03. Drop

3.9K 493 16
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Ada apa?" tanya Jaemin saat melihat dr. Doyoung menggelengkan kepalanya perlahan.

"Penyakit adik mu ini sudah semakin parah, Jaem. Kau harus segera membawanya ke rumah sakit dan melakukan kemoterapi. Kau harus bisa memaksanya agar mau, kanker nya ini sudah stadium akhir Jaem, ini serius," Jelas Doyoung.

Jaemin menghembuskan nafas nya perlahan lalu mengusap wajah nya sedikit frustasi. Jaemin itu heran pada adiknya sendiri, apakah dia tidak mau sembuh? hingga tidak mau melakukan pengobatan pada penyakit nya ini? Jaemin saja ingin melihat nya sembuh.

"Kita bawa dia ke rumah sakit sekarang juga," final Jaemin dan langsung menggendong adiknya itu ala bridal style.

Dr. Doyoung mengikuti Jaemin dari belakang, dan mereka pun segera menuju rumah sakit untuk membawa Jeimin kesana.

Kini Jaemin sedang duduk di sofa ruang rawat VIP adiknya sembari memainkan ponsel nya, sedari tadi dia menghubungi appa nya tapi tetap nihil, appa nya itu tidak peduli, bahkan membaca pesan dari Jaemin saja tidak.

"Benar benar appa biadab," umpat nya kesal.

"Hyung.." panggil seseorang lirih.

Jaemin langsung menoleh ke arah ranjang rumah sakit dan ternyata benar saja, yang memanggil dirinya adalah adiknya sendiri.

"Hey, kau ini kenapa? kenapa bisa sampai drop seperti ini? kau tahu? aku begitu mengkhawatirkan mu!"

"Ah hyungg, aku tidak kelelahan sama sekali. Malah kekasihku menggendongku hingga depan rumah, ini hanya kondisi tubuhku saja yang lemah hyung-"

"Ck! Aku tidak menyalahkan kekasihmu itu, aku ingin kau melakukan kemoterapi untuk penyembuhan penyakitmu itu, aku ingin kau sembuh Na Jeimin, menurutlah pada hyungmu ini," mohon Jaemin sembari menatap adiknya itu dengan sangat dalam.

"Hyung.."

Jaemin memalingkan wajah nya untuk tidak menatap mata adiknya itu, "Penyakit kanker otakmu sudah stadium akhir Jeim, kau tidak bisa menolak untuk melakukan pengobatan ini, kau harus menurut padaku sekarang," kekeuh nya.

Jeimin menghelas nafas nya perlahan lalu meraih tangan kakak nya itu perlahan, tentu saja Jaemin menoleh dan kembali menatap adiknya itu.

"Apa? Kau mau menolaknya lagi?" tanya Jaemin dengan nada yang sedikit meninggi.

Jeimin menggelengkan kepala nya dengan cepat lalu menangis. Jaemin tidak tega jika sudah seperti ini, adik kesayangan ini ck! benar benar membuat Jaemin selalu lemah jika melihatnya menangis.

"Ssssttt, maafkan aku telah memarahi mu. Berhentilah menangis," Jaemin memeluk sang adik dan mengusap usap punggung nya dengan pelan.

"Maafkan aku hyung, selama ini aku tidak pernah menuruti apa katamu. Maafkan aku.." ucap Jaemin sembari terus menangis di dada milik kakak tersayang nya itu.

[✔] Substitution | NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang