Hyung sangat menyayangimu. Hyung akan selalu berusaha bersama Jeno dan ini adalah keinginanmu bukan? Hyung sudah menuruti keinginan terakhirmu," sambung Jaemin lagi sembari tersenyum dengan wajah sembab nya.

"Suster siapkan pemakamannya!" titah Doyoung, "peluk aku Jaem."

Jaemin membalikkan badannya dan memeluk Doyoung sangat erat, sangat sangat erat. Jaemin meluapkan tangisannya di pelukan Doyoung. Hati Jaemin sangat sakit sekali melihat kepergian sang adik. Jaemin tidak pernah menyangka bahwa adiknya akan pergi secepat ini.

[✔] Substitution | NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang