06. Dinner

2.6K 372 8
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Setelah menunggu beberapa menit lama nya, film pun segera di putar, tentu saja Jaemin duduk di dekat Jeno, sebenarnya Jaemin tidak begitu suka film yang berbau bau horror, bukan takut.. tapi.. ah sudahlah.

"Popcorn?" tanya Jeno pada Jaemin.

"Boleh," Jeno pun menganggukkan kepalanya lalu segera berdiri, tapi baru saja Jeno ingin melangkahkan kakinya tangan nya ditahan oleh Jaemin.

"Ada apa?"

"Aku.. tidak usah membeli popcorn Jeno, film nya sebentar lagi akan mulai," elak nya.

"Baiklah, tidak apa?" Jaemin menganggukkan kepalanya yakin bahwa tidak apa tidak perlu membeli popcorn.

Selama film diputar, Jaemin hanya memeluk lengan Jeno dan mengumpat di lengan Jeno. Dia sangat takut hanya untuk sekedar melirik saja, Jeno tersenyum lalu mengusap puncak kepala kekasihnya itu.

"Aku sudah mengatakan padamu tadi. Jika kau takut, tidak usah menonton film horror Jaemin sayang," Jaemin sedikit terkejut saat Jeno memanggil namanya.

"Kau bisa ketakutan nanti, lebih baik kita keluar saja," ajak Jeno sembari menarik pelan tangan Jaemin lalu ia pun memeluk pinggang Jaemin dari samping berjalan keluar.

"Aku sudah bilang tadi, sayang. Jika kau takut kau tidak perlu memberanikan dirimu," ucap Jeno sembari mengelus pelan pipi Jaemin.

Pantas saja Jeimin sangat menyayangi Jeno dan tidak ingin Jeno tahu keadaan nya yang sekarang, Jeno terlihat sangat tulus dan perhatian. Siapapun yang mendapatkan nya pasti akan beruntung, Jeimin sungguh sangat beruntung mendapatkan Jeno.

"Sekarang duduklah disini, aku akan membelikan minum untukmu," Jeno mendudukkan Jaemin di sebuah bangku dan Jeno pun segera mencari air minum untuk minum mereka berdua.

"Terimakasih Jeno," ucap Jaemin setelah menerima minuman dari Jeno.

"Kita pulang saja, ini sudah mulai menjelang sore, nanti malam kita akan dinner bukan? Jadi kau siap siap lah, jangan lupa berdandan yang cantik, karena kita akan bertemu Hyung ku," ungkap Jeno.

"H-Hyungmu?" Jeno menganggukkan kepalanya.

"Iya sayang, hyung dan kakak iparku ingin tahu kekasihku, apakah tidak boleh?" Jaemin meneguk saliva nya kasar.

"B-boleh."

"Baiklah, ayo kita pulang," ajaknya.

Jaemin pun berdiri dari duduknya, mereka pun segera meninggalkan tempat itu dan keluar dari mall setelah mengambil barang barang mereka yang tadi mereka titipkan di penitipan barang.

Setelah sampai di depan rumah Jaemin pun segera turun dan pamit pada Jeno untuk masuk ke dalam rumah, tidak lupa juga membawa belanjaan tadi.

"Uh, Jeno ini sangat boros," keluh Jaemin.

[✔] Substitution | NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang